1. Nggak Terima Dengan Cara Denny Mempermalukan Dirinya

Lebih lanjut, Farhat menambahkan bahwa ia tidak setuju dengan cara Denny yang dinilai mempermalukannya secara publik. Bersama tim kuasa hukum, termasuk Krisna Murti dan pengacara lainnya yang membela kaum lemah, Farhat memastikan akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini.

"Bukan dengan cara mempermalukan orang mengetok rumah orang dengan cara yang tidak benar. Bersama tim, dengan Krisna Murti dan tim gabungan pengacara pembela kaum lemah, kami tempuh secara hukum," kata Farhat.

2. Keberatan Dengan Konten Denny Sumargo

Farhat mengaku keberatan dengan kunjungan mendadak Denny ke rumahnya. Menurut Farhat, saat datang, Denny mengucapkan kata-kata yang dianggap bersifat rasis dan mendiskreditkannya, sehingga ia merasa perlu untuk melindungi harga dirinya melalui laporan ini.

Di sisi lain, Farhat juga menyoroti konten video yang diunggah Denny di media sosial. Video tersebut, menurut Farhat, menampilkan dirinya seolah-olah dalam posisi takut. Hal ini membuat Farhat merasa dirugikan secara citra.

"Dia bertamu udah clear, tiba-tiba di luar dibuat saya ini orang tidak berdaya, ketakutan. Padahal dia ke rumah saya, dia minta 'pukul saya'. Apakah dengan kesopanan saya ini membuat saya jadi penakut," ujar Farhat.

Lebih lanjut, Farhat menekankan bahwa saat Denny bertamu ke rumahnya, ia menyambutnya dengan sikap sopan. Namun, persepsi publik malah diputarbalikkan melalui video tersebut. Farhat menyatakan bahwa ia tetap menghormati tamu meskipun publik menilainya berbeda.

"Udah enggak apa-apa kalian bilang saya takut, tapi saya sopan dan menghormati tamu," ucapnya.

3. Tempuh Jalur Hukum

"Sekarang, Farhat menantang Denny untuk menghadapi proses hukum yang sudah bergulir. Ia percaya bahwa unsur-unsur hukum yang diajukan dalam laporannya akan membawa konsekuensi bagi Denny di pengadilan.

Sekarang silahkan kalau dia berani, silahkan dihadapi unsur-unsur pasal yang menjerat dia nanti ketika ini berlangsung," pungkas Farhat.