Bayi Perempuan Kate Middleton Berkesempatan Jadi Penerus Tahta
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Beberapa saat sebelum pangeran George Alexander Louis lahir ke dunia, Ratu Elizabeth II meneken peraturan baru soal penerus tahta Kerajaan Inggris. Dari aturan baru tersebut, seorang anak perempuan diperbolehkan menjadi ratu di sana.
Menurut aturan lama yang diteken oleh Raja George V pada tahun 1917 gelar High Royal Highness dibatasi hanya diberikan untuk anak-anak mereka yang berkuasa. Hanya anak-anak dari raja dan putra sulung dari Pangeran Wales yang boleh memakainya.
Ratu Elizabeth II melihat hal ini sebagai hal yang tidak seimbang. Karena itulah, kemudian ia mengeluarkan Letters Patent di bawah segel Great Seal of Realm. Ini adalah sejenis instrumen hukum kuno dalam bentuk perintah tertulis yang dititahkan oleh raja/ratu. Di dalamnya, ia memerintahkan bahwa semua anak dari putra sulung Pangeran Wales, harus dapat menggunakan gelar High Royal Highness (HRH).
Hal ini membuat posisi bayi perempuan yang dilahirkan oleh Kate Middleton jadi berubah. Meski ia adalah seorang anak perempuan, ia mendapatkan giliran langsung di bawah kakaknya untuk urusan tahta.
Dilansir dari Daily Mail, saat ini posisi bayi yang belum diberi nama itu berada di urutan keempat penerus tahta Kerajaan Inggris. Posisi pertama ditempati kakeknya, Pangeran Charles, yang kemudian disusul oleh ayahnya, Pangeran William, lalu kakaknya, Pangeran George dan si bayi sendiri.
Anak kedua William dan Kate akan menduduki peringkat keempat dalam perebutan tahta Kerajaan Inggris. @splash
Aturan baru ini diteken oleh Ratu Elizabeth II pada 31 Desember 2012. Saat itu, masyarakat berharap Kate Middleton melahirkan anak perempuan, sehingga akan menghapus aturan lama yang mengharuskan anak laki-laki yang jadi pewaris tahta.
Sayangnya, saat itu Kate melahirkan anak laki-laki yang sudah otomatis menjadi seorang calon raja di kemudian hari. Namun karena aturan itu pula, adik perempuannya tetap bisa berpeluang jadi seorang ratu kalau suatu hari terjadi apa-apa dengan anak sulung Pangeran William dan Kate Middleton.
Aturan baru ini membuat posisi Pangeran Harry turun satu peringkat. Kini ia menempati urutan ke-lima dalam hak atas tahta yang nanti akan diwariskan oleh Pangeran Charles.
Menurut aturan lama yang diteken oleh Raja George V pada tahun 1917 gelar High Royal Highness dibatasi hanya diberikan untuk anak-anak mereka yang berkuasa. Hanya anak-anak dari raja dan putra sulung dari Pangeran Wales yang boleh memakainya.
Ratu Elizabeth II melihat hal ini sebagai hal yang tidak seimbang. Karena itulah, kemudian ia mengeluarkan Letters Patent di bawah segel Great Seal of Realm. Ini adalah sejenis instrumen hukum kuno dalam bentuk perintah tertulis yang dititahkan oleh raja/ratu. Di dalamnya, ia memerintahkan bahwa semua anak dari putra sulung Pangeran Wales, harus dapat menggunakan gelar High Royal Highness (HRH).
Hal ini membuat posisi bayi perempuan yang dilahirkan oleh Kate Middleton jadi berubah. Meski ia adalah seorang anak perempuan, ia mendapatkan giliran langsung di bawah kakaknya untuk urusan tahta.
Dilansir dari Daily Mail, saat ini posisi bayi yang belum diberi nama itu berada di urutan keempat penerus tahta Kerajaan Inggris. Posisi pertama ditempati kakeknya, Pangeran Charles, yang kemudian disusul oleh ayahnya, Pangeran William, lalu kakaknya, Pangeran George dan si bayi sendiri.

Aturan baru ini diteken oleh Ratu Elizabeth II pada 31 Desember 2012. Saat itu, masyarakat berharap Kate Middleton melahirkan anak perempuan, sehingga akan menghapus aturan lama yang mengharuskan anak laki-laki yang jadi pewaris tahta.
Sayangnya, saat itu Kate melahirkan anak laki-laki yang sudah otomatis menjadi seorang calon raja di kemudian hari. Namun karena aturan itu pula, adik perempuannya tetap bisa berpeluang jadi seorang ratu kalau suatu hari terjadi apa-apa dengan anak sulung Pangeran William dan Kate Middleton.
Aturan baru ini membuat posisi Pangeran Harry turun satu peringkat. Kini ia menempati urutan ke-lima dalam hak atas tahta yang nanti akan diwariskan oleh Pangeran Charles.
Yang Ini Juga Tak Kalah Hot!!!
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(dai/phi)
Editor:
Wulan Noviarina Anggraini
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement