Seto Mulyadi: Anak Dipaksa Mengikuti Kurikulum

Penulis: Darmadi Sasongko

Diterbitkan:

Seto Mulyadi: Anak Dipaksa Mengikuti Kurikulum Seto Mulyadi

Kapanlagi.com - Pemerhati anak, sekaligus Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Seto Mulyadi mengungkapkan, pembentukan karakter seorang anak sangat penting sebagai solusi bangsa ke depan. Selama ini menurutnya telah terjadi diskriminasi dalam sistem pendidikan Nasional."Selama ini anak-anak dipaksa mengikuti kurikulum berat, membuat anak–anak stress, sekolah seperti menjadi penjara buat mereka, yang timbul adalah kekerasan dalam sekolah dan tawuran," ujarnya.Berbicara dalam seminar menyambut ulang tahun Outward Bound Indonesia yang ke-20 di FX Plaza, Jakarta, Jumat (23/4), secara berseloroh Kak Seto menyebutkan di Indonesia ini ada lima Rudi, yaitu Rudi Habibie, Rudi Hartono, Rudi Hadisuwarno, Rudi Salam dan Rudi Choirudin. “Tapi siapa yang dianggap pintar," tanyanya. “Jawabnya pasti Rudi Habibie. Karena dia teknokrat," ungkapnya."Padahal semua Rudi itu pintar, Rudi Habibie pasti tidak pandai memasak seperti Rudi Choirudin, dan sebaliknya. Tapi inilah salah kaprahnya pendidikan kita, anak yang tidak pandai matematika, tapi pandai melukis mendapatkan diskriminasi," jelasnya.Seharusnya mereka mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan karakter masing-masing. Belajar harusnya bisa lebih ramah, misalnya dengan out bound, yang bisa mendapatkan hasil optimal, karena ada unsur hiburan dan anak–anak bisa menemukan hal–hal positif dalam dirinya. "Pendidikan keluarga dan pendidikan di sekolah adalah penting untuk memberikan contoh keteladanan dengan keramahan. Dan stop kekerasan terhadap anak," ungkapnya menegaskan.  

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

(kpl/wwn/dar)

Rekomendasi
Trending