Beribu 'Ulah' Ustaz Guntur Bumi, Dari Pemerasan Hingga Pelecehan
Diperbarui: Diterbitkan:

@KapanLagi.com®
Kapanlagi.com - Sejak kasusnya dengan beberapa orang mantan pasien mencuat ke media, masalah seolah tidak pernah lepas dari Ustaz Guntur Bumi. Mulai dari tuntutan keluarga mantan pasien untuk mengembalikan uang mereka, hingga yang terbaru, keterangan dari mantan karyawannya sendiri.
Ada banyak bukti dan fakta yang dibeberkan oleh para pihak lawan. Namun pihak UGB tidak gentar, mereka juga yakin tidak melakukan semua hal yang dituduhkan oleh pihak lawannya.
Apa saja sih masalah yang membelit UGB? Yuk, simak di halaman berikut...
1. Kucuri Mata Pakai Jeruk Nipis
Setelah dilaporkan ke MUI atas tuduhan penyimpangan agama dalam praktik pengobatan yang dilakukannya. Satu persatu misteri pengobatan yang dilakukan UGB terkuak.
Menurut salah seorang pasien bernama Misnah, ia membawa anaknya yang sakit mata untuk datang berobat ke UGB. Ternyata menurut UGB, anaknya kena santet yang sebenarnya ditujukan kepadanya, namun meleset kena anaknya.
"Mata anak ibu dikucuri pakai jeruk nipis sama asisten ustaz. Esoknya malah biru bengkak. Akhirnya ke RS Cipto disuruh operasi. Sekarang baru 3 hari dari RS Cipto, balik lagi besok," ujar Misnah, (3/3).
Tidak hanya sang buah hati yang tak sembuh, Misnah juga mengaku kehilangan emas 10 gram dan uang 15 juta rupiah selama berobat di UGB.
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
2. Ulat
Pengakuan yang tidak jauh berbeda disampaikan oleh mantan pasien UGB yang lain, yaitu Robpika. Menurutnya, semua pasien yang datang ke UGB selalu dibilang kena santet dan guna-guna, seperti yang dialaminya sendiri.
Padahal Robpika mengatakan kalau dirinya terkena kista, namun menurut UGB, penyakit yang dideritanya bukanlah kista.
"Saya dimasukin ke ruangan itu di dapur, gelap tempatnya. Saat diobati, saya disetrum trus ada ulet dari tubuh. Saya punya penyakit kista," ujarnya, Senin (17/3).
"Pas berobat, beberapa jam kemudian saya keluar terus ada batu kecil dan ada ulat. Terus katanya kalau saya mau sembuh harus beli kambing. Tetapi pas sudah beli, malah ada lagi," cerita Ibu Min, (17/3).
"Saya diobatin di ruang tertutup, saya nangis pas diobatin karena keluar belatung. Katanya saya kena santet," lanjutnya.
3. Tak Punya Izin
Salah seorang mantan pasien UGB melakukan penyelidikan terhadap praktek pengobatan yang dilakukan oleh UGB. Dan mereka mendapatkan hasil bahwa surat izin praktek pengobatan milik UGB sudah habis dan selama ini melakukan praktek tanpa surat izin dari Depkes.
"Kami dapat surat balasan dari Kejari Semarang, dikatakan benar pernah ada izin praktik atas nama UGB dgn nomor B-23/10/014-2Dep/7/2008," ujar Priyagus, (8/3).
"Dari keterangan itu, masa berlakunya hanya satu tahun. Jadi karena tidak diperpanjang, praktek dia dari 2010-2014 sudah tidak berlaku lagi. Kalau dia masih ada praktek, maka dia buka praktek tanpa izin instansi yang sah," sambungnya.
"Kami sedang selidiki lagi, apakah obat-obat yang diberikan dia seperti pil, air, memiliki izin edar apa tidak. Kalau tidak, berarti dia melanggar pasal 197 UU no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan," tandasnya.
4. Pelecehan Seksual
Belum reda semua masalah yang menimpa UGB, ada satu pasien yang mengatakan dirinya pernah mengalami pelecehan seksual oleh suami Puput Melati tersebut.
"Saat itu NA diminta untuk membuka celana panjang serta celana dalamnya. Kemudian NA diminta untuk mengenakan sarung oleh UGB dan mata NA ditutup dengan kain. Saat itulah bagian tubuhnya di raba-raba dari payudara, paha sampai kemaluannya. Saat NA hendak bersuara, kuping NA dibisiki agar dia tenang," kata Ferry Juan, selaku kuasa hukum koran di Polda Metro Jaya, Rabu, Rabu (19/3).
"Usai pengobatan NA kemudian diberikan sebutir telur yang di dalamnya terdapat rambut serta hewan belatung," tambah Ferry Juan.
5. Air Mani Jadi Obat
Ternyata tidak hanya menggunakan metode doa, namun salah satu metode pengobatan UGB adalah menggunakan air mani. Menurut mantan pasien yang mengalami pelecehan seksual, UGB menyatakan bahwa ia bisa sembuh dengan air mani.
"Setelah dipegang, UGB bilang, pengobatan ini harus dengan air mani. Saya aneh dan jadi agak perih (di vagina). Saat itu ruangan gelap," tutur NA, (20/3).
Tidak hanya mengalami pelecehan seksual, NA juga mengaku sudah menghabiskan banyak uang selama berobat ke UGB.
