Cara Menanam Bunga Krisan: Panduan Lengkap untuk Pemula

Cara Menanam Bunga Krisan: Panduan Lengkap untuk Pemula
cara menanam bunga krisan (credit:Image by AI)

Kapanlagi.com - Bunga krisan merupakan salah satu tanaman hias yang populer karena keindahan bunganya yang beragam warna dan bentuk. Tanaman ini relatif mudah dibudidayakan, baik di halaman rumah maupun dalam pot.

Menanam bunga krisan tidak memerlukan keahlian khusus, sehingga cocok untuk pemula yang ingin memulai hobi berkebun. Dengan perawatan yang tepat, bunga krisan dapat tumbuh subur dan menghasilkan bunga yang indah sepanjang musim.

Artikel ini akan membahas secara lengkap cara menanam bunga krisan mulai dari persiapan hingga perawatan. Anda akan mempelajari langkah-langkah praktis yang dapat langsung diterapkan untuk menghasilkan tanaman krisan yang sehat dan berbunga lebat.

1. Mengenal Bunga Krisan dan Karakteristiknya

Mengenal Bunga Krisan dan Karakteristiknya (credit:unsplash.com/id/@langao)

Bunga krisan atau Chrysanthemum adalah tanaman hias berbunga yang berasal dari Asia Timur, khususnya China dan Jepang. Tanaman ini memiliki beragam varietas dengan warna bunga yang bervariasi mulai dari putih, kuning, merah, pink, hingga ungu. Krisan termasuk tanaman yang mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim, terutama iklim tropis.

Karakteristik utama bunga krisan adalah memiliki batang yang tegak dengan daun berbentuk lonjong bergerigi. Tinggi tanaman dapat mencapai 30-100 cm tergantung varietasnya. Bunga krisan memiliki sistem perakaran yang cukup kuat dan dapat tumbuh baik di tanah maupun pot. Tanaman ini tergolong tanaman hari pendek yang artinya pembungaan dipengaruhi oleh durasi pencahayaan.

Bunga krisan membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhan optimal, namun tidak terlalu menyukai panas terik sepanjang hari. Suhu ideal untuk pertumbuhan krisan berkisar antara 17-25 derajat Celsius. Tanaman ini juga memerlukan kelembaban udara yang cukup dan drainase tanah yang baik agar tidak tergenang air.

Melansir dari Royal Horticultural Society, bunga krisan merupakan salah satu tanaman hias yang paling banyak dibudidayakan di dunia karena nilai estetikanya yang tinggi dan relatif mudah dalam perawatan. Tanaman ini juga memiliki makna simbolis yang kuat dalam berbagai budaya, terutama di Asia.

2. Persiapan Sebelum Menanam Bunga Krisan

Persiapan Sebelum Menanam Bunga Krisan (c) Ilustrasi AI

Persiapan yang matang merupakan kunci keberhasilan dalam menanam bunga krisan. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menentukan metode penanaman yang akan digunakan, apakah melalui biji, stek batang, atau pembagian rumpun.

1. Pemilihan Lokasi Tanam

Lokasi tanam yang tepat sangat menentukan pertumbuhan bunga krisan. Pilih area yang mendapatkan sinar matahari pagi hingga siang hari sekitar 4-6 jam per hari. Hindari lokasi yang terlalu teduh karena dapat menghambat pembungaan. Jika menanam di halaman, pilih lokasi dekat dinding atau pagar yang dapat memberikan perlindungan dari angin kencang.

2. Persiapan Media Tanam

Media tanam yang ideal untuk bunga krisan adalah tanah yang gembur, subur, dan memiliki drainase baik. Campurkan tanah dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 2:1. Tambahkan sekam padi atau serbuk sabut kelapa untuk meningkatkan porositas tanah. pH tanah yang optimal berkisar antara 6,5-7,0.

3. Pemilihan Bibit

Pilih bibit krisan yang sehat dengan batang kokoh dan daun hijau segar tanpa bercak atau kerusakan. Jika menggunakan metode stek, pilih batang yang sudah cukup tua namun tidak terlalu keras dengan panjang sekitar 10-15 cm. Pastikan bibit bebas dari hama dan penyakit.

4. Penyiapan Wadah Tanam

Untuk penanaman dalam pot, pilih pot dengan diameter minimal 20-30 cm dan memiliki lubang drainase di bagian bawah. Pot dari bahan tanah liat atau plastik tebal lebih direkomendasikan karena dapat menjaga kelembaban media tanam dengan baik. Bersihkan pot terlebih dahulu sebelum digunakan.

