Ditanya Soal FFI, Rio Dewanto: Jangan Kayak Acara Kelurahan!
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Festival Film Indonesia (FFI) adalah salah satu ajang penghargaan film paling bergengsi di Indonesia. Diselenggarakan pada tahun 1955, FFI tahun 2015 ini akan berlangsung pada bulan November.
Ajang ini sempat diragukan kredibilitasnya pada tahun 2006 saat keputusan juri memenangkan film EKSKUL sebagai Film Terbaik tidak diterima oleh banyak pihak. Sebagai aksi protes, para pemenang pun mengembalikan piala kepada penyelenggara.
Bukan itu perhelatan akbar ini ternyata juga punya masalah di belakang layar yang membuat kecewa beberapa pihak, termasuk aktor Rio Dewanto. Suami Atiqah Hasiholan ini pun mengkritisi penyelenggaraan FFI tahun lalu yang diselenggarakan di Palembang.
Rio Dewanto berharap semoga pihak FFI segera berbenah dan melakukan perubahan/©KapanLagi.com®/Bayu Herdianto
"FFI memang harus konsisten diadakan, harus belajar dari tahun lalu. Jangan sampai acaranya kayak acara kelurahan. Saya sebagai orang yang terlibat di industri perfilman malu kalo nonton acaranya kayak gitu," tutur Rio saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Ia merasa penyelenggara FFI harus berbenah diri dan melakukan banyak perubahan. "Ini kan festival paling bergengsi, konsepnya harus berubah. Sebagai pekerja film, saya harap ada perubahan, ada pembelajaran dari tahun lalu, karena ini ajangnya film Indonesia berjaya," tandasnya.
Tahun ini, diketuai oleh Olga Lydia, FFI mengambil tema Tribute to Teguh Karya. Lukman Sardi juga masuk dalam jajaran dewan juri terhormat yang akan melakukan proses voting untuk menentukan pemenang dari tiap kategori.
Ajang ini sempat diragukan kredibilitasnya pada tahun 2006 saat keputusan juri memenangkan film EKSKUL sebagai Film Terbaik tidak diterima oleh banyak pihak. Sebagai aksi protes, para pemenang pun mengembalikan piala kepada penyelenggara.
Bukan itu perhelatan akbar ini ternyata juga punya masalah di belakang layar yang membuat kecewa beberapa pihak, termasuk aktor Rio Dewanto. Suami Atiqah Hasiholan ini pun mengkritisi penyelenggaraan FFI tahun lalu yang diselenggarakan di Palembang.

"FFI memang harus konsisten diadakan, harus belajar dari tahun lalu. Jangan sampai acaranya kayak acara kelurahan. Saya sebagai orang yang terlibat di industri perfilman malu kalo nonton acaranya kayak gitu," tutur Rio saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Ia merasa penyelenggara FFI harus berbenah diri dan melakukan banyak perubahan. "Ini kan festival paling bergengsi, konsepnya harus berubah. Sebagai pekerja film, saya harap ada perubahan, ada pembelajaran dari tahun lalu, karena ini ajangnya film Indonesia berjaya," tandasnya.
Tahun ini, diketuai oleh Olga Lydia, FFI mengambil tema Tribute to Teguh Karya. Lukman Sardi juga masuk dalam jajaran dewan juri terhormat yang akan melakukan proses voting untuk menentukan pemenang dari tiap kategori.
Jangan Lewatkan
(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)
(kpl/aal/tch)
Reporter:
Sahal Fadhli
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement