Penulis 'Ode to Indonesian Culture' Thresia Mareta Dapat Penghargaan dari Pemerintah Prancis karena Hal Ini
Thresia Mareta (credit: instagram.com/thresia.mareta)
Kapanlagi.com - Thresia Mareta, penulis berbakat di balik buku 'Ode to Indonesian Culture', baru-baru ini mencetak prestasi gemilang dengan meraih penghargaan prestisius dari Pemerintah Prancis. Pada Selasa, 18 Februari 2025, di Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Thresia dianugerahi gelar Ksatria Ordo Seni dan Sastra (Knight of the Ordre des Arts et des Lettres) oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone.
Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas dedikasi luar biasa Thresia dalam mengembangkan industri fesyen Indonesia hingga mencapai panggung internasional. Keberhasilannya dalam menggabungkan budaya Indonesia ke dalam karyanya dianggap sangat signifikan. Melalui inisiatifnya, LAKON Indonesia, yang didirikan pada tahun 2018, Thresia berkomitmen untuk melestarikan dan mengangkat warisan budaya Indonesia.
LAKON Indonesia berfokus pada pengembangan ekosistem yang mendukung para perajin, desainer, dan pelaku usaha kecil di industri fesyen, agar tetap relevan dan bersinar di era modern. Selain itu, Thresia juga menjabat sebagai penasihat JF3 Fashion Festival sejak tahun 2021, semakin memperkuat perannya dalam dunia fesyen.
Advertisement
1. Peluncuran Buku 'Ode to Indonesian Culture'
Dalam momen yang penuh makna, Thresia tidak hanya meraih penghargaan, tetapi juga mempersembahkan buku berjudul 'Ode to Indonesian Culture'.
Buku ini mengisahkan 15 tokoh inspiratif di dunia seni dan budaya Indonesia, dengan harapan mampu menyemangati generasi muda untuk lebih menghargai dan melestarikan kekayaan warisan budaya bangsa.
Dengan peluncuran ini, Thresia ingin mengenalkan para pahlawan budaya yang mungkin belum dikenal oleh generasi muda, sehingga mereka dapat terinspirasi untuk meneruskan cinta terhadap budaya Indonesia.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
2. Tentang Ordre des Arts et des Lettres
Ordre des Arts et des Lettres adalah penghargaan bergengsi yang diberikan oleh Kementerian Kebudayaan Prancis kepada mereka yang telah memberikan kontribusi luar biasa di dunia seni dan sastra, baik di kancah nasional maupun internasional.
Dalam penghargaan ini terdapat tiga tingkatan yang mengagumkan: Ksatria (Knight), Perwira (Officer), dan Komandan (Commander). Kali ini, Thresia Mareta berhasil meraih kehormatan sebagai Ksatria, menambah daftar prestasi gemilangnya di dunia seni.
3. Apresiasi Tertinggi dari Pemerintah Prancis
Penghargaan Ksatria Ordo Seni dan Sastra dari pemerintah Prancis adalah pengakuan tertinggi bagi individu yang berkontribusi luar biasa dalam seni dan budaya, dan baru-baru ini, penghargaan ini diserahkan dalam sebuah seremoni megah di Museum Nasional, Jakarta Pusat, di hadiri oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone.
Prestasi Thresia Mareta ini mencerminkan dedikasi dan kerja kerasnya dalam mengangkat budaya Indonesia ke panggung dunia. Dalam sambutannya, Thresia Mareta menyampaikan keprihatinannya terhadap kelestarian keahlian perajin Indonesia.
"Dengan berkembangnya industri fesyen, kita harus bertanya pada diri sendiri: bagaimana kita memastikan bahwa keahlian perajin kita dalam membuat kerajinan tangan seperti batik, tenun, bordir, dan lainnya tidak hanya dilestarikan tetapi juga tetap relevan, mendapatkan pengakuan global, dan menciptakan peluang ekonomi bagi para perajin?" ujar Thresia Mareta dikutip dari ANTARA.
Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya peran Thresia dalam menghubungkan warisan budaya Indonesia dengan pasar global yang modern.
4. Dedikasi Melalui LAKON Indonesia dan Inovasi Berkelanjutan
Perjalanan Thresia Mareta mengubah wajah industri fesyen Indonesia dimulai pada 2018 dengan pendirian LAKON Indonesia, sebuah organisasi yang lahir dari kepeduliannya terhadap menurunnya apresiasi terhadap perajin dan teknik tradisional tanah air.
Dengan semangat yang membara, LAKON Indonesia menciptakan ekosistem yang mendukung para perajin, desainer, dan pelaku usaha kecil agar mampu bersaing di tengah arus modernisasi.
Meskipun masih terbilang muda, LAKON Indonesia telah membuktikan komitmennya dengan terjun langsung ke lapangan, menjalin kerja sama dengan perajin di berbagai tingkatan, dan memberikan harapan baru bagi kekayaan budaya Indonesia.
5. FAQ
1. Siapa Thresia Mareta dan apa perannya dalam industri fashion Indonesia?
Thresia Mareta adalah pendiri LAKON Indonesia, sebuah ekosistem fashion yang ia dirikan pada tahun 2018. Tujuan utama LAKON Indonesia adalah melestarikan budaya Indonesia dengan mengembangkan prinsip-prinsip budaya dasar dan mengintegrasikannya ke dalam kehidupan modern. Melalui berbagai koleksi dan pertunjukan budaya, Thresia terus berupaya menghadirkan kekayaan budaya Nusantara ke dalam dunia mode.
2. Apa itu LAKON Indonesia dan apa misinya dalam dunia fashion?
LAKON Indonesia adalah brand fashion yang berfokus pada pelestarian budaya Indonesia melalui mode. Sejak didirikan, LAKON telah menghadirkan berbagai koleksi dan pertunjukan budaya, seperti Pakaiankoe, Gantari, Aradhana, dan Lorong Waktu. Misi utamanya adalah mengangkat nilai budaya lokal ke tingkat yang lebih tinggi, baik di dalam maupun luar negeri, dengan terus mendukung para pengrajin dan praktisi industri kreatif.
3. Bagaimana LAKON Indonesia berkiprah di kancah internasional?
LAKON Indonesia telah hadir di berbagai ajang mode internasional, terutama di Prancis, seperti Premiere Classe dan Le Printemps, Paris. Partisipasinya dalam acara-acara ini menunjukkan bahwa LAKON tidak hanya berfokus pada pasar domestik, tetapi juga berusaha mengenalkan mode berbasis budaya Indonesia ke tingkat global.
4. Koleksi apa yang dipersembahkan LAKON Indonesia di JF3 2024?
Pada JF3 2024, LAKON Indonesia menghadirkan koleksi RTW 2024/2025 bertajuk "Pasar Malam". Koleksi ini merupakan karya ketujuh Irsan untuk LAKON Indonesia, yang menggabungkan elemen streetwear trendi dengan sentuhan budaya lokal. Dalam koleksi ini, LAKON juga berkolaborasi dengan maestro Batik Pekalongan, Dudung Aliesyahbana, yang menghadirkan karakter garis-garis khas dalam desainnya. Koleksi ini akan dipresentasikan pada 30 Juli 2024 di JF3 Fashion Festival, Summarecon Mall Serpong.
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
(kpl/rmt)
Advertisement
