Diboyong ke Layar Lebar, Proses Kerja Animator ‘SI JUKI’ Bikin Melongo

Diperbarui: Senin, 11 Desember 2017 14:39 WIB Diterbitkan: Sabtu, 09 Desember 2017 08:30 WIB

Pengisi suara dan orang-orang di balik layar ?SI JUKI? (Credit: KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya)

Kapanlagi.com - Kesuksesan luar biasa yang diterima komik Si Juki kreasi Faza Meonk membuat Falcon Pictures tertarik memboyongnya ke layar lebar. Proses pembuatan film animasi 2D bertajuk SI JUKI THE MOVIE: PANITIA HARI AKHIR ini rupanya cukup panjang dan berliku.

Daryl Wilson sebagai pemimpin departemen animasi membocorkan fakta-fakta bikin melongo. Salah satunya adalah untuk pembuatan sebuah adegan saja, satu detiknya membutuhkan 12 gambar. Bayangkan, dibutuhkan berapa gambar tatkala filmnya mencapai durasi kurang lebih 90 menit?

?Dalam sebuah animasi kita harus create tiap adegan yang ngelibatin animator cukup banyak. Setiap proses harus koordinasi karena kita memakai teknik 2D di mana frame per frame digabung. Di mana satu detik itu ada 12 gambar yang dibuat animator. Filmnya dua jam, jadi tinggal dikalikan. Setelah gambar selesai, digabungin sama background dan ilustrasi yang dibuat ilustrator. Lalu dijadiin satu sama editor. Total Juki ini kita ada 1800 scene,? ungkap Daryl dalam peluncuran trailer resmi SI JUKI THE MOVIE di Kemang Village, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2017).

Erica, selaku produser, membebaskan para sutradara berkreasi dalam film layar lebar Juki. (Credit: KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya)

?Itu yang cukup memakan waktu lama dalam pembuatannya dan dijaga karena setiap animasi harus kita pikirin angle kameranya di storyboard, warnanya jangan belang, gambarnya harus rapi,? lanjut Daryl.

Antara Daryl, Faza dan pihak rumah produksi mengaku saling bahu membahu demi suksesnya film ini. Tidak heran bila penggarapannya begitu detail bahkan sejak proses awal.

?Proses awal cukup intens ya. Karena kita harus mengenal Juki sebagai karakter. Jadi kita diskusikan satu persatu karakter yang ada. Kita akan bahas gerak-geriknya kayak apa nih lalu diarahkan ke animator. Detail itu harus dipikirin agar antar karakter nggak sama,? ucap Faza.

Erica selaku produser menambahkan, ?Kami membebaskan sutradara berkreasi, karena di situlah peran mereka untuk mengembangkan ide-ide tapi tetap harus ada koridor,? pungkasnya.