1. Nama “Snow White” Bukan Soal Warna Kulit

youtube.com/@DisneyMovieTrailers

Sang Aktris, Rachel Zegler menjelaskan kalau di versi live-action kali ini, nama Snow White nggak lagi dikaitkan sama warna kulit. Pada film ini pula asal usul nama SNOW WHITE dijelaskan sebagai simbol ketangguhan.

"Kisah lain tentang Snow White yang diceritakan dalam sejarah, di mana ia selamat dari badai salju yang terjadi ketika ia masih bayi. Raja dan ratu memutuskan untuk menamainya Snow White agar mengingatkannya akan ketangguhannya. Salah satu poin inti dalam film kami bagi para wanita muda atau orang muda adalah mengingat betapa kuatnya dirimu sebenarnya," ujar Aktris tersebut dalam bahasa inggris yang dikutip oleh Entertaiment Weekly.

Rachel juga merasa penting untuk mengubah persepsi tentang karakter ini. Ia berujar bahwa film ini ingin membawa pesan yang lebih dalam tentang ketangguhan dan kepemimpinan, terutama buat anak-anak muda yang nonton nih KLovers. Jadi nggak hanya permasalah cantik atau tidak maupun berkulit putih atau tidak ,tapi lebih menggambarkan seberapa kuat dan tangguh seseorang.

2. Kritik Setelah Pengumuman Casting

instagram.com/rachelzegler

Setelah keluarnya pengumuman resmi bakal jadi Snow White, Rachel langsung mendapatkab banyak respon yang beragam. Pada sisi lain, banyak pula yang nggak setuju karena ia dianggap nggak sesuai sama deskripsi fisik Snow White yang punya kulit seputih salju. Rachel yang punya darah Kolombia dari keluarganya langsung memberi respon tegas terhadap hal tersebut dengan mengunggah sebuah cuitan kalau dia nggak akan “memutihkan kulit” untuk peran ini. Meski tweet-nya telah dihapus, respon publik pastinya akan tetap ramai ya KLovers.

Namun menurut Rachel sendiri, perdebatan soal penampilan fisik ini nggak jadi masalah besar untuknya. Ia tumbuh dengan melihat berbagai versi Cinderella, seperti Brandy seorang aktris berkulit hitam yang memerankan CINDERELLA di film TV tahun 1997. Dari situ, Rachel belajar jika sebuah representasi itu bisa saja berbeda beda dan tidak harus terikat dengan satu bentuk fisik saja.

3. Mengubah Cerita Klasik Yang Ketinggalan Zaman

youtube.com/@DisneyMovieTrailers

Rachel juga buka suara mengenai pandangannya terhadap cerita klasik Snow White yang menurutnya sudah ketinggalan zaman. Film animasi SNOW WHITE pertama kali dirilis 85 tahun lalu. Ia merasa banyak aspek dalam cerita tersebut sudah nggak relevan lagi dengan nilai-nilai perempuan modern. Salah satu contohnya adalah peran perempuan yang cuma fokus pada kecantikan dan kisah romansa.

Di versi baru ini, Snow White bakal digambarkan sebagai sosok yang lebih berdaya, pemimpin yang adil, dan lebih dari sekadar “yang paling cantik dari semuanya.” Rachel ingin memberi pesan bahwa perempuan bisa jadi pemimpin yang kuat dan hebat tanpa harus kehilangan sisi romantis atau keinginan untuk berkeluarga. Snow White yang baru ini nggak cuma soal cinta, tapi juga soal menjadi sosok yang berdaya nih KLovers! Gimana? Makin penasaran sama alur kisah SNOW WHITE yang satu ini? Nantikan pada 2025 mendatang ya KLovers!