Stowaway
Adventure Sci-Fi Thriller

Stowaway

2021 116 menit TV-MA
6.3/10
Rating 5.7/10
Sutradara
Joe Penna
Penulis Skenario
Joe Penna Ryan Morrison
Studio
XYZ Films Augenschein Filmproduktion RISE PICTURES

Di dalam pesawat antariksa bernama MTS-42, tiga awak yang telah melewati pelatihan panjang bersiap menjalankan misi dua tahun menuju Mars. Misi itu dipimpin oleh Mission Commander Marina Barnett yang dikenal tegas dan berpengalaman. Bersamanya, ada seorang ahli biologi bernama David Kim yang membawa penelitian penting tentang algae yang dapat menopang kehidupan di koloni Mars.

Awak ketiga adalah Zoe Levenson, seorang peneliti medis yang baru pertama kali melakukan perjalanan jauh ke luar angkasa namun menunjukkan keberanian yang meyakinkan sejak persiapan peluncuran. Ketiganya berangkat dengan keyakinan bahwa mereka telah memprediksi semua kemungkinan buruk dan telah menyusun protokol keselamatan yang siap diaktifkan kapan saja.

Saat pesawat meluncur dan memasuki lintasan yang stabil, bagian upper stage dari roket pengangkut terhubung ke badan utama pesawat melalui tether sepanjang ratusan meter yang berfungsi sebagai pemberat untuk menciptakan gravitasi buatan berbasis inersia.

