Soal Larangan Live Tiktok saat Demo, Najwa Shihab: Justru Itu Bisa Jadi Pengawas untuk Aparat

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Soal Larangan Live Tiktok saat Demo, Najwa Shihab: Justru Itu Bisa Jadi Pengawas untuk Aparat
Najwa Shihab (credit: instagram/najwashihab)

Kapanlagi.com - Fenomena live TikTok saat demonstrasi kini jadi sorotan usai Polda Metro Jaya memberikan imbauan agar platform tersebut tidak digunakan untuk memobilisasi massa. Respons pun datang dari berbagai pihak, termasuk jurnalis senior Najwa Shihab yang menyoroti urgensi keterbukaan informasi publik.

Najwa Shihab menilai bahwa larangan tersebut justru bertentangan dengan semangat transparansi. Ia menyebut bahwa dokumentasi publik seperti live TikTok bisa menjadi cermin, bukan ancaman, dalam mengawasi kinerja aparat. Seperti apa lengkapnya?

Baca berita terbaru Najwa Shihab lainnya di Liputan6.com.

1. Najwa SHihab: Rekaman Publik Adalah Cermin, Bukan Ancaman

Postingan Najwa Shihab (credit: instagram/najwashihab)

Najwa Shihab angkat bicara terkait imbauan dan larangan live TikTok saat berdemo. Menurutnya, live TikTok bisa jadi rekaman publik tidak boleh dilihat sebagai ancaman, melainkan sebagai cermin yang mencerminkan realita di lapangan.

"Rekaman viral hari itu membuktikannya, kejadian tidak bisa disembunyikan," ungkap Najwa Shihab.

(Lesti sedang hamil anak ketiga, dan saat ini sedang ngidam hal yang di luar nurul!)

2. Terkait Permintaan Maaf Kapolri

Najwa Shihab (credit: instagram/najwashihab)

Najwa Shihab juga menanggapi sikap Kapolri dan Kapolda yang telah menyampaikan permintaan maaf, dan ,menyebut tujuh anggota Brimob sedang diperiksa. Namun menurutnya, itu bukanlah akhir dari segalanya.

"Publik menanti akuntabilitas nyata dan langkah konkret untuk menghentikan kekerasan serupa ke depannya," tegas Najwa Shihab

3. Harapan untuk Kapolri

Najwa Shihab (credit: instagram/najwashihab)

Terakhir, Najwa Shihab menuntut sikap Polri sebagai penegak hukum untuk menjalankan tugasnya menjaga keselamatan warga. Karena menurutnya, masyarakat tidak membayar pajak untuk polisi agar bisa menegakkan hukum rimba.

"Tapi untuk berdiri menjaga, sampai setiap warga bisa pulang dengan selamat," tutup Najwa.

4. Larangan Live TikTok saat Demo

Polda Metro Jaya melalui Kabid Humas Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengimbau masyarakat agar tak menggunakan live TikTok untuk memobilisasi massa. Menurutnya, siaran langsung di media sosial sering disalahgunakan untuk mengajak pelajar dan masyarakat umum bergabung dalam aksi demo.

Contohnya, pada demo 25 Agustus 2025 lalu, sebanyak 196 pelajar ikut turun ke jalan saat jam belajar karena terprovokasi dari TikTok. Polisi berharap media sosial digunakan secara bijak dan tidak menjadi alat provokasi.

5. FAQ: Larangan Live TikTok dan Tanggapan Najwa Shihab

Q: Apa alasan Polda Metro Jaya melarang live TikTok saat demo?
A: Karena live TikTok dinilai dapat digunakan untuk memobilisasi massa, khususnya pelajar, agar ikut aksi demo.

Q: Apa pendapat Najwa Shihab soal larangan ini?
A: Najwa menilai live TikTok justru penting sebagai alat pengawasan terhadap tindakan aparat dan mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan.

Q: Apakah ada langkah dari kepolisian terkait insiden kekerasan pada demonstrasi sebelumnya?
A: Kapolri dan Kapolda telah minta maaf dan memeriksa 7 anggota Brimob. Tapi menurut Najwa, publik menunggu langkah konkret dan akuntabilitas nyata.

Q: Apa pesan penting dari Najwa Shihab?
A: Seragam aparat bukan untuk menunjukkan kuasa, melainkan menjadi simbol perlindungan agar warga bisa menyuarakan pendapat dengan aman.

Temukan berbagai kabar terbaru seputar dunia selebriti di kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(Amanda Manopo resmi menikah, ini curhatan pertamanya setelah jadi istri Kenny Austin.)

Rekomendasi
Trending