Cara Menanam Bunga Krokot: Panduan Lengkap untuk Pemula

Cara Menanam Bunga Krokot: Panduan Lengkap untuk Pemula
cara menanam bunga krokot (credit:Image by AI)

Kapanlagi.com - Bunga krokot atau portulaca merupakan tanaman hias yang populer karena keindahan bunganya yang berwarna-warni dan perawatannya yang mudah. Tanaman ini sangat cocok untuk pemula yang ingin memulai hobi berkebun di rumah.

Cara menanam bunga krokot sebenarnya tidak memerlukan teknik khusus yang rumit. Tanaman ini terkenal tahan terhadap cuaca panas dan tidak membutuhkan banyak air, sehingga ideal untuk iklim tropis seperti di Indonesia.

Keunggulan bunga krokot adalah kemampuannya tumbuh di tanah yang miskin nutrisi dan cocok ditanam di pot kecil maupun taman kering. Dengan perawatan yang tepat, bunga krokot akan mekar cantik dan mempercantik halaman rumah Anda.

1. Mengenal Bunga Krokot dan Karakteristiknya

Mengenal Bunga Krokot dan Karakteristiknya (c) Ilustrasi AI

Bunga krokot atau yang memiliki nama ilmiah Portulaca grandiflora adalah tanaman sukulen berbunga yang berasal dari Amerika Selatan. Tanaman ini memiliki batang yang berdaging dan daun-daun kecil berbentuk silinder yang menyimpan air, sehingga membuatnya sangat tahan terhadap kekeringan. Bunga krokot memiliki bunga tunggal atau ganda dengan berbagai warna seperti merah, pink, kuning, oranye, dan putih yang mekar di pagi hingga sore hari.

Karakteristik utama bunga krokot adalah kemampuannya bertahan di kondisi ekstrem dengan paparan sinar matahari penuh. Tanaman ini tumbuh merambat atau menjuntai dengan tinggi maksimal sekitar 15-20 cm, menjadikannya pilihan sempurna untuk tanaman gantung atau penutup tanah. Akarnya yang dangkal memungkinkan bunga krokot tumbuh dengan baik di pot-pot kecil atau area dengan lapisan tanah tipis.

Bunga krokot termasuk dalam kategori tanaman annual atau semusim, namun dalam kondisi iklim tropis yang hangat sepanjang tahun, tanaman ini dapat tumbuh lebih lama. Salah satu keunikan bunga krokot adalah bunganya yang hanya mekar saat terkena sinar matahari dan akan menutup di malam hari atau saat cuaca mendung. Sifat ini membuat bunga krokot menjadi indikator cuaca alami di taman Anda.

Tanaman ini juga memiliki kemampuan perbanyakan yang baik, baik melalui biji maupun stek batang. Biji-biji kecil bunga krokot dapat dengan mudah menyebar sendiri dan tumbuh di area sekitar tanaman induk. Kemudahan perawatan dan daya tahan yang tinggi membuat bunga krokot menjadi pilihan favorit untuk taman minimalis, taman batu, atau sebagai tanaman border di sepanjang jalan setapak.

2. Persiapan Media Tanam untuk Bunga Krokot

Persiapan Media Tanam untuk Bunga Krokot (c) Ilustrasi AI

Persiapan media tanam yang tepat merupakan langkah awal yang penting dalam cara menanam bunga krokot. Media tanam yang ideal harus memiliki drainase yang baik karena bunga krokot tidak menyukai kondisi tanah yang terlalu basah atau tergenang air. Tanah yang gembur dan porous akan membantu akar berkembang dengan optimal dan mencegah pembusukan akar akibat kelembaban berlebih.

Komposisi media tanam yang direkomendasikan adalah campuran tanah humus, pasir, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Tanah humus berfungsi menyediakan unsur hara, pasir membantu drainase dan aerasi, sedangkan kompos menambah kesuburan tanah. Anda juga bisa menambahkan sekam bakar atau perlite untuk meningkatkan porositas media tanam, terutama jika menanam di pot atau wadah.