"Pertama Rp 6 juta, pertama saya kasih Rp 1,5 juta, separuhnya bisa bayar di rumah, kita bayar Rp 4,5 juta di rumah. Terus pas kedua minta lagi Rp 7 juta, tapi kami nggak kasih. Karena saya nggak dibekam," kata NA di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (20/3).
6. Tarif Tinggi
Hampir semua mantan pasien yang kini angkat bicara mengenai kasus UGB menyuarakan hal yang sama, yaitu kembalikan uang mereka. Tidak hanya mematok tarif yang sangat tinggi, pihak UGB juga akan memaksa kalau mereka bilang tidak punya uang.
"Dibekam dan keluar kecoa. Siten pengobatan rukiyah tidak pas, karena beliau tidak menyentuh. Rumah saya dirukiyah juga diminta 8 juta," ujar Pagit, (3/3).
"Resminya Rp 28 juta uang keluar. Tapi kurban sapinya saya tidak melihat langsung. Hanya sebuah foto kepala sapi yang ditunjukkan, tapi nggak ada perubahan untuk kesehatan saya," ujar Dasril, (3/3)
"Sampai harus diminta uang berobat Rp 6 juta. Nggak ada ATM, sampai orangnya UGB ikut ke rumah buat ambil duit. Tapi nggak ada duit, perhiasan disuruh melepaskan," ujar ibu NA, (20/3).
7. Kurban Hewan
Hampir semua mantan pasien UGB diminta untuk melakukan kurban, bisa berupa kambing maupun sapi. Namun, meski dari tubuh sudah dikeluarkan belatung, sudah mengeluarkan uang dan berkurban sapi, kondisi kesehatan mereka tidak kunjung membaik.
"Resminya Rp 28 juta uang keluar. Tapi kurban sapinya saya tidak melihat langsung. Hanya sebuah foto kepala sapi yang ditunjukkan, tapi nggak ada perubahan untuk kesehatan saya,"ujar Dasril, (3/3).
8. Sudah Simpan Ulat
Pengakuan terbaru datang dari mantan karyawan UGB bernama Yunita. Menurutnya, semua modus pengobatan yang dilakukan UGB sudah dipersiapkan sejak jauh hari.
Bahkan ulat dan belatung sudah disimpan UGB di ruang prakteknya.
"Ada satu ruangan khusus. Di ruangan itu ada khusus buat simpan benda yang diperlukan untuk modus pengobatan," kata Yunita di Rukan Graha Permata Komplek Triloka, Blok C No. 6 Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (4/4).
"Saya lihat banyak benda yang dipersiapkan dia, ada ulat pakan burung, kecoa, tulang ayam, duri ikan, jinten hitam yang butiran, sisik ular yang dari kulit salak yang dipotong kecil, kalau pocongan itu dibuat," imbuhnya.
9. Penyimpangan Zakat
Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, MUI melakukan pemeriksaan terhadap praktek pengobatan yang dilakukan oleh UGB. Dari hasil pemeriksaan itu, MUI menyimpulkan bahwa ada penyimpangan zakat, infak dan sodaqoh di tempat praktek UGB.
Ada enam poin yang dikeluarkan oleh MUI terkait dengan kasus UGB. Pada poin kedua, UGB mengakui bahwa ada penyimpangan zakat yang dilakukannya.
2. UGB akui terdapat penyimpangan zakat, infaq, dan sodakoh sebagai salah satu syarat dalam lakukan pengobatan. MUI minta untuk zakat, infaq, dan sodakoh harus sesuai benar-benar sesuai asnaf Islam, distribusinya mustahak.
Karena penyimpangan itu, UGB diminta melakukan taubatan nasuha dan sudah ia lakukan di hadapan MUI.
"Bahwa hari ini, saya dengan ikhlas, lahir dan batin, dalam rangka ibadah kepada Allah. Saya melakukan taubatan nasuha atas khilaf atau kesalahan yang pernah saya lakukan selama ini," tulis UGB dalam surat pernyataan yang dibacakan di kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (12/3).
10. Target 100 Juta
Menurut mantan karyawan UGB yang bernama Yunita, praktek pengobatan yang dilakukan oleh mantan bosnya itu menargetkan pendapatan 100 juta. Tidak hanya dari cabang Jakarta, namun juga dari cabang-cabang lainnya.
"Ditargetkan setiap harinya sekitar Rp 100 juta dan ada beberapa cabang, minimal segitu. Cabangnya ada Bandung, Bali, Semarang, dan Jakarta," ujar Yunita, (4/4).
Namun semua pernyataan pasien dan mantan karyawan ini dibantah oleh pihak UGB. Menurut mereka, ada beberapa mantan pasien yang justru melakukan pemerasan kepada UGB dan beberapa kasus seperti pencabulan sudah dilaporkan balik ke polisi oleh UGB.
Mereka juga membantah pernah menargetkan pendapatan 100 juta rupiah per hari. Sementara untuk kasus pencabulan dan penganiayaan, pihak UGB menantang lawannya untuk memberikan bukti yang lebih akurat.
Kini praktek UGB ditutup untuk sementara dan menurut para pengacara, UGB masih belum mau keluar karena sudah diwakilkan kepada pengacara. Namun sejauh ini UGB tidak stres dengan kasus yang menimpanya.
Akan jadi seperti apa kelanjutan kasus UGB dengan para mantan pasiennya? Kita tunggu saja kabar selanjutnya
(Kena spill Ruben Onsu, Ayu Ting Ting ternyata sudah punya pacar baru?)
(kpl/phi)
Wulan Noviarina Anggraini
Advertisement