5. Waktu Tanam yang Tepat

Waktu terbaik untuk menanam bunga krisan adalah pada awal musim hujan atau saat cuaca tidak terlalu panas. Hindari menanam saat musim kemarau panjang karena tanaman membutuhkan kelembaban yang cukup untuk beradaptasi. Penanaman di pagi atau sore hari lebih disarankan untuk mengurangi stres pada tanaman.

3. Langkah-Langkah Cara Menanam Bunga Krisan

Langkah-Langkah Cara Menanam Bunga Krisan (c) Ilustrasi AI

Setelah semua persiapan selesai, saatnya melakukan penanaman bunga krisan. Berikut adalah langkah-langkah detail yang perlu diikuti:

1. Persiapan Lubang Tanam

Gemburkan tanah menggunakan sekop atau cangkul hingga kedalaman 20-30 cm. Buat lubang tanam dengan kedalaman 15-20 cm dan lebar sekitar 15 cm. Jika menanam lebih dari satu tanaman, beri jarak antar lubang sekitar 30-40 cm agar tanaman memiliki ruang tumbuh yang cukup. Untuk penanaman dalam pot, isi pot dengan media tanam hingga 2/3 bagian.

2. Penanaman Bibit

Masukkan bibit krisan ke dalam lubang tanam dengan hati-hati, pastikan akar tidak terlipat atau rusak. Posisikan tanaman tegak lurus dan timbun dengan tanah hingga pangkal batang tertutup sempurna. Padatkan tanah di sekitar pangkal batang secara perlahan agar tanaman berdiri kokoh. Jangan menanam terlalu dalam karena dapat menyebabkan pembusukan batang.

3. Penyiraman Awal

Siram tanaman yang baru ditanam dengan air secukupnya hingga tanah terlihat lembab merata. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan genangan air. Penyiraman awal ini penting untuk membantu akar beradaptasi dengan media tanam baru dan mengurangi stres transplantasi.

4. Pemasangan Ajir atau Penyangga

Untuk varietas krisan yang tumbuh tinggi, pasang ajir atau penyangga di samping tanaman sejak awal. Ikat batang tanaman ke ajir secara longgar menggunakan tali rafia atau kawat berlapis. Penyangga ini akan membantu tanaman tumbuh tegak dan mencegah rebah saat berbunga.

5. Pemberian Mulsa

Tutup permukaan tanah di sekitar tanaman dengan mulsa organik seperti jerami, sekam padi, atau serbuk gergaji. Lapisan mulsa setebal 3-5 cm akan membantu menjaga kelembaban tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan melindungi akar dari perubahan suhu ekstrem.

Menurut University of Minnesota Extension, penanaman bunga krisan dengan teknik yang benar dapat meningkatkan tingkat keberhasilan tumbuh hingga 90% dan menghasilkan tanaman yang lebih sehat serta produktif dalam menghasilkan bunga.

4. Perawatan Bunga Krisan Agar Tumbuh Subur

Perawatan Bunga Krisan Agar Tumbuh Subur (credit:unsplash.com/id/@yoksel)

Perawatan rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keindahan bunga krisan. Berikut adalah aspek-aspek perawatan yang perlu diperhatikan:

1. Penyiraman yang Tepat

Bunga krisan membutuhkan penyiraman teratur untuk menjaga kelembaban tanah. Siram tanaman setiap pagi atau sore hari, terutama saat musim kemarau. Frekuensi penyiraman dapat dikurangi saat musim hujan. Pastikan tanah selalu lembab namun tidak tergenang air karena dapat menyebabkan akar busuk. Gunakan air bersih dan hindari menyiram langsung pada bunga atau daun.

2. Pemupukan Berkala

Berikan pupuk kandang atau kompos setiap 2-3 minggu sekali untuk menjaga kesuburan tanah. Pupuk NPK dengan perbandingan seimbang dapat diberikan setiap bulan dengan dosis sesuai anjuran kemasan. Pada fase pembungaan, tingkatkan pemberian pupuk yang kaya fosfor dan kalium untuk merangsang pembentukan bunga yang lebih banyak dan berkualitas.

