in partnership with Indosiar

Tersenggol dari LIDA 2019, Resky Ramadandi Balik Jualan Online Ayam Geprek

Penulis: Mita Anandayu

Diperbarui: Diterbitkan:

Tersenggol dari LIDA 2019, Resky Ramadandi Balik Jualan Online Ayam Geprek
Resky LIDA 2019 © Instagram.com/reskyramadandi

Kapanlagi.com - Hari Jumat, 1 Februari lalu, Resky duta Provinsi Jambi harus tersenggol dari LIDA 2019. Resky mendapatkan lima lampu biru namun dukungan SMS tak mampu membuatnya bertahan di Top 64 LIDA 2019.


Meski dirinya tak kecewa, namun ia takut telah mengecewakan para pendukung setianya. Resky pun berbagi tentang rencana ke depannya setelah langkahnya terhenti di LIDA 2019. Ia juga berencana akan terus bersemangat dengan mengikuti audisi lagi di tahun depan.

1. Jualan Ayam Geprek

Saat dihubungi KapanLagi.com hari Sabtu (2/2), Resky mengungkap dirinya akan kembali ke aktivitas sebelumnya sebagai seorang mahasiswa. Selain itu, ia juga akan meneruskan pekerjaan sampingan sebagai penjual makanan online yakni ayam geprek dan ceker pedes.

"Saya kembali ke rutinitas saya, kuliah, dan meneruskan pekerjaan sampingan menjual makanan online, ayam geprek dan ceker pedas," ungkapnya.

2. Jualan Sejak Semester

Diungkapnya, jualan ayam geprek dan ceker pedas bermula saat dirinya libur semester satu. Resky ternyata juga punya hobi memasak sehingga membuatnya ingin berjualan ayam geprek dan ceker pedas saat itu.

"Jadi saat libur semester satu, saya bingung mau ngapain, kebetulan saya bisa masak, akhirnya saya berpikir jualan ayam geprek dan ceker pedas secara online," lanjutnya.

Menurut cerita Resky, dirinya jualan ayam geprek dan ceker pedas secara online dengan bermodal uang 200 ribu rupiah. Meski awalnya ia ingin berjualan dengan gerobak di pinggir jalan, namun sayangnya harus terkendala tak adanya modal. Resky pun pernah berinisiatif untuk menjual handphonenya, namun sang ibunda tak memperbolehkan menjual handphonenya.

"Nggak, memang awalnya mau jualan di gerobak di pinggir jalan, tapi nggak ada modal, sempat bilang ke mama untuk jual HP buat modal, tapi nggak boleh karena mama bilang Hp lebih penting, akhirnya saya jualan lewat online, modalnya pun nggak besar waktu itu, cuma 200 ribu (rupiah)," cerita Resky yang berjualan online di Jambi dan sekitarnya itu.

(kpl/dan/mit)

Reporter:

Dadan Deva

Rekomendasi
Trending