Ditunjuk Sebagai Ketua FFI 2015, Olga Lydia: Ini Beban Berat

Penulis: Fitrah Ardiyanti

Diperbarui: Diterbitkan:

Ditunjuk Sebagai Ketua FFI 2015, Olga Lydia: Ini Beban Berat Olga Lydia/© Kapanlagi.com®/Agus Apriyanto
Kapanlagi.com - Salah satu ajang penghargaan yang ditunggu oleh sebagian insan perfilman tanah air akan segera dihelat. Panitia sudah terbentuk dan resmi menunjuk aktris dan penggiat film animasi anak, Olga Lydia, sebagai ketua Festival Film Indonesia (FFI) 2015. Olga merasa tak pernah mengira bahwa dirinya lah yang akan memanggul beban berat ini.


"Sebetulnya saya sempat bilang ini bakal jadi beban berat jadi saya harus mikir-mikir dulu. Bahkan saya suruh cari orang lain dulu tetapi panitia bilang orang yang ditunjuk lagi sibuk bikin film nanti dibilang nggak netral,' ungkapnya saat jumpa pers FFI 2015 di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (9/9).


Ia merasa tantangan FFI tahun ini cukup berat. "Tantangannya adalah menyelenggarakan sebuah Festival Film Indonesia di mana banyak orang terlibat dan memiliki film Indonesia. Soalnya kalau bicara film bukan hanya memberikan penghargaan kepada pemainnya tetapi juga memberi penghargaan kepada buat yang nonton film Indonesia," jelasnya.


Wanita 38 tahun ini pun tak menginginkan adanya gap antara sineas senior dan junior. "Saya dari dulu melihat semua pekerja film adalah pekerja keras yang harus diapresiasi. Saya menghormati mereka yang sudah senior tapi saya juga menghormati pemain muda yang prestasinya luar biasa atau yang baru muncul tetapi bekerja keras. Saya tidak mau gap dengan senior dan junior," tegasnya.


Terpilih jadi ketua FFI 2015, Olga Lydia siap disorot/© KapanLagi.com®/Agus ApriyantoTerpilih jadi ketua FFI 2015, Olga Lydia siap disorot/© KapanLagi.com®/Agus Apriyanto


Sebagai ketua FFI 2015 yang terpilih, Olga merasa ia akan semakin disorot. Namun hal tersebut malah membuatnya makin semangat untuk terlibat lebih dalam, sehingga muncul harapan besar akan ajang ini. "Kita berharap penyelenggaraan ini bisa berjalan dengan baik."


Bertema Tribute to Teguh Karya, FFI 2015 punya dua keistimewaan. Apa saja? "Yang bagus kita pertahankan seperti dalam penjurian yang libatkan 100 orang di mana kita tidak membuka ruang untuk diskusi. Sehingga penjurian ini bisa mewakili suara sehingga menghasilkan film terbaik. Yang kedua istimewanya FFI diselenggarakan di kawasan Banten. Jadi mudah-mudahan pekerja seni akan banyak yang datang. Karena nggak terlalu jauh," beber Olga.


Olga juga mengungkapkan alasan mengapa sang maestro Teguh Karya menjadi tema besar tahun ini. "Temanya tribute kepada Teguh Karya karena dia berangkat dari dunia teater dan film. Jadi tema besarnya memberikan penghargaan kepada Teguh Karya yang sudah memberikan begitu banyak kepada film nasional Indonesia," tandasnya.


(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/hen/tch)

Rekomendasi
Trending