Cara Menyimpan Ayam di Kulkas dan Tanpa Kulkas
cara menyimpan ayam di kulkas dan tanpa kulkas
Kapanlagi.com - Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling sering dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, daging ayam termasuk bahan makanan yang mudah rusak dan memerlukan penyimpanan yang tepat agar kualitasnya tetap terjaga.
Memahami cara menyimpan ayam di kulkas dan tanpa kulkas menjadi pengetahuan penting bagi setiap orang. Penyimpanan yang benar tidak hanya menjaga kesegaran daging, tetapi juga mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Baik menggunakan kulkas maupun metode tradisional tanpa pendingin, setiap teknik penyimpanan memiliki kelebihan dan prosedur tersendiri. Artikel ini akan membahas berbagai cara menyimpan ayam di kulkas dan tanpa kulkas secara lengkap dan praktis.
Advertisement
1. Mengapa Penyimpanan Daging Ayam Harus Dilakukan dengan Benar
Daging ayam memiliki karakteristik permukaan yang cenderung basah dan lembab, kondisi yang sangat ideal bagi mikroorganisme untuk berkembang biak. Menurut buku Aneka Olahan Daging Sapi yang disusun oleh Ir Hj Komariah, dkk, daging adalah salah satu bahan makanan yang dikenal bisa cepat mengalami kerusakan, baik perubahan kandungan nutrisi hingga mengalami pembusukan.
Penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan daging ayam kehilangan kualitas nutrisinya, mengalami perubahan warna, tekstur, dan aroma yang tidak sedap. Lebih dari itu, bakteri patogen seperti Salmonella dan Campylobacter dapat berkembang dengan cepat pada daging ayam yang disimpan dalam kondisi tidak higienis atau suhu yang tidak sesuai.
Oleh karena itu, memahami cara menyimpan ayam di kulkas dan tanpa kulkas dengan benar sangat penting untuk menjaga kesehatan keluarga. Penyimpanan yang tepat akan memastikan daging ayam tetap segar, aman dikonsumsi, dan mempertahankan nilai gizinya hingga saat diolah menjadi masakan.
2. Cara Menyimpan Ayam di Kulkas yang Benar
Kulkas atau lemari pendingin merupakan metode penyimpanan modern yang paling efektif untuk menjaga kesegaran daging ayam. Namun, ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan agar penyimpanan di kulkas memberikan hasil maksimal.
1. Tidak Perlu Mencuci Daging Ayam Terlebih Dahulu
Melansir dari southernliving.com, daging ayam yang baru dibeli tidak perlu dicuci terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam freezer. Proses pencucian sebaiknya dilakukan ketika daging ayam akan diolah atau dimasak. Mencuci daging mentah yang akan disimpan justru dapat meningkatkan risiko penyebaran bakteri karena percikan air dapat mengontaminasi area dapur.
2. Potong Sesuai Kebutuhan
Untuk memudahkan proses pencairan dan memasak, sebaiknya potong daging ayam menjadi beberapa bagian sesuai kebutuhan. Anda dapat memisahkan bagian dada, paha, sayap, atau memotongnya menjadi potongan-potongan kecil sesuai rencana masakan.
3. Simpan dalam Kantong Plastik atau Wadah Kedap Udara
Masukkan potongan ayam ke dalam kantong plastik khusus freezer atau wadah kedap udara. Pisahkan sesuai porsi sekali masak agar tidak perlu mencairkan seluruh stok. Jika memungkinkan, beri label tanggal penyimpanan pada setiap kemasan untuk memudahkan rotasi stok.
4. Atur Suhu Kulkas dengan Tepat
Untuk penyimpanan jangka pendek di rak kulkas biasa, atur suhu sekitar 0 hingga 5 derajat celcius. Pada suhu ini, daging ayam mentah dapat bertahan hingga 1-2 hari. Sementara untuk penyimpanan jangka panjang di freezer, daging ayam dapat bertahan hingga 9 bulan.
5. Tempatkan di Rak Paling Bawah
Simpan daging ayam mentah di rak paling bawah kulkas untuk mencegah tetesan cairan daging mengkontaminasi makanan lain. Gunakan wadah atau nampan tambahan sebagai alas untuk menampung cairan yang mungkin keluar.
6. Perhatikan Masa Simpan
Daging ayam matang yang disimpan di kulkas biasa dapat bertahan selama 1 minggu, sedangkan jika disimpan di freezer dapat bertahan 2 hingga 6 bulan. Selalu perhatikan tanggal penyimpanan dan gunakan sistem FIFO (First In First Out) untuk memastikan daging yang lebih dulu disimpan digunakan terlebih dahulu.
3. Cara Menyimpan Ayam Tanpa Kulkas
Bagi mereka yang tidak memiliki akses ke kulkas atau sedang dalam kondisi darurat seperti mati listrik atau berkemah, terdapat beberapa metode tradisional yang dapat digunakan untuk menyimpan daging ayam agar tetap awet.