Jika menanam di pot, pastikan pot memiliki lubang drainase yang cukup di bagian bawah. Ukuran pot yang ideal untuk bunga krokot adalah diameter minimal 15-20 cm dengan kedalaman sekitar 15 cm. Lapisan pertama di dasar pot sebaiknya diisi dengan kerikil atau pecahan genteng untuk memastikan air tidak menggenang. Setelah itu, isi pot dengan media tanam yang telah disiapkan hingga sekitar 2-3 cm dari bibir pot.

Untuk penanaman di lahan terbuka, pastikan area tanam mendapat paparan sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari. Gemburkan tanah sedalam 15-20 cm dan campurkan dengan kompos atau pupuk kandang yang sudah matang. pH tanah yang ideal untuk bunga krokot berkisar antara 5,5-7,0. Jika tanah terlalu asam, Anda bisa menambahkan kapur pertanian untuk menyeimbangkan pH tanah sebelum penanaman.

3. Langkah-Langkah Menanam Bunga Krokot dari Benih

Langkah-Langkah Menanam Bunga Krokot dari Benih (c) Ilustrasi AI

Menanam bunga krokot dari benih merupakan metode yang paling umum dan ekonomis. Berikut adalah langkah-langkah detail untuk menanam bunga krokot dari benih:

  1. Persiapan Benih: Pilih benih bunga krokot berkualitas baik dari toko pertanian terpercaya. Benih krokot berukuran sangat kecil, sehingga perlu kehati-hatian saat menanganinya. Anda bisa mencampurkan benih dengan sedikit pasir halus agar lebih mudah ditaburkan secara merata.
  2. Penyemaian Benih: Siapkan media semai yang lembab dengan campuran tanah dan kompos halus. Taburkan benih secara merata di permukaan media tanam tanpa perlu menutupnya dengan tanah karena benih krokot membutuhkan cahaya untuk berkecambah. Tekan benih dengan lembut agar menempel pada media tanam.
  3. Penyiraman Awal: Lakukan penyiraman pertama menggunakan spray halus atau semprotan kabut untuk menghindari benih terbawa air atau bergeser posisinya. Jaga kelembaban media tanam tetap stabil namun tidak terlalu basah. Penyiraman sebaiknya dilakukan 1-2 kali sehari dengan volume air yang sedikit.
  4. Penempatan Lokasi: Letakkan wadah semai di tempat yang mendapat cahaya matahari tidak langsung atau teduh sebagian. Suhu ideal untuk perkecambahan adalah 21-24°C. Benih akan mulai berkecambah dalam waktu 7-14 hari tergantung kondisi lingkungan.
  5. Perawatan Bibit: Setelah bibit muncul dan memiliki 2-4 daun sejati, mulai kenalkan dengan sinar matahari langsung secara bertahap. Kurangi frekuensi penyiraman namun pastikan media tidak kering total. Bibit siap dipindahkan ke pot atau lahan tanam setelah berumur 4-6 minggu.
  6. Pemindahan Bibit: Pindahkan bibit dengan hati-hati menggunakan sendok kecil atau alat transplanting untuk menghindari kerusakan akar. Buat lubang tanam sedalam 2-3 cm di media tanam yang telah disiapkan. Tanam bibit dengan jarak 15-20 cm antar tanaman agar memiliki ruang tumbuh yang cukup.
  7. Penyiraman Setelah Tanam: Siram bibit yang baru dipindahkan dengan air secukupnya untuk membantu akar beradaptasi dengan media baru. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan bibit rebah atau busuk batang. Letakkan di tempat teduh selama 2-3 hari sebelum dipindahkan ke lokasi dengan sinar matahari penuh.

Metode penyemaian benih ini memerlukan kesabaran dan perhatian ekstra terutama pada fase awal perkecambahan. Pastikan kelembaban dan suhu tetap terjaga untuk hasil perkecambahan yang optimal.

