"Ya ibu saya itu kisah cintanya tiga kali gagal, tapi dia jadikan kegagalan itu sebuah tantangan, bahkan ada satu yang dia jadikan inspirasi membuat lagu cinta. Salah satu liriknya 'kau bercumbu di depanku', itu true story," ujar Petty.

Alih-alih mengumbar kesedihan di hadapan publik, Titiek Puspa justru memilih cara elegan dalam menyalurkan rasa sakitnya melalui lirik lagu. Baginya, patah hati bukan aib, melainkan sumber kekuatan untuk berkarya.

"Maksudku gini loh anak-anak muda sekarang ini kalau putus cinta langsung posting, jadi maksudnya janganlah aibmu kau diumbar, ya seperti Eyang juga putus cinta patah hati tapi kemudian dia ubah tantangan itu menjadi kesempatan," kata Petty.

Petty menambahkan, alih-alih menyimpan dendam, ibunya bahkan berterima kasih kepada para mantan suaminya karena telah menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya.

"Bahkan dia berterima kasih kepada tiga suaminya karena sudah berada di skenario, episode kehidupannya dia, ya gapapa kamu nyakitin tapi istilahnya itu ternyata memancing inspirasi-nya dia bisa nulis," ungkapnya.

Sikap bijak Titiek Puspa ini menjadi warisan nilai yang ingin terus dijaga oleh keluarganya, terutama dalam menyikapi perasaan dan kesedihan yang bersifat personal.

"Dia tuh orangnya enggak suka baper. Dia bisa ubah sakit hati jadi puisi, jadi lirik, jadi lagu yang akhirnya dinyanyikan banyak orang. Itu kekuatan yang luar biasa," jelas Petty.

Kini, meski sang legenda telah tiada, warisan kisah hidup dan karya-karyanya tetap hidup. Termasuk lagu-lagu cinta yang lahir dari luka, yang justru membesarkan nama Titiek Puspa di hati penggemarnya sepanjang masa.