Aksi Beringas Masyarakat Pada Musisi (4)

Aksi Beringas Pesakitan Yang Merenggut Nyawa Musisi Mancanegara
Aksi Beringas Pesakitan Yang Merenggut Nyawa Musisi Mancanegara istimewa

Kapanlagi.com - Ketenaran dan popularitas yang diimpikan oleh selebriti tidak selamanya membawa kenyamanan ataupun kenikmatan. Sejumlah musisi ternama mancanegara justru bernasib naas saat nama dan karya mereka mulai mendunia.
Jika menyebut nama-nama seperti John Lennon, Tupac Shakur, Dimebag Darrel, mereka adalah musisi yang harus berakhir dengan nasib tragis. Ketenaran mereka justru memicu sejumlah orang untuk menghabisinya.
Aksi brutal yang dilakukan oleh mereka pun tidak main-main. Para pesohor itu dihabisi di tempat umum, di depan kediaman mereka, bahkan saat mereka sedang berada di atas panggung pertunjukan.
Penembakan John Lennon yang terjadi pada 8 Desember 1980, bisa jadi adalah kasus keberingasan perdana terhadap musisi yang menggunakan senjata api. Mantan anggota band legendaris The Beatles, itu ditembak empat kali (tembakan kelima meleset) oleh seorang pesakitan bernama Mark David Chapman di lorong pintu masuk bangunan di mana ia menetap, The Dakota.
Saat itu Lennon baru saja kembali dari Record Plant Studio dengan istrinya, Yoko Ono. Chapman yang secara mental tidak stabil, mengaku sudah mengintai Lennon dari gedung apartemennya. Sehari sebelumnya, musisi itu telah menandatangani album terakhirnya 'Double Fantasy' untuk lelaki yang membunuhnya.
Pada Oktober 2004, The Sky merilis pernyataan Chapman lewat transkrip sidang dengar pendapat di hadapan divisi pembebasan bersyarat New Yorkl.
"Aku ingin mencuri popularitas John Lennon. Aku melakukannya karena aku bukanlah siapa-siapa. Tapi sekarang, karena orang-orang membenciku, aku merasa lebih dikenal," ungkap pria itu.
Jika John Lenon tewas karena ulah pelaku yang sangat terobsesi menjadi populer, hal tidak berbeda juga dialami oleh Dimebag Darrel gitaris salah satu grup metal terbaik di dunia, Pantera.
Darrel ditembak mati oleh seorang pria bernama Nathan Gale dengan sebuah pistol jenis Barreta 92 di atas panggung sewaktu tampil bersama kelompok band sessionnya, Damage Plan. Saat itu mereka sedang melakukan pertunjukan di Alrosa Villa, Ohio Amerika Serikat.
Nathan yang muncul di panggung langsung memuntahkan tembakan bertubi-tubi ke bagian belakang kepala Darrel. Sedikitnya 5 butir peluru bersarang di bagian belakang kepala gitaris Pantera tersebut. Beberapa penonton juga berusaha untuk menyelamatkan jiwa Darrel, namun gagal. Nyawa Darrel tidak tertolong.
Sumber dari kepolisian setempat menyebutkan, Nathan Gale melepas 15 tembakan yang juga menewaskan tiga orang termasuk Darrel. Aksi brutal Nathan Gale sendiri segera diakhiri oleh aparat keamanan dengan menembak Gale, guna mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi.
Pasca kejadian berdarah itu, beredar kabar yang menyebutkan bahwa aksi yang dilakukan Nathan Gale tersebut adalah buntut dari kekecewaan akan break up-nya grup metal yang juga digawangi oleh Darrel, Pantera.
Nasib tragis lain juga dialami oleh rapper Tupac di mana nyawanya hilang justru saat namanya sedang ramai dibicarakan di berbagai penjuru dunia. Aroma perang antar geng sangat kental menghantar kepergian rapper satu ini.
