Kapanlagi.com - Direktorat Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melarang film MURSALA yang diproduksi Raj's Production untuk ditayangkan. Hal tersebut dilakukan karena adanya pelaporan dari Pengurus Pusat Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga (MBPPS), Tapanuli Tengah.
Dalam surat bernomor 51/PP.MBPP-ST/II/2012, MBPPS mengatakan bahwa pulau MURSALA dan budaya pesisir bukan milik Raja Bonaran Situmeang, SH. M. Hum. Mereka juga mempermasalahkan isi dari jalan cerita film MURSALA.
Raja Bonaran Situmeang sendiri memang turut terlibat membintangi film tersebut. Sedang pengacara Anggodo Widjojo saat ini tercatat masih menjabat sebagai Bupati Tapanuli Tengah.
Direktorat dalam surat edarannya kepada Raj's Production berharap agar permasalahan itu diselesaikan.
"Menyarankan agar untuk sementara waktu saudara tidak mengedarkan atau mempertunjukkan film MURSALA tersebut sebelum adanya penyelesaian atas perselisihan pendapat atas cerita film," tulis Direktorat Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia kepada Raj's production, Jum'at (20/7)
Film MURSALA sendiri mengangkat cerita budaya Batak tentang 70 marga yang berbeda dan tidak boleh nikah sampai sekarang. Keindahan panorama daerah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara juga ditampilkan dalam film tersebut.
Penyanyi legendaris Iwan Fals khusus menciptakan lagu berjudul MURSALA untuk mengisi soundtrack film tersebut. Film yang disutradarai Viva Westi ini dibintangi oleh Titi Sjuman, Tio Pakusadewo dan Rudy Salam.