Kapanlagi.com - Rapper kawakan Indonesia, Iwa K, tertangkap membawa tiga linting ganja saat hendak terbang melalui Bandar Udara Soekarno Hatta, Sabtu (29/04) pagi. Iwa diketahui membawa kandungan zat THC pada rokok yang dibawanya. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa urin Iwa K positif mengandung zat THC yang sering ditemukan pada narkotika jenis marijuana tersebut.

Menurut kuasa hukum sang rapper, Iwa tidak termasuk dalam pengguna atau pecandu berat. Alasan penggunaan tumbuhan ilegal ini pun dijelaskan oleh sang kuasa hukum, "Iwa nggak cerita soal (alasan menggunakan) itu, tapi dia selalu bilang itu rekreasional. Yang namanya lingkungan kan kita nggak tahu," jelas Chris Sam Siwu, Kuasa Hukum Iwa K di Mapolresta Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (30/04).

"Ya mungkin Iwa nggak kepikiran menggunakan tapi kan di sekelilingnya ada aja yang menawarkan barang, jadi awalnya nggak pakai jadi kepikiran untuk makai," imbuh sang pengacara. Chris juga menjelaskan bahwa penggunaan ganja oleh kliennya tidak disebabkan oleh isu kekurangan job.

Alasan Iwa K menggunakan ganja diduga karena lingkungan yang menawari rapper tersebut © KapanLagi.com/Budy Santoso

"Saya diskusi sama manager tadi jobnya (Iwa K) banyak, ya mungkin rekreasional dan terbawa situasi itu. Bukan dia membeli, beda situasinya." Saat ini Iwa K memang tidak divonis sebagai pengguna berat atau bandar Sehingga sang rapper pun ingin dirinya masuk rehabilitasi saja.

"Kalau pengguna berat pastinya janjian sama bandar. Kalau situasi yang dihadapi Iwa kan ada yang menawarkan. Kalau dibilang jebakan, saya belum bisa bilang karena itu bukan ranah saya melainkan ranah penyidik," jelas Chris.

Keterlibatan musisi yang sempat di-diss oleh rapper baru ini dengan narkoba diduga karena lingkungan kerjanya. Sang kuasa hukum juga menegaskan Iwa K tak mengalami depresi akibat isu kekurangan job. "Kalau menurut saya, polanya ini bukan pola pengguna berat, bukan pola bandar tapi ada orang yang menawarkan dan mau lah dia," tutup sang kuasa hukum.