Namun ketenangan yang mereka harapkan tidak berlangsung lama. Beberapa saat setelah pesawat mencapai posisi aman, Commander Barnett melakukan pemeriksaan rutin pada modul sambungan. Ketika membuka panel yang seharusnya kosong, ia menemukan seorang pria tergeletak tidak sadarkan diri di balik sistem penopang kabin. Pria itu bernama Michael Adams, seorang teknisi pendukung peluncuran yang tanpa sengaja terbawa ke dalam pesawat saat peluncuran dan tidak pernah terdeteksi dalam pemeriksaan pra terbang.
Ketika tubuh Michael terjatuh karena panik dan lemah, sebuah perangkat penting yang terpasang di ruang sempit itu ikut tergeser dan kemudian rusak. Perangkat tersebut adalah alat pembersih karbon dioksida yang seharusnya menjaga keseimbangan udara selama dua tahun ke depan. Dengan satu gerakan tak terduga, seluruh perhitungan hidup awak berubah dalam hitungan detik.
Kejadian itu memaksa keempat orang tersebut untuk mengandalkan tabung lithium hidroksida cadangan yang hanya dirancang sebagai solusi darurat. Meskipun alat itu bisa menyaring karbon dioksida, kapasitasnya tidak cukup untuk menanggung beban empat orang dalam perjalanan yang begitu panjang. Sebagai tindakan awal, Barnett memerintahkan David untuk segera memindahkan eksperimen algae yang seharusnya dibesarkan di koloni Mars menjadi percobaan nyata di dalam pesawat. Algae tersebut diperkirakan dapat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan jika pertumbuhannya berhasil.
Namun kenyataan yang mereka hadapi jauh lebih keras daripada perhitungan di atas kertas. Hanya setengah dari algae itu yang bertahan dalam kondisi pesawat yang tidak ideal. Jumlah oksigen yang dapat dihasilkan masih jauh dari cukup. Perhitungan David menyimpulkan bahwa oksigen itu hanya dapat menghidupi tiga orang sampai mereka sampai di Mars. Selebihnya, seseorang harus dikorbankan.
Situasi itu menciptakan tekanan emosional yang menyesakkan bagi seluruh awak. Barnett menghubungi pusat kendali misi untuk menanyakan alternatif yang dapat menyelamatkan keempat orang. Jawaban yang diterima justru menambah beban pikiran. Satu satunya solusi adalah melakukan spacewalk yang belum pernah diuji sebelumnya.
Dua awak harus memanjat sepanjang ratusan meter di luar pesawat melalui tether untuk mencapai sisa oksigen cair yang tersimpan di bagian upper stage roket. Namun pusat kendali menyatakan bahwa tindakan tersebut terlalu berisiko dan kemungkinan besar akan berakhir dengan kematian dua awak sekaligus.
Barnett dan David mulai menimbang kemungkinan mengorbankan Michael sebagai pilihan yang paling rasional meskipun hal itu terasa tidak manusiawi. Di tengah suasana itu, Zoe memaksa keduanya menunda keputusan selama sepuluh hari agar pusat kendali memiliki waktu tambahan untuk memikirkan strategi baru. Ia percaya bahwa selalu ada cara lain, selama mereka belum menyerah.
Namun setelah beberapa hari berlalu, pusat kendali tidak memberi solusi baru. David yang tertekan akhirnya memilih jujur kepada Michael. Saat duduk berhadapan, David dengan suara berat menjelaskan kondisi aktual yang membuat keberadaan Michael mengancam kelangsungan hidup seluruh awak. Ia menawarkan suntikan mematikan sebagai pilihan paling tidak menyakitkan jika Michael ingin mengorbankan diri demi yang lain.
Michael yang terkejut dan ketakutan sempat memikirkan keputusan itu. Ia bahkan nyaris mengambil langkah ekstrem untuk mengakhiri hidupnya sebelum Zoe menemukan dan menghentikannya. Ia menolak membiarkan Michael memutuskan sesuatu berdasarkan rasa putus asa. Percakapan itu memunculkan tekad baru pada Zoe. Ia mengatakan bahwa ia sendiri yang akan memanjat tether untuk mengambil oksigen cair jika itu dapat memberi mereka peluang hidup yang lebih besar.
Sebelum rencana itu dijalankan, David memeriksa kondisi algae sekali lagi dan menemukan bahwa seluruh algae yang tersisa telah mati. Oksigen yang tersisa kini hanya cukup untuk dua orang sampai kapal mencapai Mars. Dengan kenyataan itu, ia menyadari bahwa tidak melakukan apa pun hanya akan mempercepat kematian mereka. Ia akhirnya setuju untuk mendampingi Zoe melakukan spacewalk yang berbahaya tersebut.
Zoe dan David memulai langkah menuju luar pesawat dengan pakaian EVA yang lengkap. Mereka bergerak perlahan melewati jalur sempit sambil memastikan setiap simpul tether dapat menopang berat tubuh mereka. Ketegangan meningkat setiap kali angin kosmik mengguncang pakaian mereka. Setelah perjuangan panjang, mereka berhasil mencapai modul penyimpanan dan menemukan oksigen cair yang dapat dipindahkan ke tabung kecil.
Mereka berhasil mengisi dua tabung yang cukup untuk menyelamatkan dua anggota awak tambahan. Namun keberhasilan itu tidak bertahan lama. Pusat kendali memperingatkan adanya badai radiasi akibat lontaran massa koronal yang mendekat dengan cepat. Mereka tidak punya pilihan selain meninggalkan salah satu tabung demi menghindari paparan radiasi mematikan.
Mereka berdua kembali ke pesawat dengan sisa energi terakhir, tetapi musibah lain menimpa. Akibat kegagalan peralatan di menit menit akhir, tabung satu satunya yang mereka selamatkan terlepas dan hilang ke ruang hampa sebelum Zoe sempat meraihnya. Semua usaha keras mereka lenyap dalam sekejap.
Ketika kondisi udara di dalam pesawat semakin menipis dan waktu semakin pendek, keempat awak itu harus menghadapi kenyataan paling pahit. Dengan oksigen yang tidak mencukupi untuk seluruhnya bertahan sampai Mars, apakah di antara mereka ada yang memiliki keberanian untuk mengorbankan diri demi menyelamatkan yang lain, atau semua tidak akan selamat?
Penulis artikel: Abdilla Monica Permata B.
Anna Kendrick Zoe Levenson
Daniel Dae Kim David Kim
Shamier Anderson Michael Adams
Toni Collette Marina Barnett
Dan Barry CBC
Scott Manley SRO