1. Ini Alasan Rosalina Musa Komentator Asal Singapura

Rosalina Musa mempunyai alasan tersendiri. Apresiasi tersebut ia berikan lantaran Arif yang memiliki keterbatasan penglihatan--berbeda dengan peserta lainnya-- dinilainya sudah melakukan yang terbaik.

“Saya sebagai orang yang bisa baca seperti peserta lain yang lebih sempurna banyak ruang yang lebih tidak seperti Arif. Sebab itu tidak mudah. Tapi dia memberikan yang terbaik,” kata Rosalina Musa saat ditanya mengapa dirinya memberikan standing ovation, Rabu malam (12/12/2018).

2. Arif DA Asia 4 Tak Mau dibedakan

Namun alasan dari wanita yang kerap disapa Kak Rose itu tak diterima Arif. Sebab, sebagai penyandang disabilitas Tuna Netra, ia tak mau dibedakan, apalagi sampai diistimewakan dari peserta lainnya. Ia, mengaku dari kecil sudah dididik orangtuanya agar bisa seperti orang normal pada umumnya.

Peserta asal Kasang, Kabupaten Padang Pariaman, ini sejak sekolah dasar mengikuti sekolah regular, bergabung dengan anak-anak yang normal. Pun begitu saat dirinya masuk SMP, SMA, dan perguruan tinggi.

3. Gunakan Laptop Khusus Saat Sekolah

Arif menjelaskan bahwa dirinya menempuh pendidikan normal seperti pada umumnya. Hingga kini Arif menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Padang.

“Arif pendidikan normal pada umumnya. (Untuk mengikuti pelajaran) Arif menggunakan laptop yang memiliki bantuan khusus bicara pada pada ikon layar, baik huruf dan angka nanti dibacakan," jelas Arif.

"Itu sudah sejak SMP, tapi waktu SD, karena belum ada laptop, Arif sistemnya record, jadi setelah sekolah Arif dengarkan lagi siaran ulangnya,” kata pria yang kini kuliah di Universitas Negeri Padang semester lima jurusan Pendidikan Luar Biasa itu," tambahnya.

4. Arif Merupakan Siswa Berprestasi

Mengikuti sekolah umum, Arif mengaku hal itu sebagai tantangan dan pembuktian jika dirinya bisa lebih daripada teman-temannya yang normal.

“Karena bagi Arif sebenarnya kita sama, hanya saja yang membedakan Arif kekurangan fisik saja. Namun hal itu tidak menghambat perkembangan intelegensi,” ujarnya.

Selama menempuh pendidikan Sekolah Dasar hingga tamat SMA, ia bisa dibilang sebagai siswa yang berprestasi. Arif selalu berada 10 besar peringkat rangking. Ia juga pernah menjadi juara 3 OSN Matematika PKLK tahun 2015, dan mewakili Kota Padang dalam lomba MTQ.

5. Arif Akui Tak Pernah Rasakan dibully

Selama ini, anak kedua dari pasangan Yurlisman (Ayah) dan Netrazaidi (Ibu), itu mengaku tidak pernah merasakan yang namanya di-bully.

“Tidak pernah di bully karena Alhamdulillah Arif berusaha membuat teman-teman senang. Pokoknya hal-hal yang tidak menyenangkan tidak pernah Arif alami. Arif happy saja (menjalani hidup ini),” ujarnya.

Ia pun mengimbau kepada teman-teman yang mengalami keterbatasan fisik seperti dirinya agar tabah menjalani hidup, dan sabar apabila mendapat cibiran dari orang-orang di sekitar.

“Kalau ada perkataan yang tidak enak didengar atau dirasakan, Arif berharap kepada teman-teman semua tetap sabar karena jadikan perkataan itu sebagai cambuk dan motivasi agar lebih baik dan percaya diri,” ucapnya.

Penulis: Nanda Sukma