1. Mengesampingkan Stereotipe Gangster di Masyarakat

Lutesha jadi bos mafia dalam \'SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL\'. (credit: KapanLagi.com/Ratri)

Biasanya, seorang gangster identik dengan cara pelafalan kata-kata yang begitu keras nan menakutkan karena sifat premanisme yang dimilikinya. Namun, Lutesha sendiri mengungkapkan bahwa ia ingin menciptakan suatu penjiwaan karakter baru di luar stereotipe tersebut dalam SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL. Ide cemerlang ini tentunya ia sampaikan serta diskusikan lebih lanjut bersama sang penulis naskah sekaligus sutradara film, Adriyanto Dewo.

"Di sini aku menawarkan sesuatu yang baru, 'Kenapa kita nggak menciptakan aja karakter yang baru?' Mungkin contohnya kita bisa liat aku kan hari-hari kalo ngomong cukup cepet ya temponya. Kalo kita lambanin gimana?" Ungkap Lutesha kepada awak media di Metropole XXI pada Senin (02/06/2025).

"Kalo cara Vanya berbicara kita lambanin itu menandakan bahwa dia itu karakter yang sangat taktis. Dia itu pelan-pelan, seperti predator yang pelan-pelan ingin mencari mangsanya gitu. Jadi, dia bener-bener observe mangsanya, dia observe gerak-gerik mangsanya, (lalu berpikir kira-kira) dia harus ngomong apa nih selanjutnya." Tambahnya.

2. Peran Antagonis Pertama Lutesha

Lutesha jadi bos mafia dalam \'SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL\'. (credit: KapanLagi.com/Ratri)

Karakter Vanya merupakan wadah pertama bagi Lutesha untuk memainkan peran antagonis sepanjang karirnya. Hal ini pun membuatnya begitu bersemangat dalam meramu sifat dan kepribadian tokohnya seperti apa agar mampu menciptakan suasana keseruan tersendiri yang kemudian membekas dalam benak para penonton.

"Selain dari speech of pattern, kita juga bisa melihat dari physical appearance-nya (Vanya) yang emang agak nyentrik (atau) nyeleneh. (Mulai) dari tatonya, dari pilihan warna rambut, dari piercing, dan lain-lain. Itu pun juga (sudah melalui persetujuan) dengan diskusi sama Mas Adri (terlebih dahulu)." Kata Lutesha ketika mendeskripsikan penampilan karakter yang diperankannya.

3. Lihat Mafia Langsung Saat Syuting di Korea

Lutesha jadi bos mafia dalam \'SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL\'. (credit: KapanLagi.com/Ratri)

Kehadiran sosok Vanya sendiri dalam SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL digambarkan tidak jauh dari lingkungan gangster. Ia merupakan bos dari suatu organisasi yang berurusan dengan menyalurkan orang-orang Indonesia pada berbagai pekerjaan. Walaupun terdengar baik, rupanya cara yang ditawarkannya itu termasuk ilegal dan beriringan dengan perlakuan tidak menyenangkan terhadap mereka, seperti pemerasan hingga penindasan.

Selama melangsungkan proses syuting di Kota Seosan, Lutesha mengungkapkan bahwa ia tidak menyangka akan melihat bagaimana kinerja komplotan gangster secara langsung. Pengalaman menarik ini pun membuat dirinya sangat terbantu dalam membawakan karakter Vanya sendiri.

"Lucunya, di Seosan itu juga ternyata cukup banyak mafia atau gangster di sana. Jadi, aku kayak melihat aktivitas orang-orang di sana dan (menurutku) itu sangat cukup menarik sih untuk menjadi (media pembelajaran) vocabulary bagi si Vanya."

4. Sinopsis Film SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL

Lutesha jadi bos mafia dalam \'SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL\'. (credit: instagram.com/sampaijumpaselamattinggal)

Wyn (Putri Marino) nekat pergi seorang diri ke Korea Selatan demi mencari jejak kekasihnya, Dani (Jourdy Pranata) yang mendadak pergi begitu saja dari hadapannya. Setibanya di sana, ia bertemu dengan seorang pekerja asal Indonesia bernama Rey (Jerome Kurnia) yang secara kebetulan sempat tinggal di kota di mana sang kekasih berada sekarang. Lelaki itu pun setuju untuk membantunya hanya dengan upah berupa dibelikan tiket bus dan minuman keras.

Perjalanan Wyn dan Rey demi menemukan Dani tidaklah mudah. Bahkan, Anto (Kiki Narendra) yang memiliki jejaring luas dengan warga Indonesia yang menetap di Korea Selatan pun kesulitan untuk memperoleh informasi terkait keberadaannya. Dugaan mengenai ia mengubah segala identitasnya begitu menginjak tanah Korea Selatan pun muncul di benak ketiga orang itu.

Di samping misinya membantu Wyn, Rey harus segera mencari pekerjaan baru demi bertahan hidup. Ia kemudian bertemu dengan Vanya (Lutesha), sosok yang sering kali memberikan pekerjaan kepada orang Indonesia di Negeri Gingseng tersebut. Meski Rey pernah berhasil kabur dari lingkaran kejam penuh pemerasan dari sang ketua gangster, pria itu merasa tak punya opsi lain selain kembali mendatanginya.

Kisah tentang ghosting, tuntutan memberi closure terhadap apa yang belum benar-benar usai, melalui momen kehilangan, pengorbanan, perlawanan, hingga toxic relationship tersajikan dengan apik dalam film SAMPAI JUMPA, SELAMAT TINGGAL. Namun, hidup tetap berjalan bagaimana pun hal yang terjadi di sekitar--konsekuensi dari segala yang dituai pastinya akan muncul di kemudian hari. Mau tak mau, perlu adanya sisa ruang di hati agar siap mengucapkan "Sampai Jumpa" atau "Selamat Tinggal" kepada siapa saja.