Kapanlagi.com - Produser film JANJI JONI, Nia Dinata mengatakan, banyak sekali hambatan yang ia dan kru rasakan saat pengambilan gambar film terbaru dari Kalyana Shira Film itu.

"Banyaknya hambatan tersebut disebabkan sebagian besar pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan. Seringkali saat syuting tiba-tiba hujan dan tiba-tiba panas, sehingga hasil gambar yang terekam pun berbeda. Atau karena banyak adegan yang mengharuskan Nicholas Saputra berlari di sepanjang jalan raya, sehingga kami juga harus menjaga keselamatannya," kata perempuan yang sebelumnya memproduseri film ARISAN itu.

Selain hambatan karena kondisi alam, preman-preman dan sewa tempat syuting yang mahal pun turut menjadi hambatan saat syuting.

"Terkadang kita terpaksa mengambil gambar secara `bergerilya`, sembunyi-sembunyi dengan satpam kompleks tempat kita syuting karena memang kita tidak memiliki izin untuk mengambil gambar di tempat itu," ujarnya.

Namun demikian, Nia mengaku sangat menikmati proses pengambilan gambar, terutama karena ia merasa yakin telah bekerjasama dengan orang-orang yang profesional di dunia film.

"Saya rasa, syuting yang hanya berlangsung 20 hari tersebut cukup efektif. Untuk syuting outdoor kami mengambil gambar dari pagi hingga magrib, karena memang kami banyak menggunakan bantuan cahaya matahari dalam film ini. Sedangkan untuk indoor, banyak dilakukan malam hari," ujarnya.

Dalam film JANJI JONI itu, Nia memilih menggunakan film seluloid 35mm, sehingga dapat menghasilkan kualitas gambar yang baik, meskipun mahal.

Ia juga mengatakan, film terbarunya tersebut tidak cenderung mengikuti tren yang telah ada, bahkan ia bertekad untuk menciptakan tren film di Indonesia.

"Film ini, murni berniat untuk menghibur, namun tanpa Joko (penulis skenario dan sutradara JANJI JONI-red) sadari ada pesan moral yang ia sampaikan melalui filmnya itu dan semoga penonton dapat menangkapnya," katanya.

Sementara itu, Nia berencana akan terus berkarya di dunia film. "Saya akan segera memproduksi film yang berjudul BERBAGI SUAMI," katanya.