Kapanlagi.com - Produksi film Indonesia yang semakin banyak menular kepada sineas-sineas junior untuk membuat sebuah film dengan ide original menggunakan alat sederhana. Untuk memberikan ruang bagi sineas-sineas yang masih berstatus pelajar, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta membuat sebuah festival yang diberi nama Festival Film Pelajar dan Snaki 2013.
Meski hanya tingkat pelajar pesertanya, panitia mendapuk Clara Sinta Rendra untuk menjadi juri. "Ajang seperti ini sangat bagus sebagai wadah anak-anak mudah untuk berkreasi dan ekspresi," kata Clara Sinta Rendra saat dijumpai di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/12).
Untuk urusan penilaian, Clara tidak akan menilai secara detail seperti saat dirinya menilai sebuah film di ajang Festival Film Indonesia. Yang paling penting menurut Clara adalah pembinaan pada kurang lebih 59 film pendek yang masuk ke meja juri.

Ida Subaedah dan Clara Sinta Rendra | Foto: Hendra Gunawan

"Kalau unsur penilaian tentu berbeda dengan festival yang lain, yang profesional, di sini pembinaan yang kita utamakan, salah satunya unsur sinematografi termasuk penggunaan alat dan konten dari film tersebut," paparnya.
Sementara pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta yang diwakili oleh Ida Subaedah, kepala bidang pengelola daya tarik destinasi mengungkapkan, Festival Film Pelajar dan Snaki 2013 bisa mengubah pola pikir para pelajar untuk berekspresi di bidang yang lebih bermanfaat.
"Pelajar Jakarta kan terkenal dengan tawurannya. Makanya kita butuh ruang untuk kreasi, salah satunya film. Film ini merupakan karya dan ekspresi pelajar dengan tema-tema yang berbeda. Apalagi pelajar merupakan masa yang penuh dengan ide, jika diarahkan akan semakin baik," pungkas Ida.