Kematian Olga selain membuat pilu, rupanya juga menyisakan berbagai misteri. Termasuk mengenai bagaimana detik-detik Olga menghembuskan nafas terakhir dan apa penyakit yang diderita Olga sebetulnya. Tak hanya itu, kisah yang menyelimuti pemakaman Olga yang terjadi pada Sabtu (28/3) lalu pun masih membuat banyak orang penasaran.
Orang-orang yang menjadi saksi terakhir Olga sebelum menyatu dengan Bumi pun banyak bercerita. Membuka selubung misteri dalam pemakaman salah satu komedian terbesar sepanjang sejarah entertainment Indonesia ini.
KapanLagi.com®
Adalah komedian Isa Bajaj yang beruntung menjadi salah satu saksi mata kondisi terakhir jenazah Olga Syahputra sebelum dimakamkan. Isa bahkan turut menemani peti mati yang memuat jenazah Olga dari bandara Soekarno-Hatta sampai dibawa ke rumah duka di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Tak hanya itu, Isa ikut dalam proses memandikan jenazah Olga hingga menuju liang lahat.
Satu pengakuan Olga mengenai bagaimana kondisi jenazah Olga saat di peti mati dari Singapura pun terungkap, "Saya membantu melepaskan jas dan sepatunya saat jenazah Olga masih ada di peti mati dari Singapura. Tidak dikafani. Saya lihat wajah Olga tersenyum, dia seperti bahagia dan tenang. Badannya juga gagah, lebih gemuk dan rambutnya tebal. Seperti nggak kelihatan dia sakit."
KapanLagi.com®
Lazimnya orang meninggal dunia, adalah kondisi jenazah yang kaku setelah roh meninggalkan jasad. Rigor Mortis (kaku mayat) memang jadi satu tanda fisik kematian yang terjadi secara bertahap sesuai dengan lamanya waktu pasca kematian hingga 24 jam setelahnya. Apa yang membuat Rigor Mortis adalah hilangnya Adenosina Trifosfat (ATP) dari otot-otot tubuh manusia. Bila seseorang meninggal, proses metabolisme terhenti sehingga suplai ATP tak terbentuk yang membuat otot dan tubuh kaku.
Sementara itu, asisten Billy Syahputra mengakui keadaan jenazah Olga yang tidak kaku. "Mungkin inilah keagungan Allah. Selama 10 jam lebih, jenazah nggak kaku," tulisnya lewat Twitter Billy, @abangbily.
Advertisement
KapanLagi.com®
Dengan ribuan orang yang mendatangi pemakaman Olga, memang sangat sulit untuk melihat detik-detik jenazah Olga masuk ke liang lahat. Salah satunya yang beruntung adalah presenter Irfan Hakim. Irfan yang bisa melihat jenazah Olga untuk terakhir kali mengakui jika wajah sahabatnya itu tampak bersih.
"Wajah Olga bersinar, putih bersih dan agak tersenyum. Semoga amal ibadah baik Olga diterima oleh Allah SWT dan diampuni dosa-dosanya. Kita doakan semoga Olga bahagia di sisi-Nya," kisah Irfan.
KapanLagi.com®
Ada yang bilang bahwa meninggal dunia secara mulia memang bisa dilihat dari kondisi jenazah. Beberapa orang menilai bahwa jenazah yang beraroma wangi, alih-alih busuk seperti aroma jenazah pada umumnya, maka orang itu meninggal dalam situasi yang baik. Jika memang begitu, maka Olga termasuk salah satu yang beruntung.
Asisten adik Olga, Billy, pun menulis pengakuannya lewat akun Twitter Billy di @abangbily, "Tadi pas digali tanah kuburan almarhum Olga, udah wangi banget. SUBHANALLAH #RIPOlgaSyahputra #asisten." Meskipun memang tak ada yang tahu, ribuan pelayat yang mendoakan Olga, seolah jadi saksi bahwa Olga memang begitu dicintai.
Advertisement
KapanLagi.com®
Keluarga besar Olga Syahputra memang begitu sedih dan terluka atas kepergian sang komedian. Namun ada beberapa orang yang mendapatkan rezeki dari kematian Olga. Merekalah para pedagang kecil serta para tukang parkir yang meraih keuntungan besar. Para tukang parkir itu menjaga kendaraan para pelayat yang datang di proses pemakaman Olga pada Sabtu (28/3) di TPU Malaka lalu.
Salah satu juru parkir bernama Yoga pun mengakui jika semenjak pemakaman Olga, TPU Malaka seolah berubah jadi lokasi wisata. Tak main-main, Yoga bahkan meraih hingga Rp 700 ribu perhari sebagai juru parkir di sana.
KapanLagi.com®
Selain juru parkir, para pedagang kecil pun mencoba meraih keuntungan di TPU Malaka. Memanfaatkan situasi kesedihan meninggalnya Olga Syahputra, mereka pun berjualan berbagai barang bergambar khas Olga. Sebut saja seperti handuk, gelas bergambar Olga, foto-foto Olga hingga gantungan kunci dan jam dinding bergambar Olga.
Uniknya, dari berbagai foto itu, para pedagang menggunakan foto yang diambil oleh KapanLagi.com®. Foto Olga itu dipotret pada 23 Desember 2011 saat Olga tengah berada di gedung Gajah Mada, Jakarta Pusat. Harga berbagai aksesoris khas Olga itu pun dijual bervariasi. Mulai gantungan kunci Rp 5.000 - Rp 15.000 hingga foto Olga senilai Rp 15 ribuan.
Advertisement
(kpl/aia)
Editor: Arai Amelya
Now that you are AWAKE, it's time for you to wake right now!