4. Cara Menanam Bunga Krokot dengan Metode Stek

Cara Menanam Bunga Krokot dengan Metode Stek (c) Ilustrasi AI

Selain dari benih, cara menanam bunga krokot juga bisa dilakukan melalui metode stek batang yang lebih cepat menghasilkan tanaman berbunga. Metode ini sangat efektif karena bunga krokot memiliki kemampuan regenerasi yang baik dan mudah berakar. Stek batang juga memastikan tanaman baru memiliki karakteristik yang sama persis dengan tanaman induknya, termasuk warna bunga.

Untuk melakukan stek, pilih batang bunga krokot yang sehat, tidak terlalu tua namun juga tidak terlalu muda, dengan panjang sekitar 7-10 cm. Potong batang menggunakan pisau atau gunting yang tajam dan bersih untuk menghindari infeksi. Sebaiknya lakukan pemotongan di pagi hari saat kandungan air dalam batang masih tinggi. Buang beberapa daun bagian bawah batang stek, sisakan hanya 2-3 pasang daun di bagian atas.

Sebelum menanam, Anda bisa mencelupkan ujung batang stek ke dalam hormon perangsang akar untuk mempercepat pertumbuhan akar, meskipun langkah ini bersifat opsional karena krokot mudah berakar secara alami. Buat lubang tanam sedalam 2-3 cm di media tanam yang telah disiapkan. Tancapkan batang stek ke dalam lubang dan padatkan tanah di sekitarnya agar stek berdiri tegak. Jarak tanam antar stek sebaiknya 10-15 cm.

Siram stek dengan air secukupnya dan letakkan di tempat yang teduh atau mendapat sinar matahari pagi saja selama 1-2 minggu pertama. Setelah akar mulai tumbuh yang ditandai dengan munculnya tunas baru atau daun segar, pindahkan secara bertahap ke lokasi dengan sinar matahari penuh. Stek biasanya akan berakar dalam waktu 7-14 hari dan mulai berbunga dalam 3-4 minggu setelah penanaman. Metode stek ini sangat cocok untuk memperbanyak varietas bunga krokot favorit Anda dengan cepat dan mudah.

5. Perawatan Bunga Krokot Agar Rajin Berbunga

Perawatan Bunga Krokot Agar Rajin Berbunga (c) Ilustrasi AI

Perawatan bunga krokot tergolong sangat mudah dan tidak memerlukan perhatian intensif. Berikut adalah aspek-aspek penting dalam merawat bunga krokot:

  1. Penyiraman yang Tepat: Bunga krokot tidak membutuhkan banyak air karena sifatnya sebagai tanaman sukulen yang menyimpan air di batang dan daunnya. Lakukan penyiraman hanya ketika media tanam terlihat kering, biasanya 2-3 kali seminggu. Penyiraman berlebihan justru dapat menyebabkan akar busuk dan tanaman mati. Di musim hujan, kurangi atau hentikan penyiraman sama sekali jika tanaman mendapat air hujan yang cukup.
  2. Pemupukan Minimal: Bunga krokot dapat tumbuh dengan baik di tanah miskin nutrisi, sehingga tidak memerlukan pemupukan intensif. Berikan pupuk NPK dengan dosis rendah atau pupuk organik cair yang diencerkan setiap 3-4 minggu sekali. Pemupukan berlebihan justru akan menghasilkan pertumbuhan daun yang lebat namun bunga yang sedikit. Fokuskan pada pupuk dengan kandungan fosfor (P) lebih tinggi untuk merangsang pembungaan.
  3. Paparan Sinar Matahari: Bunga krokot membutuhkan sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari untuk berbunga maksimal. Tanaman yang kekurangan cahaya akan tumbuh kurus, batang memanjang (etiolasi), dan jarang berbunga. Letakkan pot di lokasi yang paling cerah di halaman atau taman Anda. Semakin banyak sinar matahari, semakin banyak bunga yang akan mekar.
  4. Pemangkasan dan Peremajaan: Lakukan pemangkasan ringan pada batang yang terlalu panjang atau tidak beraturan untuk merangsang pertumbuhan cabang baru dan pembungaan. Buang bunga yang sudah layu atau kering untuk mendorong munculnya bunga baru. Pemangkasan sebaiknya dilakukan setiap 2-3 bulan atau saat tanaman terlihat kurang rapi.
  5. Pengendalian Hama dan Penyakit: Bunga krokot relatif tahan terhadap hama dan penyakit. Namun, sesekali dapat diserang kutu daun atau ulat. Lakukan pemeriksaan rutin dan buang hama secara manual atau gunakan insektisida organik jika diperlukan. Penyakit yang paling umum adalah busuk akar akibat kelembaban berlebih, yang dapat dicegah dengan drainase yang baik dan penyiraman yang tepat.
  6. Perlindungan dari Hujan Lebat: Meskipun tahan cuaca panas, bunga krokot sensitif terhadap hujan lebat yang berkepanjangan. Jika menanam di pot, pindahkan ke tempat yang terlindung saat musim hujan tiba. Untuk tanaman di lahan terbuka, pastikan drainase berjalan baik agar air tidak menggenang di sekitar akar.

