Diego Yanuar Adik Andien Sukses Taklukkan Marathon 250 Km di Gurun Sahara, Lari Cuma Pakai Sandal

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Diego Yanuar Adik Andien Sukses Taklukkan Marathon 250 Km di Gurun Sahara, Lari Cuma Pakai Sandal
Diego Yanuar Adik Andien Sukses Taklukkan Marathon di Gurun Sahara (credit: instagram/andienaisyah)
Kapanlagi.com -

Aktris sekaligus penyanyi Andien Aisyah membagikan kisah luar biasa yang dialami oleh adiknya, Diego Yanuar. Diego berhasil menyelesaikan ajang Marathon des Sables, lomba lari sejauh 250 kilometer melintasi Gurun Sahara. Yang membuatnya mencuri perhatian, ia hanya mengenakan sandal barefoot.

Unggahan penuh emosi tersebut dibagikan Andien melalui akun Instagram @andienaisyah pada 16 April 2025. Dalam unggahan itu, ia menunjukkan kekaguman dan rasa bangganya terhadap sang adik yang telah menaklukkan medan ekstrem di tengah gurun. Menurutnya, Sahara bukanlah sembarang tempat untuk diuji.

Andien menulis, “Iya, ini adikku @diegoyanuar .. Kali ini menuntaskan Marathon des Sables Legendary di Gurun Sahara yang katanya adalah 'The Toughest Foot Race on Earth'.”

1. Tekad Lari di Sahara yang Sudah Direncanakan

Diego Yanuar telah merencanakan untuk mengikuti lomba ekstrem ini sejak akhir tahun lalu. Ia sempat menyampaikan keinginannya kepada sang kakak, "Doain bulan April gue mau lari di Sahara,".

Bukan hal baru bagi Diego dalam menghadapi tantangan ekstrem. Sebelumnya, ia telah menyelesaikan BTS 170K dan pernah bersepeda dari Amsterdam ke Jakarta, menunjukkan betapa konsistennya ia dalam menjajal batas diri.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Pilihan Alas Kaki yang Tak Biasa: Sandal Barefoot

Keputusan Diego untuk tetap mengenakan barefoot sandals di Gurun Sahara mengejutkan banyak orang, termasuk sang kakak. Dalam unggahannya, Andien menyebut, "Tapi.. Pake barefoot sandals banget, nih?"

Rupanya, Diego memang telah terbiasa menggunakan jenis alas kaki tersebut selama hampir delapan tahun. Meski begitu, medan Sahara yang berat dan menantang tetap menjadi ujian yang berbeda dari lintasan lainnya.

3. Kondisi Ekstrem Gurun Sahara yang Dihadapi Diego

Diego menggambarkan Gurun Sahara sebagai tempat dengan energi mistis yang sangat kuat dan tidak biasa. Ia mengatakan, "Gurun itu energinya beda, energinya mistis banget."

Dengan suhu siang hari mencapai 55 derajat Celsius dan malam hari hanya 0-2 derajat, tantangan fisik yang dihadapi sungguh luar biasa. Diego hanya ditemani pasir, batu, duri, matahari, dan angin di sepanjang perjalanan.

4. Persiapan Fisik dan Logistik yang Berat

Panitia Marathon des Sables hanya menyediakan tenda dan air minum untuk seluruh peserta. Diego pun harus membawa perlengkapan lari secara mandiri, termasuk makanan, kompor, dan logistik lainnya.

Pada hari pertama, tas Diego memiliki bobot hingga 11 kilogram. Andien menulis, "Nggak kebayang bawa beban 11 kilo sambil lari-lari di pasir panas," menggambarkan betapa beratnya perjuangan itu.

5. Makna Spiritualitas di Balik Marathon Ini

Diego menyelesaikan perlombaan dalam waktu 40 jam 44 menit. Namun menurut Andien, yang terpenting bukanlah catatan waktu, melainkan proses spiritual yang dialami sepanjang perlombaan.

Diego mengungkapkan perasaan mendalamnya, "Lari di gurun bikin gue melampaui diri gue sendiri." Ia merasa bahwa pengalaman ini membuatnya lebih dekat dengan hakikat manusia yang sejatinya memang diciptakan untuk berlari.

6. Apa itu Marathon des Sables yang diikuti Diego Yanuar?

Marathon des Sables adalah lomba lari sejauh 250 km di Gurun Sahara yang dikenal sebagai salah satu lomba lari paling ekstrem di dunia.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

Rekomendasi
Trending