Ulfa Dwiyanti Ingin Tampil Beda di 'UPACARA'

Kapanlagi.com - Komedian dan aktris Ulfa Dwiyanti menyatakan dirinya ingin tampil beda di program terbarunya yang diberi judul UPACARA atau Ulfa Punya Acara, salah satu program terbaru ANTV yang mulai ditayangkan 28 November 2005.

"Saya memang ingin tampil beda dibandingkan dengan penampilan saya yang dikenal masyarakat selama ini," kata Ulfa dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, program talk show yang dipandunya untuk stasiun ANTV itu idenya berawal dari perbincangan dengan Eko Patrio, pemilik Komando Productions.

Dalam perbincangan tersebut, katanya, ia mengatakan ingin tampil sebagai 'presenter yang pakai otak', untuk acara yang lebih serius, berbobot dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Entah sudah berapa lama sejak kita ngobrol-ngobrol itu, tiba-tiba mas Eko bilang saya harus teken kontrak dengan ANTV," ujar Ulfa sambil tertawa.

UPACARA adalah sebuah tayangan bincang-bincang dalam kemasan komedi yang membahas secara mendalam sebuah pemikiran intelektual tentang hal-hal yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat luas.

Ulfa mengatakan bahwa program itu merupakan tantangan yang sangat menarik, dan juga pengalaman pertama baginya tampil bukan sekadar melawak tetapi mencoba mengungkap kebenaran-kebenaran yang tersembunyi di dalam diri orang-orang yang diajaknya berbincang-bincang.

"Makanya dalam program ini saya paling suka segmen URC (Ulfa Reaksi Cepat)," katanya.

Pada segmen itu Ulfa melemparkan sejumlah pertanyaan menjebak, yang bisa membuat orang yang menjawab tanpa sadar mengungkapkan keberadaan dirinya yang sesungguhnya.

Dalam satu episode yang ditayangkan sebagai contoh, aktor Nicholas Saputra terlihat tergiring untuk mengatakan bahwa dirinya lebih suka menjadi pemain basket terbaik ketimbang aktor terbaik.

Sementara itu, Eko Patrio mengatakan bahwa UPACARA ingin membuka wacana dan pola pikir tentang kenyataan-kenyataan yang kasat mata tetapi tidak tersentuh oleh publik.

Ia juga mengatakan bahwa kenyataan yang diangkat menjadi topik UPACARA sudah melalui penelitian oleh tim riset, yang turun langsung ke jalan untuk menelusuri dan menggali sesuatu yang tidak atau sedikit sekali diketahui oleh masyarakat, misalnya kehidupan pekerja seks komersil, kaum homoseksual, atau kehidupan seorang anak Kepala Negara.