Dengan perawatan yang tepat dan konsisten, bunga krokot akan tumbuh subur dan menghasilkan bunga-bunga cantik yang mekar sepanjang hari. Tanaman ini sangat rewarding untuk pemula karena responsif terhadap perawatan dan cepat menunjukkan hasil.

6. Tips Mengatasi Masalah Umum pada Bunga Krokot

Tips Mengatasi Masalah Umum pada Bunga Krokot (c) Ilustrasi AI

Meskipun bunga krokot termasuk tanaman yang mudah dirawat, beberapa masalah tetap bisa muncul selama proses penanaman dan perawatan. Memahami masalah-masalah umum ini akan membantu Anda mengambil tindakan pencegahan atau perbaikan yang tepat untuk menjaga kesehatan tanaman.

Masalah pertama yang sering dihadapi adalah bunga krokot tidak mau berbunga atau berbunga sedikit. Penyebab utamanya biasanya adalah kurangnya paparan sinar matahari, pemupukan nitrogen yang berlebihan, atau tanaman masih terlalu muda. Solusinya adalah memindahkan tanaman ke lokasi yang lebih cerah, mengurangi pemupukan nitrogen, dan memberikan pupuk tinggi fosfor. Pastikan juga tanaman mendapat waktu yang cukup untuk matang sebelum menghasilkan bunga, biasanya 6-8 minggu setelah penanaman.

Masalah kedua adalah batang dan daun yang menguning atau layu. Ini bisa disebabkan oleh penyiraman berlebihan yang menyebabkan akar busuk, atau sebaliknya, kekeringan ekstrem. Periksa kondisi media tanam dan sesuaikan frekuensi penyiraman. Jika akar sudah busuk, segera potong bagian yang sehat dan lakukan stek ulang. Untuk mencegah masalah ini, selalu pastikan pot memiliki drainase yang baik dan media tanam tidak terlalu padat.

Serangan hama seperti kutu daun, tungau, atau ulat juga kadang menyerang bunga krokot, terutama pada tanaman yang ditanam di dalam ruangan atau area dengan sirkulasi udara buruk. Tanda-tandanya adalah daun yang berlubang, lengket, atau berubah warna. Atasi dengan menyemprotkan air sabun atau insektisida organik seperti minyak neem. Lakukan penyemprotan di pagi atau sore hari untuk menghindari kerusakan daun akibat sinar matahari.