1. Metode Penggaraman
Penggaraman merupakan teknik pengawetan tertua yang telah digunakan selama berabad-abad. Garam bekerja dengan cara menarik kelembaban dari daging dan menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi pertumbuhan bakteri. Bersihkan daging ayam dari lemak berlebih, keringkan dengan tisu hingga benar-benar kering, kemudian gosokkan garam kasar secara merata ke seluruh permukaan daging. Simpan dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan hindari sinar matahari langsung.
2. Metode Pengasinan atau Brining
Berbeda dengan penggaraman kering, metode brining menggunakan larutan garam. Campurkan air dengan garam, dan jika diinginkan tambahkan sedikit gula. Rendam daging ayam hingga seluruh bagiannya terendam dalam larutan. Simpan dalam wadah tertutup rapat. Dengan metode ini, daging ayam dapat bertahan 1 hingga 4 minggu pada suhu ruang. Garam yang meresap ke dalam daging akan menghambat penyebaran bakteri, sementara air menjaga daging tetap dalam kondisi baik.
3. Metode Pengasapan
Pengasapan adalah teknik tradisional yang tidak hanya mengawetkan tetapi juga memberikan aroma khas pada daging. Rendam daging ayam dalam air garam selama 10-15 menit, tiriskan, kemudian asapi menggunakan tungku atau alat pengasap hingga matang. Setelah dingin, simpan dalam wadah tertutup rapat. Pengasapan efektif karena asap mengandung senyawa antimikroba yang melindungi daging dari bakteri pembusuk.
4. Metode Pemanasan
Merujuk dari buku Aneka Olahan Daging Sapi, pemanasan dapat mematikan mikroorganisme pembusuk maupun beracun yang ada dalam daging. Rebus daging ayam dengan air yang telah diberi garam 1-2 sendok makan hingga matang. Biarkan daging tetap terendam dalam air rebusan dan tutup panci dengan rapat. Panaskan kembali setiap pagi dan sore hari untuk menjaga keawetan. Metode ini cocok untuk penyimpanan jangka pendek tanpa kulkas.
5. Metode Pengeringan
Pengeringan dengan sinar matahari telah lama dilakukan masyarakat Indonesia, terutama dalam pembuatan dendeng. Iris daging ayam tipis-tipis, bumbui sesuai selera, kemudian jemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Proses pengeringan harus dilakukan dengan hati-hati, tidak terlalu cepat atau lambat, untuk mencegah pertumbuhan jamur. Daging yang sudah kering dapat disimpan dalam wadah kedap udara di tempat sejuk.
6. Metode Pengungkepan
Ungkep ayam dengan bumbu lengkap seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, kunyit, jahe, lengkuas, garam, kaldu bubuk, dan gula pasir. Tumis bumbu halus dengan daun salam, daun jeruk, dan serai hingga harum, masukkan ayam dan masak hingga bumbu meresap dan air surut. Setelah dingin, simpan dalam wadah kedap udara. Ayam ungkep dapat bertahan beberapa hari di suhu ruang dan siap digoreng kapan saja.
7. Metode Penyimpanan dengan Es Batu atau Dry Ice
Untuk kondisi darurat atau saat berkemah, gunakan cooler box dengan es batu atau dry ice. Masukkan daging ayam yang telah dibersihkan dan dikemas dalam wadah bersih ke dalam cooler box yang telah diisi es batu. Dry ice lebih efisien karena dapat mempertahankan suhu dingin lebih lama dibandingkan es batu biasa. Metode ini dapat menjaga kesegaran daging ayam selama beberapa hari.
4. Tips Memilih Daging Ayam Segar
Sebelum membahas lebih jauh tentang penyimpanan, penting untuk memastikan daging ayam yang dibeli dalam kondisi segar. Berdasarkan buku Home Cooking ala Xanders Kitchen karya Junita, memilih daging ayam segar adalah langkah awal yang krusial dalam proses penyimpanan.
Daging ayam segar memiliki warna putih kekuningan yang merata dengan lemak berwarna putih kekuningan di bawah kulit. Aroma daging ayam segar tidak berbau busuk atau menyengat, hanya sedikit amis alami. Tekstur daging harus elastis dan kenyal, tidak berair atau lembek. Ketika ditekan dengan jari, daging akan kembali ke bentuk semula.
Perhatikan juga kondisi kulit ayam yang harus tampak mengkilat dan mulus tanpa bercak kebiru-biruan. Bercak biru atau kehijauan mengindikasikan daging sudah mulai membusuk. Hindari membeli daging ayam yang mengeluarkan cairan berlebihan atau memiliki permukaan yang lengket.
5. Tanda-Tanda Daging Ayam Sudah Tidak Layak Konsumsi
Meskipun telah disimpan dengan cara yang tepat, baik di kulkas maupun tanpa kulkas, tetap ada batas waktu penyimpanan yang harus diperhatikan. Berikut adalah tanda-tanda daging ayam sudah tidak layak dikonsumsi.
Perubahan Warna
Daging ayam yang masih segar berwarna pink muda atau putih bersih. Jika warna berubah menjadi keabuan, kehijauan, atau muncul bercak-bercak aneh, segera buang daging tersebut karena sudah mengalami pembusukan.
