Acara Tedak Siten Baby Agham berlangsung khidmat dan penuh makna. Beberapa prosesi yang dilakukan antara lain adalah melewati tujuh macam makanan (jadah), yang melambangkan harapan agar Baby Agham kelak memiliki kehidupan yang lengkap dan sejahtera.

Kemudian, Baby Agham juga dimasukkan ke dalam kurungan, yang melambangkan harapan agar ia terhindar dari bahaya dan selalu dalam lindungan Tuhan.

Puncak acara Tedak Siten Baby Agham adalah saat ia dipersilakan memilih salah satu dari beberapa benda yang telah disiapkan. Di antara pilihan seperti buku, alat tulis, uang, dan lainnya, Baby Agham justru memilih gitar. 

Momen ini tentu saja menjadi sorotan dan menimbulkan banyak spekulasi. Apakah ini pertanda bakat musik Baby Agham akan bersinar di masa depan? Hanya waktu yang akan menjawab.

Selain prosesi inti, acara tersebut juga diramaikan oleh kehadiran keluarga dan kerabat dekat. Suasana penuh cinta dan kebahagiaan begitu terasa, membuat momen Tedak Siten Baby Agham semakin berkesan. Via Vallen dan Chevra Yolandi terlihat sangat bahagia dan menikmati setiap prosesi yang dilalui putra tercinta mereka.

Tedak Siten, berasal dari kata "tedhak" yang berarti turun dan "siten" yang berarti tempat atau lokasi. Secara harfiah, Tedak Siten berarti turun ke tempat. Namun, makna filosofisnya jauh lebih dalam. 

Upacara ini menandai langkah awal bayi untuk mulai mengenal dunia luar, meninggalkan masa bayi dan mulai memasuki masa kanak-kanak. Prosesinya merupakan simbolisasi perjalanan hidup yang akan dijalani oleh sang anak kelak.

Tradisi ini sarat dengan nilai-nilai luhur budaya Jawa. Setiap prosesi memiliki makna dan simbol tersendiri yang berkaitan dengan harapan dan doa untuk masa depan anak.

Tidak hanya sekedar upacara adat, Tedak Siten juga merupakan bentuk penghormatan dan pelestarian budaya Jawa yang perlu dijaga dan dilestarikan.