3. Pemangkasan dan Pinching

Lakukan pemangkasan tunas pucuk atau pinching saat tanaman mencapai tinggi 15-20 cm untuk merangsang pertumbuhan cabang samping. Buang daun-daun tua, kering, atau terserang penyakit secara berkala. Pemangkasan juga dilakukan setelah masa berbunga selesai untuk meremajakan tanaman dan mempersiapkan periode berbunga berikutnya.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Periksa tanaman secara rutin untuk mendeteksi serangan hama seperti kutu daun, thrips, atau ulat. Gunakan insektisida organik atau pestisida nabati untuk mengendalikan hama. Untuk penyakit jamur seperti embun tepung atau bercak daun, semprotkan fungisida sesuai dosis anjuran. Pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan sirkulasi udara yang baik lebih efektif daripada pengobatan.

5. Pengaturan Cahaya

Bunga krisan memerlukan pengaturan cahaya yang tepat untuk merangsang pembungaan. Pastikan tanaman mendapat sinar matahari yang cukup namun tidak berlebihan. Untuk merangsang pembungaan di luar musim, dapat dilakukan manipulasi pencahayaan dengan memberikan periode gelap yang lebih panjang menggunakan penutup atau memindahkan tanaman ke tempat yang lebih teduh.

5. Teknik Perbanyakan Bunga Krisan

Teknik Perbanyakan Bunga Krisan (c) Ilustrasi AI

Perbanyakan bunga krisan dapat dilakukan dengan beberapa metode yang relatif mudah. Pemilihan metode tergantung pada ketersediaan bahan tanam dan tujuan budidaya.

1. Metode Stek Batang

Stek batang adalah metode perbanyakan yang paling populer untuk bunga krisan. Pilih batang yang sehat dan tidak terlalu tua dengan panjang 10-15 cm. Potong batang dengan sudut 45 derajat menggunakan pisau tajam yang steril. Buang daun bagian bawah dan sisakan 2-3 helai daun di bagian atas. Celupkan ujung batang ke dalam hormon perakaran jika tersedia.

Tancapkan stek ke dalam media tanam yang terdiri dari campuran pasir dan sekam dengan perbandingan 1:1. Siram secukupnya dan letakkan di tempat teduh dengan kelembaban tinggi. Tutup dengan plastik transparan untuk menjaga kelembaban. Akar akan mulai tumbuh dalam 2-3 minggu. Setelah akar cukup kuat, stek dapat dipindahkan ke pot atau lahan tanam permanen.

2. Metode Pembagian Rumpun

Pembagian rumpun dilakukan pada tanaman krisan yang sudah dewasa dan memiliki banyak anakan. Angkat tanaman dari tanah atau pot dengan hati-hati, bersihkan akar dari tanah. Pisahkan rumpun menjadi beberapa bagian dengan memastikan setiap bagian memiliki akar dan tunas yang cukup. Tanam kembali setiap bagian ke media tanam baru dengan jarak yang sesuai.

3. Metode Biji

Perbanyakan dengan biji lebih jarang dilakukan karena membutuhkan waktu lebih lama dan hasilnya tidak selalu sama dengan induknya. Semai biji di media semai yang halus dan steril. Tutup tipis dengan tanah dan jaga kelembaban dengan penyiraman halus. Biji akan berkecambah dalam 1-2 minggu. Setelah bibit memiliki 4-6 daun sejati, pindahkan ke pot individu.

Melansir dari American Chrysanthemum Society, metode stek batang memberikan hasil terbaik dengan tingkat keberhasilan mencapai 85-95% dan tanaman hasil stek akan memiliki karakteristik yang sama persis dengan tanaman induknya, sehingga sangat cocok untuk mempertahankan varietas unggul.

6. Pemanenan dan Pasca Panen Bunga Krisan

Pemanenan dan Pasca Panen Bunga Krisan (credit:unsplash.com/id/@jujuly)

Pemanenan bunga krisan dilakukan saat bunga telah mekar sempurna dengan warna yang cerah dan segar. Waktu panen yang tepat akan menentukan kualitas dan daya tahan bunga. Panen sebaiknya dilakukan di pagi hari saat suhu masih sejuk dan tanaman masih segar dengan kandungan air optimal.

Gunakan gunting atau pisau tajam yang bersih untuk memotong tangkai bunga. Potong tangkai dengan panjang 30-50 cm tergantung kebutuhan, dengan sudut 45 derajat untuk memperluas area penyerapan air. Pilih bunga yang telah mekar 70-80% untuk bunga potong, karena akan terus mekar sempurna setelah dipanen. Hindari memanen bunga yang terlalu tua atau sudah mulai layu.

