Kapanlagi.com - Akhir Oktober kemarin, Eel Ritonga terlihat mendatangi Mabes Polri di kawasan Jakarta Selatan. Rupanya musisi yang juga mantan suami penyanyi Dea Mirella ini melaporkan empat anggota polisi yang juga tim penyidik Polres Kota Padangsidempuan. Keempat perwira itu adalah IPDA, J.J. Harahap, AIPDA Yudi Hutabarat, AIPDA. Iwan Sinaga dan D.B. Diriono S (Komisaris Polisi) yang menurutnya melaporkan pemerasan kepada keluarganya.

Perseteruan ini bermula kala saudara kandung Eel yakni Muhammad Darwin Ritonga diperas dan mendapat diskriminasi dari empat oknum itu. Menurut Darwin, dirinya dipaksa mengakui melakukan penggelapan uang harta warisan keluarga yang dilaporkan ibu tiri Eel yakni Syarifah Hasibuan dan adik tirinya, Muhammad Tohir Ritonga. Tak main-main, kabarnya Darwin diperas hingga satu miliar rupiah!

"Satu miliar rupiah ini bukan kesepakatan karena oknum itu yang minta. Sekarang laporannya sudah dijalankan dan lagi diproses. Saya minta Mabes Polri harus turun langsung mengaudit Polda Sumut dan Polres Padangsidempuan. Sebenarnya saya sendiri bisa nanganin ini karena lebih tahu masalahnya daripada pengacara. Saya juga nggak mau makin runyam dan mengarah ke mana-mana, jadinya nggak perlu pakai pengacara," jelas Eel.

Datang sendiri, Eel mencoba mencari keadilan © Muhammad Akrom Sukarya

Untuk kasus ini, Eel melaporkan keempat polisi itu berdasar hukum pidana dan kode etik mengenai pasal pemerasan. Karena TKP kasus ini di Medan, Eel pun sudah mendapatkan surat terkait dari ibukota Sumatera Utara itu. Lalu apa yang Eel lakukan di Mabes Polri?

"Di Mabes Polri ini cuma pelaporan kode etik. Tapi saya minta pemeriksaannya didampingi sama Mabes. Takutnya kalau di Medan, persaudaraannya kan sangat dekat, jadi banyak intervensi dalam hukum ini. Kita juga udah lapor di Medan akhir Oktober kemarin. Kasus ini memang terungkap dari ajudan keempat oknum itu yang ngaku bawa tas berisi uang," lanjut Eel panjang lebar.

Semoga saja kasus yang dialami Eel bisa segera berakhir ya.