1. Berawal Dari Perjalanan Pribadi

Tom tidak sekadar menciptakan bir ini sebagai tren melainkan sebagai perpanjangan dari gaya hidup sehat yang ia jalani. Merek bir tersebut ia namai dengan BERO. Setiap varian bir non-alkohol dari BERO yang ia ciptakan memiliki makna personal tersendiri. Untuk keluaran barunya saat ini terdapat 3 varian bir yang dinamai berdasarkan hal pribadi yang melekat pada Tom.

• Berdasarkan kota kelahiran asalnya di Inggris yakni: Kingston Golden Pils
• Berdasarkan dengan nama sekolah Tom yakni: Edge Hill Hazy IPA
• Berdasarkan sesuai dengan nama anjing kesayangannya yakni: Noon Wheat

Perjalanan Holland menuju hidup tanpa alkohol dimulai ketika ia merasakan manfaat besar dari tantangan Dry January. Awalnya ia menganggap tantangan tersebut hanya sebagai detoks sementara setelah liburan. Namun pada akhir bulan, ia menyadari betapa sulitnya lepas dari alkohol dan itu menuntunnya pada kesadaran untuk mengurangi atau bahkan meninggalkannya sepenuhnya.

Kini setelah dua tahun menjaga gaya hidup sebagai peminum berat, Tom bisa merasa lebih fit, lebih sehat, dan lebih bahagia. Lewat bir non-alkohol ini ia ingin berbagi pengalaman positif tersebut dengan dunia.

2. Tantangan Vakum Dari Kebiasaan Minum Yang Tidak Mudah

Memulai gaya hidup tanpa alkohol bukanlah hal yang mudah bagi Tom. Di awal perjalanan vakum dari kebiasaannya, ia harus menghadapi tantangan besar terutama karena budaya sosial di Inggris yang sangat erat dengan kebiasaan minum bir. Namun dukungan dari teman-teman terdekatnya yang memahami keputusannya sangat membantu dirinya dalam menjalani fase awal tersebut.

Tom mengakui bahwa tantangan ini membuatnya harus mengubah kebiasaannya dalam bergaul. Ia merasa perlu menghindari situasi-situasi tertentu yang bisa menggoyahkan niatnya. Tapi ia juga masih ingin menemukan cara untuk tetap menikmati momen sosial dengan teman-teman tanpa harus mengonsumsi alkohol.

Dengan bir non-alkohol ini, Tom ingin menciptakan produk yang memungkinkan orang-orang seperti dirinya untuk tetap merasa terlibat dalam momen sosial tanpa tekanan untuk minum alkohol. Bir ini menjadi jembatan antara gaya hidup sehat dan kebersamaan dengan orang-orang tersayang.

3. Menghilangkan Istilah Eksklusif

Melalui bir non-alkohol juga ini pun, Tom ingin menciptakan lingkungan yang lebih inklusif. Di Inggris, bir bukan hanya soal minuman, tetapi juga bagian penting dari kebersamaan dan perayaan sosial. Tapi bagi mereka yang memilih untuk tidak minum alkohol, terkadang mereka merasa terasingkan dari momen-momen tersebut.

Tom ingin bir ini bisa dinikmati oleh siapa saja, baik mereka yang masih minum alkohol ataupun yang sudah meninggalkannya. Bir non-alkohol ini tetap menawarkan rasa dan pengalaman yang menyenangkan, tanpa membuat seseorang merasa "berbeda" karena pilihannya untuk tidak mengonsumsi alkohol.

Dengan produk ini pula, Tom berharap bisa mengajak semua orang untuk menikmati hidup secara maksimal, dengan atau tanpa alkohol. Ini bukan soal menghindari sesuatu, tapi soal memilih untuk tetap menjalani momen terbaik tanpa perlu merasa terbatasi. Sukses terus ya buat mas-mas Spidey yang satu ini!