Profil AKBP Fajar, Kapolres Ngada yang Terjerat Kasus Narkoba dan Asusila
Diterbitkan:

AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja- Credit: Istimewa
Kapanlagi.com - Di tengah hiruk pikuknya berita dan isu yang beredar, nama AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja mendadak menjadi sorotan. Mantan Kapolres Ngada ini ditangkap oleh Divisi Propam Polri pada Kamis, 20 Februari 2025, di sebuah hotel di Kupang. Penangkapan ini pun menambah daftar panjang kasus yang melibatkan oknum kepolisian di Indonesia.
Fajar ditangkap karena diduga terlibat dalam kasus narkoba dan tindakan asusila terhadap anak di bawah umur. Saat ini, ia sedang menjalani pemeriksaan di Mabes Polri. Kasus ini telah menarik perhatian serius dari Menko Polkam dan Kompolnas, yang berjanji akan mengawasi proses penyelidikan dengan ketat.
Advertisement
1. Penangkapan yang Menghebohkan
Fajar adalah pria kelahiran Jakarta. Ia mengenyam pendidikan menengah di SMP Negeri 13 Kota Bandung, lalu masuk ke SMA Taruna Nusantara (TN). Lalu ia masuk Akpol dan lulus tahun 2004. Pada 2011, ia masuk ke Sekolah Tinggi llmu Kepolisian (STIK).
Setelah itu, ia mengemban sejumlah jabatan di Polri. Ia pernah menjabat Wakapolres Cirebon pada 2018, Wakapolres Indramayu pada 2019, Kabagbinopsnal Diresnarkoba Polda NTT pada 2021, dan sebagai Kapolres Sumba pada 2022. Pada 25 Juni 2024, Fajar dipindahkan sebagai Kapolres Ngada.
(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)
2. Penangkapan yang Menghebohkan
Penangkapan AKBP Fajar di sebuah hotel di Kupang menimbulkan banyak pertanyaan. Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, mengungkapkan bahwa kasus ini sedang ditangani oleh Mabes Polri dan pemeriksaan masih berlangsung. Namun, hingga saat ini belum ada keterangan resmi mengenai bagaimana proses penangkapan berlangsung.
3. Reaksi Masyarakat yang Kecewa
Berita penangkapan ini langsung menggugah reaksi keras dari masyarakat, terutama di wilayah Bajawa, NTT. Banyak warga yang merasa kecewa dan marah, karena polisi yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pemberantasan kejahatan narkoba justru terlibat dalam kasus tersebut. Seorang warga Bajawa menyatakan, "Polisi seharusnya melindungi generasi muda dari ancaman narkoba, bukan terlibat di dalamnya."
Masyarakat berharap kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi institusi kepolisian. Diharapkan tidak ada lagi oknum yang menyalahgunakan kekuasaan mereka. Keberanian masyarakat untuk melaporkan tindakan penyimpangan diharapkan dapat membantu menciptakan Polri yang bersih dan profesional.
Dengan semua perhatian yang tertuju pada kasus ini, diharapkan proses hukum berjalan dengan adil dan transparan. Semua pihak, baik masyarakat maupun institusi, menanti hasil akhir dari penyelidikan ini.
4. Dampak Terhadap Citra Polri
Kasus ini bukan hanya mengecewakan masyarakat, tetapi juga mengkhawatirkan institusi kepolisian sendiri. Sejumlah pihak di Polri mendesak evaluasi besar-besaran untuk memastikan tidak ada jaringan lebih luas yang terlibat dalam kasus ini. Mereka khawatir dampak dari kasus ini akan merusak citra Polri, terutama di wilayah NTT.
5. Proses Hukum yang Ditegakkan
Kabid Humas Polda NTT menegaskan bahwa AKBP Fajar akan menjalani proses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika terbukti bersalah, ia akan menghadapi sanksi ganda, yaitu sanksi pidana dan sanksi kode etik kepolisian. Proses hukum ini diambil alih oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri untuk menjamin transparansi.
6. Transparansi dalam Penegakan Hukum
Penting bagi publik untuk mengetahui bahwa penegakan hukum terhadap Fajar dilakukan dengan cara yang transparan. Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan di level daerah. Proses hukum yang transparan diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.
Menko Polkam dan Kompolnas telah menegaskan akan mengawasi proses penyelidikan ini dengan ketat. Mereka berkomitmen untuk memastikan bahwa hukuman yang dijatuhkan kepada oknum kepolisian yang terlibat akan lebih berat dibandingkan masyarakat umum. Ini adalah langkah penting untuk menunjukkan bahwa hukum berlaku sama untuk semua.
(Deddy Corbuzier buka suara terkait isu cerai, marah ke pihak Pengadilan Agama!)
(kpl/ums)
Advertisement
-
Fashion Selebriti Indonesia Potret Cantik Syahnaz Sadiqah Pakai Batik, Pancarkan Pesona Istri Pejabat