Setelah dipanen, segera masukkan tangkai bunga ke dalam ember berisi air bersih. Buang daun-daun bagian bawah yang akan terendam air untuk mencegah pembusukan. Simpan bunga di tempat sejuk dan teduh, hindari paparan sinar matahari langsung. Untuk memperpanjang kesegaran, ganti air setiap hari dan potong sedikit ujung tangkai secara berkala.

Bunga krisan potong dapat bertahan 7-14 hari dalam vas jika dirawat dengan baik. Tambahkan pengawet bunga komersial atau larutan gula dan cuka ke dalam air vas untuk memperpanjang kesegaran. Jauhkan bunga dari buah-buahan yang menghasilkan gas etilen seperti apel atau pisang karena dapat mempercepat layu. Letakkan vas di ruangan dengan suhu sejuk dan sirkulasi udara baik.

7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

1. Berapa lama bunga krisan mulai berbunga setelah ditanam?

Bunga krisan biasanya mulai berbunga sekitar 3-4 bulan setelah penanaman, tergantung pada varietas dan kondisi perawatan. Varietas tertentu mungkin membutuhkan waktu lebih cepat atau lebih lama. Pembungaan juga dipengaruhi oleh faktor pencahayaan, pemupukan, dan kondisi iklim di lokasi penanaman.

2. Apakah bunga krisan bisa ditanam di dalam ruangan?

Bunga krisan dapat ditanam di dalam ruangan asalkan mendapat cahaya yang cukup, minimal 4-6 jam per hari. Letakkan pot dekat jendela yang mendapat sinar matahari pagi. Pastikan ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik dan suhu tidak terlalu panas. Penyiraman harus lebih diperhatikan karena kelembaban dalam ruangan cenderung lebih rendah.

3. Bagaimana cara mengatasi bunga krisan yang tidak mau berbunga?

Bunga krisan yang tidak berbunga biasanya disebabkan oleh kurangnya cahaya, pemupukan yang tidak tepat, atau belum memasuki periode pembungaan. Pastikan tanaman mendapat sinar matahari cukup dan berikan pupuk dengan kandungan fosfor tinggi untuk merangsang pembungaan. Lakukan pemangkasan pucuk untuk merangsang pertumbuhan cabang dan calon bunga lebih banyak.

4. Seberapa sering bunga krisan perlu disiram?

Frekuensi penyiraman bunga krisan tergantung pada kondisi cuaca dan media tanam. Pada musim kemarau, siram setiap hari di pagi atau sore hari. Saat musim hujan, kurangi frekuensi penyiraman sesuai kebutuhan. Yang terpenting adalah menjaga tanah tetap lembab namun tidak tergenang air, karena akar krisan sensitif terhadap kelebihan air.

5. Apakah bunga krisan tahan terhadap hama dan penyakit?

Bunga krisan cukup rentan terhadap beberapa jenis hama seperti kutu daun, thrips, dan ulat, serta penyakit jamur seperti embun tepung dan bercak daun. Pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan, sirkulasi udara yang baik, dan pemeriksaan rutin sangat penting. Gunakan pestisida organik atau nabati sebagai langkah pengendalian yang aman dan ramah lingkungan.

6. Bisakah bunga krisan ditanam dari biji yang dibeli di toko?

Ya, bunga krisan dapat ditanam dari biji yang dijual di toko pertanian atau online. Namun metode ini membutuhkan waktu lebih lama dan tingkat keberhasilan lebih rendah dibanding stek batang. Pastikan membeli biji dari sumber terpercaya dengan kualitas baik. Ikuti petunjuk penyemaian yang tertera pada kemasan untuk hasil optimal.

7. Bagaimana cara merawat bunga krisan setelah masa berbunga selesai?

Setelah masa berbunga selesai, lakukan pemangkasan pada batang dan bunga yang sudah layu hingga tersisa sekitar 10-15 cm dari permukaan tanah. Berikan pupuk kandang atau kompos untuk memulihkan kondisi tanaman. Kurangi frekuensi penyiraman dan letakkan di tempat yang teduh selama periode istirahat. Tanaman akan tumbuh tunas baru dan siap berbunga kembali pada periode berikutnya.

Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(kpl/vna)

Rekomendasi
Trending