Terakhir, bunga yang menutup terus menerus atau tidak mau mekar bisa menjadi indikasi kurangnya cahaya atau cuaca yang terlalu mendung. Bunga krokot memang memiliki sifat menutup di malam hari dan saat cuaca mendung, namun jika ini terjadi terus menerus, pindahkan tanaman ke lokasi yang lebih cerah. Beberapa varietas bunga krokot juga memiliki karakteristik bunga yang hanya mekar beberapa jam saja, jadi pastikan Anda memilih varietas yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

1. Apakah bunga krokot bisa ditanam di dalam ruangan?

Bunga krokot kurang cocok ditanam di dalam ruangan karena membutuhkan sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari. Jika ingin menanam di dalam ruangan, letakkan di dekat jendela yang mendapat cahaya matahari langsung atau gunakan lampu grow light dengan intensitas tinggi. Namun, hasil terbaik tetap didapat dengan menanam di luar ruangan.

2. Berapa lama bunga krokot mulai berbunga setelah ditanam?

Bunga krokot yang ditanam dari benih biasanya mulai berbunga dalam waktu 6-8 minggu setelah perkecambahan. Sedangkan jika ditanam dari stek batang, bunga dapat muncul lebih cepat, sekitar 3-4 minggu setelah stek berakar. Kecepatan pembungaan juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti cahaya, suhu, dan perawatan.

3. Apakah bunga krokot perlu dipupuk secara rutin?

Bunga krokot tidak memerlukan pemupukan intensif karena dapat tumbuh di tanah miskin nutrisi. Pemupukan cukup dilakukan setiap 3-4 minggu sekali dengan pupuk NPK dosis rendah atau pupuk organik cair. Pemupukan berlebihan justru akan menghasilkan pertumbuhan daun yang lebat namun bunga yang sedikit, jadi lebih baik memberikan pupuk secukupnya saja.

4. Mengapa bunga krokot saya tidak mau mekar?

Penyebab bunga krokot tidak mekar biasanya adalah kurangnya paparan sinar matahari, pemupukan nitrogen berlebihan, penyiraman terlalu banyak, atau tanaman masih terlalu muda. Pastikan tanaman mendapat sinar matahari penuh minimal 6 jam per hari, kurangi pemupukan nitrogen, dan berikan pupuk tinggi fosfor untuk merangsang pembungaan. Bersabarlah karena tanaman membutuhkan waktu untuk matang sebelum berbunga.

5. Seberapa sering bunga krokot perlu disiram?

Bunga krokot tidak membutuhkan banyak air karena merupakan tanaman sukulen. Penyiraman cukup dilakukan 2-3 kali seminggu atau ketika media tanam terlihat kering. Di musim hujan, kurangi atau hentikan penyiraman jika tanaman sudah mendapat air hujan yang cukup. Penyiraman berlebihan dapat menyebabkan akar busuk dan tanaman mati, jadi lebih baik sedikit kering daripada terlalu basah.

6. Apakah bunga krokot bisa tumbuh di daerah dengan curah hujan tinggi?

Bunga krokot kurang cocok untuk daerah dengan curah hujan tinggi karena tidak menyukai kondisi tanah yang terlalu basah atau tergenang. Jika ingin menanam di daerah berhujan tinggi, pastikan media tanam memiliki drainase yang sangat baik, tanam di pot yang bisa dipindahkan ke tempat teduh saat hujan, atau tanam di area yang terlindung dari hujan langsung seperti di bawah atap atau kanopi.

7. Bagaimana cara memperbanyak bunga krokot dengan cepat?

Cara tercepat memperbanyak bunga krokot adalah melalui stek batang. Potong batang sehat sepanjang 7-10 cm, buang daun bagian bawah, lalu tancapkan ke media tanam yang lembab. Stek akan berakar dalam 7-14 hari dan mulai berbunga dalam 3-4 minggu. Anda juga bisa membiarkan bunga menghasilkan biji yang akan jatuh dan tumbuh sendiri di sekitar tanaman induk, meskipun metode ini membutuhkan waktu lebih lama.

Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(kpl/vna)

Rekomendasi
Trending