1. �Film Ini Kami Buat Untuk Dialami�

Dalam sesi meet & great, Riri Riza mengungkapkan bahwa �Rangga & Cinta� bukan sekadar film nostalgia, melainkan pengalaman emosional yang dibuat untuk dialami bersama oleh penonton lintas generasi. Ia menekankan bahwa setiap adegan dan unsur musikal di dalamnya dirancang untuk menjaga keaslian rasa yang menjadi ciri khas film tersebut.

Film ini diharapkan tidak hanya mengingatkan pada kisah lama, tetapi juga mengundang penonton baru untuk ikut merasakan kedekatan emosional yang tumbuh dari cerita cinta sederhana antara dua tokoh utamanya.

2. Kembali ke Masa Lalu, Tanpa Gadget dan Hiruk Pikuk

Saat ditanya alasan memilih setting masa lalu sebagai latar utama, Mira Lesmana menjelaskan bahwa keputusan itu sangat penting secara emosional.

�Kisah ini paling tepat terjadi di masa itu. Kalau dibuat di zaman sekarang, semuanya akan berbeda, nggak ada lagi momen nunggu cinta datang, atau kejar-kejaran ke bandara. Kami ingin generasi baru bisa merasakan hidup tanpa gadget, tanpa sibuk ngecek ini itu, tapi benar-benar hadir dan berdialog,� jelasnya.

Menariknya, Leya Princy yang berperan sebagai Cinta juga mengaku sempat membayangkan betapa hangatnya hidup di masa itu.

3. Antusiasme Penonton Malang Bikin Takjub

Sementara itu, Mira Lesmana mengungkapkan rasa kagumnya terhadap sambutan masyarakat Malang. �Yang pasti heboh banget! Antusiasmenya luar biasa, dan kami bersyukur banget,� ujarnya.

Riri Riza menambahkan, banyak penonton yang begitu terhubung dengan cerita film ini. �Bahkan ada yang nonton sampai dua-tiga kali hanya dalam dua hari! Itu luar biasa banget. Rasanya senang karena penonton bisa terkoneksi dengan tokoh dan ceritanya,� katanya bahagia.

4. Pesan Untuk Generasi Baru

Baik Riri Riza maupun Mira Lesmana sepakat bahwa film ini tidak dibuat untuk satu kelompok usia tertentu. Mereka berharap �Rangga & Cinta� bisa menjangkau Gen X, milenial, Gen Z, hingga Gen Alfa, sebagai jembatan yang menyatukan berbagai generasi lewat pengalaman dan emosi yang serupa.

Bagi Mira, masa remaja yang menjadi latar utama film ini adalah periode universal dalam kehidupan setiap orang. Ia menyebutnya sebagai masa yang membentuk kenangan, mimpi, dan nilai-nilai cinta yang membekas seumur hidup.

5. �Rangga & Cinta�, Nostalgia yang Menyentuh Hati

Menutup sesi media gathering, Riri Riza menegaskan bahwa bagi tim produksi, yang terpenting bukan seberapa cepat film booming, melainkan seberapa dalam ia bisa menyentuh hati penonton.

�Yang penting bagi kami, film ini bisa pelan-pelan jadi bagian dari penonton. Kami ingin pesan dan emosi di dalamnya terkoneksi dengan perasaan remaja zaman sekarang,� tutupnya.

Dengan respon luar biasa di berbagai kota, termasuk Malang, �Rangga & Cinta� berhasil membawa penonton bernostalgia sekaligus merefleksikan makna cinta yang sederhana dan tulus.

Kamu sendiri tim Rangga atau Cinta, nih? Film Rangga & Cinta sudah tayang di seluruh bioskop Indonesia, jadi jangan sampai ketinggalan buat ngerasain hangatnya kisah cinta yang satu ini ya, KLovers!