Makan Satu Kambing Berdua, Kisah Seru Abimana Saat Syuting
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Setelah sukses di dua film 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA, Abimana Aryasatya kembali berperan di film rohani lainnya. Tak tanggung-tanggung pria kelahiran Jakarta, 31 tahun lalu itu berperan sebagai bintang utama. Ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, KapanLagi.com® berhasil mewawancarainya seputar film terbarunya, HAJI BACKPACKER.
Perbincangan dimulai dengan pertanyaan di mana tempat syuting yang paling asyik. Menjawab pertanyaan tersebut Abimana menjawab, "Mekkah, karena mereka berfikir gue arab jadi enak. Ada beberapa orang diomelin karena merokok dibilang haram, karena gue dipikir orang Arab jadi mereka enggak negur aku."
Abimana kemudian menjelaskan bahwa tempat syuting yang tidak nyaman menurutnya adalah Vietnam. Karena ia merasakan kondisi panas akibat tidak adanya angin, hal ini dirasakannya tidak normal. Ia bahkan meminta break syuting hanya sekedar untuk mandi. Selain itu hawa panasnya negara komunis tersebut membuatnya jadi emosional.
Wawancara berlanjut dengan menanyakan makanan apa yang paling enak yang pernah ia coba selama prose syuting. Abimana menceritakan bahwa ia dan kru film penggemar dari chinese food. Akan tetapi lebih lanjut ia mengatakan bahwa makanan paling mewah itu di Arab. Jika mengkonsumsi Nasi kebuli di sana akan disajikan dengan satu kambing guling untuk dua orang.
Lebih lanjut Abimana menjelaskan tentang seputar proses syuting HAJI BACKPACKER. Ia sangat menikmati setiap adegan di film tersebut, ia bercerita bahwa banyak detail kecil yang kelihatannya mudah akan tetapi malah membutruhkan banyak usaha. Akan tetapi ia mengaku bahwa dirinya paling takut ketika baca surat Yaasin. Walaupun bisa lancar melewatinya, saat itu ia tetap takut salah dalam melafalkan ayat-ayat di dalamnya.

Abimana kemudian bercerita bahwa adegan dengan sang eksekutif produser sangat berkesan untuknya. Sambil bercanda ia berkata, "bos sendiri nih, kalau nggak benar jadi nggak cair, hahaha."
"Ceritanya antara realita dan mimpi kalau salah sedikit bisa nggak sampai pesannya. waktunya terbatas pula di setiap negara. Di Indonesia itu syutingnya nggak kayak di luar, maskimal 1,5 bulan itu dah lama. patokannya satu hari bisa mengerjakan 10 scene. tapi tidak setiap hari bisa mengerjakan banyak adegan. kadang cuma satu adegan saja," terangnya kepada KapanLagi.com®
Berita Film Lainnya
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
(kpl/uji/sic)
puji puput
Advertisement