1. Mengangkat Isu Ekonomi Hingga Politik

Serial ini mengangkat cerita tentang isu ekonomi hingga politik karena kasus yang terjadi berkaitan dengan penggelapan dana dan maraknya korupsi. Danial Rifki sang sutradara, menjelaskan bahwa serial RENCANA BESAR bersampingan dengan isu politik di tahun politik ini. Ia mengatakan ingin menyentuh sisi kemanusiaannya serta keadilan sosial tanpa menyentuh politik praktisnya. 

2. Memiliki Alur Maju - Mundur dengan Genre Whodunnit

Alur dalam serial RENCANA BESAR diceritakan secara maju mundur agar penonton terfokus dengan jalan cerita di setiap episodenya. Tidak hanya alurnya, genre dari serial detektif ini juga menarik karena menggunakan genre whodunnit di mana teka-teki tentang siapa yang melakukan kejahatan menjadi fokus utamanya.

Seperti pada tagline serial "Siapa Wayang? Siapa Dalang?", Makarim (Dwi Sasono) dibantu dengan Reza (Chicco Kurniawan), Ayumi (Prisia Nasution), Rifad (Adipati Dolken), dan Amanda (Hanggini) harus bisa mengungkap kejahatan yang dilakukan Surya (Arswendy Swara) dengan masalah lain di balik penggelapan dana. Tentunya dengan alur dan genre yang menarik ini, penonton akan dibuat penasaran dan ikut menebak-nebak akhir dari konflik tersebut.

3. Perekrutan Pemain, Adipati Dolken Dipilih Pertama

Dalam perekrutan pemain, Danial Rifki dengan produser dan produser eksekutif berdiskusi untuk memilih aktor dan aktris terbaik untuk memainkan peran yang tepat. Banyak aspek yang dipertimbangkan, mulai dari rekam jejak, jam terbang, tes kamera, hingga kecocokan antara pemain dengan perannya. 

Danial mengungkapkan bahwa Adipati Dolken adalah orang pertama yang dipilih ketika bertemu di kantor Falcon Pictures. Adipati pun dipilih untuk memerankan Rifad sebagai HRD di UBI. Pemeran lainnya adalah Prisia Nasution yang direkrut terakhir sebagai Ayumi, Dwi Sasono sebagai Makarim, Chicco Kurniawan memainkan Reza, Arswendy memainkan Surya, Hanggini sebagai Amanda, dan Khiva Iskak memainkan Agung.

4. Diadaptasi dari Novel yang Terbit 10 Tahun Lalu

Serial RENCANA BESAR ini diangkat dari sebuah novel dengan judul yang sama karya Tsugaeda yang terbit pertama kali pada tahun 2013. Sang sutradara, Danial Rifki mengaku tertarik untuk mengangkat novel ini menjadi serial. Danial mengatakan bahwa ini menjadi tantangan tersendiri untuknya karena ia belum pernah membuat genre thriller. Danial mengemas serial ini dengan versi yang lebih modern agar lebih relevan dengan masa kini.

5. Melibatkan 1000 Figuran Untuk Adegan Demo

Salah satu adegan yang memerlukan persiapan besar dan cukup menguras energi dalam proses syuting RENCANA BESAR adalah ketika adegan demonstrasi. Danial menerangkan bahwa saat adegan demonstrasi, ia membutuhkan sekitar 700 orang sebagai pendemo. Tidak hanya pendemo, polisi dan kru yang ada membuat figuran yang digunakan mencapai 1000-an orang. Tak heran jika proses syuting untuk adegan demonstrasi memakan waktu 2 hari sendiri.