Kapanlagi.com - Nia Anggia masih ingat sekali apa yang menjadi kebiasaan sang kakak, Julia Perez, saat bulan Ramadan tiba. Ia selalu merasa lucu saat momen buka datang. Dikatakannya Jupe selalu meminta semua makanan dan minuman tersedia di meja makan.

"Kalau puasa itu aku tuh suka lucu sama dia. Beliau itu kalau buka puasa semua harus ada di depan matanya. Mau nasinya, lauknya, es teh manis, kolak, es campur, itu harus ada di depan mata dia. Kalau orang kan pelan-pelan, kalau dia enggak. Cobain satu-satu gitu, habis sih enggak cuma yang penting ada di meja dulu biar semangat," tutur Nia Anggia saat ditemui di rumahnya, Raffles Hills, Senin, (12/6).

Momen sederhana itu ternyata menjadi apa yang dirindukan oleh Nia Anggia setelah sang kakak berpulang. Tak hanya itu, ia selalu merasa jika bulan Ramadan bersama Jupe makin membawanya mendekat diri pada Tuhan.

"Jadi aku sebenarnya kangen banget buka puasa ada yang temanin. Kalau sama dia itu bulan puasa lebih banyak mendekatkan diri sama Allah. Kemudian selalu bangunin aku sahur. Aku belum rela sih ditinggalin. Wajar enggak sih? Kadang aku bingung gitu, masih berasa kayak mimpi," paparnya.

Nia Anggia menyangka bahwa hasil dari pengobatan yang diusahakan akan berakhir dengan kesembuhan sang kakak © KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya

Obrolan pun mengalir semakin dalam ketika ia menceritakan rasa sayangnya kepada Jupe. "Sayangnya aku ke dia itu istilahnya kayak benar-benar aku mengorbankan keluarga aku sendiri. Aku punya keluarga kecil sendiri, punya anak masih kecil-kecil. Anak-anakku membutuhkan orangtuanya, tapi kakakku lebih butuh. Jadi makanya aku sedih, kita sudah berjuang sejauh ini, bertahun-tahun, kita korbankan banyak hal untuk beliau, akhirnya beliau menghembuskan juga nafasnya yang terakhir," tuturnya panjang.

Memang Nia Anggia adalah satu sosok yang setia mendampingi selama Jupe sakit. Ia sendiri merasa masih tidak rela melepas Jupe yang selama ini semangat untuk sembuh. Namun, kenyataan memang tak selalu berakhir sesuai ekspektasi.

"Aku pikir akan happy ending, dia akan sembuh. Makanya aku yang agak shocknya, kita kan saling berjanji never give up. Aku kadang suka marahnya gitu, kita kan sudah janji enggak nyerah. Aku kesalnya gitu. Dosa kali ya seperti ini, tapi ya aku masih enggak relanya gitu. Makanya aku ke kakakku masih yang, wah luar biasa positif, semangat hidupnya masih tinggi aku pikir. Tapi takdir berkata lain. Beliau pun menghembuskan napas saat tertidur. Kita enggak sangka sama sekali," pungkasnya.