Perubahan Tekstur
Tekstur daging yang menjadi lengket, berlendir, atau terlalu lembek menandakan proses pembusukan telah dimulai. Daging ayam segar seharusnya terasa kenyal dan tidak meninggalkan residu lengket di tangan.
Perubahan Aroma
Aroma adalah indikator paling mudah dikenali. Daging ayam yang sudah busuk mengeluarkan bau asam, busuk, atau sangat menyengat. Jika mencium aroma tidak sedap, jangan coba untuk "menyelamatkan" daging dengan bumbu kuat karena tetap tidak aman untuk dikonsumsi.
Pembengkakan Kemasan
Jika daging disimpan dalam kemasan tertutup dan kemasan tampak menggembung, ini menandakan adanya gas yang dihasilkan oleh bakteri pembusuk. Segera buang daging tersebut tanpa membuka kemasannya.
6. Keamanan Pangan dalam Penyimpanan Daging Ayam
Keamanan pangan harus menjadi prioritas utama dalam menyimpan daging ayam. Kontaminasi silang merupakan salah satu risiko terbesar yang harus dihindari. Selalu gunakan talenan dan pisau terpisah untuk daging mentah, jangan pernah menggunakan peralatan yang sama untuk memotong sayuran atau makanan siap saji tanpa mencucinya terlebih dahulu dengan sabun dan air panas.
Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menangani daging ayam mentah. Bersihkan semua permukaan yang bersentuhan dengan daging mentah menggunakan disinfektan atau larutan pemutih yang diencerkan. Hindari mencuci daging ayam mentah di bawah air mengalir karena dapat menyebarkan bakteri ke seluruh area wastafel dan sekitarnya.
Untuk cara menyimpan ayam di kulkas dan tanpa kulkas, pastikan selalu menggunakan wadah yang bersih dan kering. Wadah yang masih basah atau lembab dapat mempercepat pertumbuhan bakteri. Jangan pernah menyimpan daging ayam pada suhu ruang lebih dari 2 jam, terutama di cuaca panas, karena bakteri dapat berkembang biak dengan sangat cepat pada zona suhu berbahaya antara 5-60 derajat celcius.
7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Berapa lama daging ayam bisa bertahan di kulkas biasa?
Daging ayam mentah dapat bertahan 1-2 hari di rak kulkas biasa dengan suhu 0-5 derajat celcius. Sementara daging ayam yang sudah dimasak dapat bertahan hingga 1 minggu di kulkas. Untuk penyimpanan lebih lama, sebaiknya simpan di freezer yang dapat mempertahankan kesegaran hingga 9 bulan.
2. Apakah daging ayam harus dicuci sebelum disimpan di kulkas?
Tidak, daging ayam tidak perlu dicuci sebelum disimpan di kulkas atau freezer. Mencuci daging mentah justru dapat meningkatkan risiko penyebaran bakteri melalui percikan air. Cuci daging ayam hanya ketika akan diolah atau dimasak.
3. Bagaimana cara mencairkan daging ayam beku yang benar?
Cara terbaik adalah memindahkan daging ayam dari freezer ke rak kulkas biasa dan biarkan mencair secara perlahan semalaman. Hindari mencairkan daging ayam di suhu ruang karena dapat memicu pertumbuhan bakteri. Jika terburu-buru, rendam daging dalam kemasan kedap air di bawah air mengalir dingin.
4. Apakah daging ayam yang sudah dicairkan boleh dibekukan lagi?
Sebaiknya hindari membekukan kembali daging ayam mentah yang sudah dicairkan karena dapat menurunkan kualitas tekstur dan rasa. Namun, jika daging ayam sudah dimasak setelah dicairkan, maka boleh dibekukan kembali untuk penyimpanan.
5. Berapa lama daging ayam bertahan dengan metode penggaraman?
Daging ayam yang diawetkan dengan metode penggaraman atau pengasinan dapat bertahan 1-4 minggu di suhu ruang, tergantung pada konsentrasi garam yang digunakan dan kondisi penyimpanan. Pastikan disimpan di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung.
6. Apakah aman menyimpan daging ayam tanpa kulkas dalam waktu lama?
Menyimpan daging ayam tanpa kulkas memerlukan metode pengawetan khusus seperti penggaraman, pengasapan, atau pengeringan. Dengan metode yang tepat, daging dapat bertahan beberapa minggu hingga bulan. Namun, selalu perhatikan tanda-tanda pembusukan sebelum mengonsumsi dan pastikan daging dimasak hingga matang sempurna.
7. Bagaimana cara menyimpan ayam saat berkemah tanpa cooler box?
Jika tidak memiliki cooler box, gunakan metode pengawetan seperti penggaraman atau pengungkepan sebelum berangkat. Anda juga bisa membawa daging ayam yang sudah diasapi atau dikeringkan. Alternatif lain adalah membeli daging ayam segar di lokasi terdekat saat sudah tiba di tempat berkemah dan langsung mengolahnya.
(kpl/cmk)
Advertisement