Sinopsis Film Dokumenter 'GOODBYE TARLING, FORGIVE ME DARLING': Kisah Musik Penuh Pro & Kontra

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Sinopsis Film Dokumenter 'GOODBYE TARLING, FORGIVE ME DARLING': Kisah Musik Penuh Pro & Kontra
instagram.com/tarlingisdarling

Kapanlagi.com - Dunia perfilman Indonesia kembali diramaikan dengan hadirnya film dokumenter yang menarik perhatian. Kali ini, sorotan tertuju pada film berjudul GOODBYE TARLING, FORGIVE ME DARLING. Film ini siap mengajak penonton menyelami budaya musik tarling dangdut yang unik dari Indramayu.

Film dokumenter ini diperkirakan akan mengupas tuntas seluk-beluk musik tarling dangdut yang populer di Pantura. Penonton akan diajak memahami bagaimana genre musik ini bertahan di tengah berbagai tantangan. Terlebih, film ini baru saja meraih nominasi bergengsi di Festival Film Indonesia 2025.

GOODBYE TARLING, FORGIVE ME DARLING menawarkan perspektif mendalam tentang interaksi antara seni, tradisi, dan pandangan sosial. Film ini berjanji untuk menyajikan kisah yang kaya akan nuansa dan relevansi budaya.

Sinopsis lengkap GOODBYE TARLING, FORGIVE ME DARLING memang belum dirilis secara spesifik ke publik. Namun, film ini diyakini akan mengeksplorasi dunia musik tarling dangdut Indramayu, Jawa Barat. Hal ini merujuk pada karya sutradara Ismail Fahmi Lubis sebelumnya.

Dugaan kuat mengarah pada pembahasan dinamika antara popularitas musik tarling yang sering dianggap erotis dengan pandangan religius konservatif. Film ini kemungkinan akan menampilkan perjuangan para pelaku seni di dalamnya. Kisah mereka pasti akan sangat menyentuh hati.

Simak berita lainnya di Liputan6.com

1. Jejak Tarling Dangdut Indramayu

Musik tradisional tarling dangdut Indramayu di pantai utara Jawa memang sangat populer. Popularitasnya meluas di berbagai kalangan usia, terutama karena tarian erotis dan penyanyinya yang berpenampilan seksi. Fenomena ini seringkali menjadi sorotan dan perdebatan.

Jenis hiburan ini kerap dianggap sebagai aib oleh kalangan religius konservatif. Namun, sebagai sebuah genre musik, tarling dangdut terus mengalir dalam masyarakat. Musik ini tidak pernah pudar karena selalu terbuka terhadap budaya baru, menyerap ide-ide segar setiap saat.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

2. Kisah di Balik Layar: Inspirasi dari 'Tarling is Darling'

GOODBYE TARLING, FORGIVE ME DARLING memiliki keterkaitan erat dengan film TARLING IS DARLING yang juga disutradarai Ismail Fahmi Lubis. Film sebelumnya menceritakan Jaham, seorang penulis lagu tarling dangdut, dan Ipung, produser musik. Mereka bekerja keras merekrut serta meluncurkan talenta baru yang ingin terkenal.

Kehidupan Jaham yang dikelilingi wanita muda membuat istrinya cemburu dan jatuh sakit. Tantangan sebenarnya bagi Jaham datang dari ulama yang ingin dia menulis lagu tarling dangdut berisi pesan-pesan Islami. Dengan bantuan seorang penyanyi tarling dangdut erotis, Jaham akhirnya menuliskan syair-syair religiusnya, menunjukkan adaptasi seni ini.

3. Siapa Saja yang Terlibat?

Sebagai film dokumenter, GOODBYE TARLING, FORGIVE ME DARLING menampilkan individu nyata sebagai subjek utamanya. Mereka bukanlah aktor dalam peran fiksi yang direkayasa. Beberapa nama yang kemungkinan besar menjadi sorotan adalah Kang Jaham, Nano Romanza (ROLISTA), dan KH Uki Marzuki.

Film ini disutradarai oleh Ismail Fahmi Lubis, sosok yang sudah tidak asing lagi dalam dunia dokumenter. Ia juga bertindak sebagai produser bersama Azhar Kinoi Lubis dan Sari Novita. Kolaborasi ini menjanjikan sebuah karya yang mendalam dan berkualitas.

4. Konflik Seni dan Konservatisme

Film ini diperkirakan akan mengeksplorasi kompleksitas musik tarling dangdut di Indramayu. Konflik antara ekspresi artistik yang dianggap erotis dan nilai-nilai religius konservatif akan menjadi inti cerita. Ini adalah potret nyata perjuangan para pelaku seni di tengah masyarakat.

GOODBYE TARLING, FORGIVE ME DARLING menyoroti bagaimana seniman tarling berupaya menjaga eksistensi budayanya. Mereka harus berhadapan dengan stigma dan tuntutan dari berbagai pihak. Film ini memberikan gambaran jujur tentang realitas tersebut.

5. Nominasi Bergengsi FFI 2025

Kabar gembira datang dari Festival Film Indonesia (FFI) 2025, karena GOODBYE TARLING, FORGIVE ME DARLING berhasil meraih satu nominasi. Film ini dinominasikan dalam kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik. Pengumuman nominasi dilakukan pada Minggu, 19 Oktober 2025.

Malam penganugerahan Piala Citra FFI 2025 akan dilaksanakan pada 20 November 2025. Nominasi ini menjadi bukti pengakuan atas kualitas dan relevansi film dokumenter ini. Semoga film ini bisa membawa pulang piala bergengsi tersebut.

6. Dimana Bisa Menonton Film Ini?

Informasi mengenai platform penayangan publik untuk GOODBYE TARLING, FORGIVE ME DARLING saat ini belum tersedia secara spesifik. Film ini baru saja mendapatkan nominasi FFI 2025. Proses seleksi dan penjuriannya dilakukan melalui Ruang Penayangan FFI di situs resmi FFI, bekerja sama dengan Bioskop Online.

Namun, hal ini tidak secara otomatis berarti film tersebut tersedia untuk umum di platform tersebut. Para penggemar film dokumenter harus bersabar menanti pengumuman resmi. Semoga film ini segera bisa dinikmati oleh khalayak luas.

(kpl/ums)

Rekomendasi
Trending