Pengakuan Manohara Dalam Tulisan Tangan

Penulis: Rere Rizkarima

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah. Begitulah kira-kira pepatah yang bisa menggambarkan perjuangan Deasy Fajarina, ibunda Manohara Odelia Pinot, model blasteran Indonesia-Perancis yang kabarnya diculik oleh pangeran Kelantan, Tengku Muhammad Fakhry, sang suami. Demi mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang putrinya, sang Ibu, Deasy menempuh segala cara. Mulai dari konferensi pers, hingga melaporkan ke kedutaan besar, mabes polri hingga menulis surat kepada para petinggi negeri ini, pun ia lakoni. Meski Deasy telah menempuh berbagai cara guna dapat bertemu dengan Manohara, namun dari pihak kerajaan sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait dengan keadaan Manohara yang sebenarnya.Tengku Fakhry malah menunjukkan kepada publik, bahwa keadaan rumah tangganya baik-baik saja. Hal ini ditunjukkan dengan kemesraan saat ia dan Manohara berada di depan publik.Tak tinggal diam, Deasy pun membeberkan satu per satu bukti yang menunjukkan bahwa sang putri, Manohara memang benar-benar tertindas dalam 'sangkar emasnya'. Salah satunya adalah surat yang ditulis Manohara saat kabur dari Malaysia pada akhir 2008 lalu.

Dalam berkas surat yang ditunjukkan Deasy saat interview dengan salah satu radio di Jakarta, Mano menuturkan tentang bagaimana perasaannya terhadap sang pangeran. "I wanted you because I love you, and I thought you love me. But you have shown me very little respect."Dalam surat yang ditulis tangan tersebut, Mano juga mengatakan keinginannya agar Tengku Fakhry lebih menghargai dia sebagai seorang istri, bukan hanya sebagai properti. "If I am your wife and partner. Do not ever again refer to me as your property. You have paid nothing for me. You have kept none of your promises."   

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

(kpl/riz)

Editor:

Rere Rizkarima

Rekomendasi
Trending