Kapanlagi.com - Jelang pernikahannya dengan Amrinur Okta Jaya lalu, Tina Talisa sempat mengaku masih akan aktif di dunia jurnalis sampai 2013, setelah itu dirinya tidak tahu lagi. Banyak tawaran partai politik datang kepadanya, namun belum bisa diputuskan ke mana akan bergabung.
Tina dikenal luas sebagai sosok presenter cerdas yang kerap memberikan pertanyaan-pertanyaan mengejutkan pada narasumber yang diwawancarainya. Banyak narasumber yang kadang terperangah dengan pertanyaan-pertanyaan tajam yang diajukan.
Mereka sebelumnya tidak memprediksi kalau akan mendapat pertanyaan cenderung menyudutkan. Tidak jarang narasumber terlihat kaget, tidak menjawab atau jengkel dan marah.
Tina begitu berani dan gigih mengorek detail-detail informasi. Ia seperti mewakili keingintahuan pemirsa tentang hal-hal yang sifatnya sensitif dan kadang-kadang ditutup-tutupi oleh seorang narasumber. Para narasumber yang berbelit-belit pun perlahan jinak di tangannya. Tina kerap menarik kesimpulan yang kemudian dikonfrontir kepada narasumber secara langsung.
Belakangan nama Tina Talisa menjadi perbincangan. Dia diduga menerima aliran uang suap dari mantan pimpinan Banggar DPR Mirwan Amir, yang juga kakak iparnya. Tina dituduh menerima transfer Rp 120 juta, sementara suaminya menerima uang Rp 3,2 miliar untuk membeli mobil.
Ada tiga mobil yang dibeli, mobil SUV Range Rover tahun 2011 dengan harga Rp 2 miliar. Mobil kedua yakni Mercedez-Benz C200 tahun 2010 dengan harga Rp 600 juta dan mobil ketiga BMW seri X3 dengan harga Rp 600 juta.
Baik Tina maupun Mirwan membantah tegas kabar tersebut. Tina pun melaporkan empat media yakni Kompas, Rakyat Merdeka, Berita Kota dan Warta Kota, yang dinilainya tidak melakukan konfirmasi. Dewan Pers pun memanggil empat media untuk klarifikasi dan mediasi.
Sebelumnya Tina juga diperbincangkan terkait kabar pencalonan diri menjadi Wali Kota Bandung. Kabar tersebut diperkuat dengan banyaknya spanduk ucapan selamat berpuasa bergambar Tina Talisa yang tersebar di Kota Bandung.
"Wilujeng Ngalaksanakeun Ibadah Saum 1433 H (Selamat Melaksanakan Ibadah Puasa 1433 H)," demikian tertulis di spanduk itu.
Spanduk berlatar putih itu, tampak foto Tina Talisa yang mengenakan baju merah dan berkerudung putih di sisi kiri. Kedua tangan mantan anak mantu Paskah Suzeta itu merapat di depan dada, tanda memberikan penghormatan.
Jamak memang spanduk-spanduk semacam ini menjadi alat sosialisasi ke masyarakat, sebelum memastikan maju mengikuti Pilkada atau apapun yang lainnya. Namun Tina sendiri menjawab diplomatis saat diklarifikasi tentang rencananya maju dalam Pilwakot.
"Saya lahir dan besar di Bandung. Sudah delapan tahun di Jakarta. Ya itu salam silaturahmi saja buat warga Kota Bandung untuk mengingatkan kembali saya," kata Tina kepada merdeka.com.
Jika kembali pada rencana Tina Talisa terjun ke politik, memang masih satu tahun lagi. Itupun kalau mengacu pada pemilihan legislatif 2014 mendatang. Namun di dunia politik tidak ada yang tidak mungkin.
Tina 'pemanasan' dari spanduk-spanduknya di Bandung, sebelum memasuki panggung yang jauh lebih besar lagi. Bisa jadi pemberitaan soal adanya dugaan aliran suap, juga menjadi bagian awal presenter cantik ini berpolitik.