Masuki Daerah Terlarang, 4 Pemuda Diteror Pocong Tak Berkesudahan

Penulis: Guntur Merdekawan

Diterbitkan:

Masuki Daerah Terlarang, 4 Pemuda Diteror Pocong Tak Berkesudahan Daerah Terlarang © Youtube/Multivision Plus ID

Kapanlagi.com - Sineas di Tanah Air rupanya belum kehabisan ide untuk menggarap film horor. Hal itu terbukti, rumah produksi Sentra Film berani membuat gebrakan baru dalam genre horor melalui judul DAERAH TERLARANG: SEKALI DILANGGAR NYAWA MELAYANG.

Berbeda dengan film horor lainnya, DAERAH TERLARANG ini akan dikemas lebih menarik, yakni dengan sentuhan komedi di beberapa bagian. Film ini menceritakan tentang empat anak muda, yaitu Reza, Deny, Elin dan Desy yang berniat menuju lokasi syuting namun terdampar di sebuah rumah angker.

"Jadi, siapkan mental anda sebelum menonton film ini. Karena bukan semata horor dihantarkan secara tidak terduga, tapi lebih dari itu. Horor akan disampaikan dengan cara simultan. Sampai-sampai empat sekawan itu, nyaris tidak mempunyai waktu untuk sekadar menghela nafas," kata sutradara George Hutabarat, Sabtu (17/9).



Video by: Multivision Plus ID
 
Di rumah angker yang berada di daerah terlarang itu lah, teror berupa hantu pocong mengganggu keempat pemuda tersebut. Reza CS pun berusaha meloloskan diri dari hantu yang mengganggunya.

Sayangnya, setelah mereka berhasil lolos dari rumah angker itu, suasana horor masih tetap ada. Seperti bayangan, hantu pocong yang meneror mereka senantiasa ikut serta ke manapun empat sekawan itu berada. Hantu pocong itu adalah jelmaan arwah Mimin, kembang desa yang bunuh diri di dalam rumah angker. Konon, Mimin patah hati lantaran tunangannya menikah dengan wanita lain.


Selain Reza, Deny, Elin dan Desy ada beberapa aktor maupun artis lain yang ikutan terlibat dalam di film yang mulai tayang di bioskop pada 22 September 2016 itu. Mereka adalah Bedu, Rendy Septino, Fico Fachriza, Fauzan Riado, Leo Landi, Ryan Febrian, Putri Rosnita Permata, Dara Gloria, Mesika Randa dan Natalia Sarah.


(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

(kpl/far/gtr)

Reporter:

Fikri Alfi Rosyadi

Rekomendasi
Trending