Tupac yang dikenal lewat karya-karyanya yang kerap mengkritik pemerintah itu, ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan luka tembak 4 empat kali, mengenai tangan, paha, panggul dan dada.
Hal itu terjadi tak lama setelah ia menyaksikan pertandingan tinju antara Mike Tyson dengan Bruce Seldon yang berlangsung di MGM Grand Las Vegas pada 7 September 1996.
Sayangnya usaha penyelamatan yang berlangsung selama 6 hari tidak berhasil. Tanggal 13 September 1996 Pac tewas karena kegagalan pernapasan dan gagal jantung di rumah sakit University Medical Center, Las Vegas.
Saat kejadian itu, peta persaingan antara rapper dan musisi hiphop di Amerika terbagi atas dua kubu, East Coast dan West coast. Mereka memang dikenal bermusuhan.
East Coast adalah sekumpulan orang dari pantai timur Amerika yang berpusat di New York, dengan The Notorious B.I.G atau Biggie Small sebagai ketuanya dari label Bad Boys.
Sedangkan West Coast adalah sekumpulan orang dari pantai barat Amerika yang berpusat di California dengan ketuanya yang tidak lain adalah Pac sendiri, dari label Death Row.
Sontak saja Notorius Big langsung dituding sebagai orang di balik penembakan Tupac. Apalagi sebelumnya antara Tupac dan Bigie sudah saling serang lewat lirik lagu.
Bermula saat Tupac bersama dengan grup The Outlaw membuat diss (lagu untuk menghina atau menyerang orang/kelompok lain) yang judulnya Hit 'Em Up. Dalam lagu tersebut Tupac membuat sebuah lirik yang menyatakan bahwa dia pernah meniduri istri Biggie, dan dia juga menyerang semua anggota Bad Boys.
Bahkan orang yang tidak punya masalah dengan dia pun ikut terbawa dalam lagu ini yaitu Chino XL. Hal ini yang membuat Tupac dibenci oleh banyak orang, dan dia pun memiliki banyak musuh.
Biggie pun tak tinggal diam, dia langsung membalasnya dengan sebuah lagu Who Shot 'Ya. Di dalam lagu itu Biggie mengatakan akan menembak kepala Pac sebanyak 6 kali jika Pac 'banyak bicara'.
Karena lirik inilah, banyak kalangan menganggap bahwa penembakan Tupac adalah wujud nyata dari lirik yang dinyanyikan oleh Biggie. Setahun Kemudian Biggie ditemukan tewas bersimbah darah.
Rapper yang juga dikenal dengan nama Christoper Wallace saat itu baru saja meninggalkan sebuah acara industri musik di salah satu museum di kota Los Angeles pada 1997. Wallace yang saat itu sedang duduk di kursi belakang mobilnya, dieksekusi oleh seseorang yang terlihat mengendarai Chevrolet Impala hitam.
Mobil Chevrolet tersebut bergerak menjajari mobil Biggie dan menembakkan senjata. Rapper tersebut dinyatakan tewas di tempat kejadian perkara. Kematian Biggie pun jadi rumor bahwa ini merupakan upaya balas dendam yang di lakukan oleh para pengikut Tupac.
Tupac menutup mata tanpa sempat menikmati jerih payah karyanya yang ia buat pada tahun 1996, di mana ia mengeluarkan album yang bakal menjadikan dirinya sebagai legenda rap yaitu All Eyes On Me.
Kematian Tupac hingga kini masih diselubungi oleh misteri tebal. Apalagi rentetan penembakan yang berujung pada kematiannya tersebut seolah wujud nyata dari apa yang pernah dituliskannya lewat lagu berjudul Niggas Done Changed.
Dalam lagu tersebut, dengan tegas Tupac menuliskan, "I been shot and murdered, can tell you how it happened word for word, But best believe niggas gon' get what they deserve."

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(kpl/rod/dew)

Rekomendasi
Trending