'NIGHT BUS', Kisah 12 Penumpang Dengan Masalah Berbeda
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - NIGHT BUS adalah film yang diangkat dari novel karya Teuku Rifnu Wikana. Selain jadi penulis, Rifnu juga bertindak sebagai sebagai produser bersama dengan Darius Sinathrya serta bermain juga sebagai kenek bis malam.
NIGHT BUS adalah cerita yang terinspirasi dari pengalaman pribadi sang penulis kala sedang melakukan perjalanan di daerah konflik pada tahun 1999. Ketika film ini dipromosikan di Spanyol ada satu pengalaman menarik.
"Saat poster NIGHT BUS ini dipamerkan untuk dipromosikan di Spanyol, saya ditanya apa yang menarik di film ini. Itu harus dijawab saat itu juga dalam beberapa detik. Mungkin posternya menarik, bukan," ujar Rifnu saat ditemui di Guitar Freaks, Fatmawati, Selasa (8/9).
Rifnu benar-benar all out untuk NIGHT BUS © KapanLagi.com®/Bayu Herdianto
Menurut Rifnu apa yang menarik dari film ini adalah kisahnya yang tentang 12 penumpang dengan permasalahan yang berbeda. Dia lalu mengibaratkan promosi NIGHT BUS bagaikan seperti memperkenalkan sebuah grup band.
"Ceritanya yang menceritakan kisah 12 penumpang bus malam yang memiliki kisah, bukan tantang pengalaman satu orang. Analoginya seperti grup band dalam musik. Ketika mempromosikan band sendiri ternyata ketika dipromosikan band itu bukan apa-apa. Jadi harus mencari sesuatu yang berbeda," jelasnya.
Sukses terus buat Teuku Rifnu dan Darius. Semoga NIGHT BUS bisa diterima penonton dalam dan luar negeri.
NIGHT BUS adalah cerita yang terinspirasi dari pengalaman pribadi sang penulis kala sedang melakukan perjalanan di daerah konflik pada tahun 1999. Ketika film ini dipromosikan di Spanyol ada satu pengalaman menarik.
"Saat poster NIGHT BUS ini dipamerkan untuk dipromosikan di Spanyol, saya ditanya apa yang menarik di film ini. Itu harus dijawab saat itu juga dalam beberapa detik. Mungkin posternya menarik, bukan," ujar Rifnu saat ditemui di Guitar Freaks, Fatmawati, Selasa (8/9).

Menurut Rifnu apa yang menarik dari film ini adalah kisahnya yang tentang 12 penumpang dengan permasalahan yang berbeda. Dia lalu mengibaratkan promosi NIGHT BUS bagaikan seperti memperkenalkan sebuah grup band.
"Ceritanya yang menceritakan kisah 12 penumpang bus malam yang memiliki kisah, bukan tantang pengalaman satu orang. Analoginya seperti grup band dalam musik. Ketika mempromosikan band sendiri ternyata ketika dipromosikan band itu bukan apa-apa. Jadi harus mencari sesuatu yang berbeda," jelasnya.
Sukses terus buat Teuku Rifnu dan Darius. Semoga NIGHT BUS bisa diterima penonton dalam dan luar negeri.
Sudah Baca Yang Ini?
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/hen/pit)
Editor:
Rahmi Akbar Safitri
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement