1. Komentar yang Disalahpahami

Ayu Ting Ting mengungkapkan bahwa banyak stigma negatif muncul berawal dari komentarnya yang sering disalahartikan. Ia merasa banyak orang seringkali terlalu cepat menyimpulkan bahwa dirinya dikendalikan oleh orang tuanya, padahal kenyataannya tidaklah demikian.

"Ini orang suka salah menilai. Terkadang, gara-gara aku ngomong apa, orang langsung berpikir, 'Oh pantas aja lelaki nggak ada yang mau, dia diatur orang tuanya.' Ini salah," tegas Ayu.

2. Tak Ada Kendali Orang Tua

Ayu Ting Ting menjelaskan bahwa ayah atau ibunya tak ikut campur dalam urusan hidupnya. Namun, ia tetap menghormati orang tuanya dan terbuka terhadap saran mereka.

"Kalau buat belanja, ibu nggak pernah ngebatasin. Kalau lagi ada uang dan mau beli apa, ya sudah dibeli. Tapi aku cukup tahu diri, jadi ngerti kalau dibilangin sama orang tua. Tapi bukan berarti disetir sama orang tua," katanya.

Sang biduan juga menepis isu yang beredar mengenai orang tuanya yang menentukan pilihan dalam hubungan asmaranya. Ia menekankan bahwa keputusan untuk membatalkan pernikahan sebelumnya sepenuhnya merupakan pilihannya sendiri.

"Selama ini, ayah dan ibu tak pernah ikut campur dalam urusan pribadiku. Soal beberapa kali aku membatalkan pernikahan itu adalah real keputusan aku sendiri. Orang tua hanya bisa mendoakan dan memberikan dukungan," ujar Ayu.

3. Menanggapi Keuangan yang Diatur Oleh Sang Ibu

Ayu mengungkapkan bahwa ibunya yang mengelola keuangan keluarga. Meskipun demikian, Ayu menegaskan bahwa pengaturan tersebut adalah hasil kesepakatan bersama, bukan suatu paksaan. Sebagai seorang publik figur, Ayu merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya.

"Masalah pengeluaran sepenuhnya dipegang sama ibu, karena aku berpikir kan bekerja di dunia entertainment untuk keluarga. Jadi ya suka-suka aku kalau uangnya mau dikasih ke keluarga, itu urusan aku," jelas sang biduan.

Jadi, KLovers, apa pendapatmu? Tulis komentarmu di bawah, ya. Pastikan untuk terus mengikuti berita terkini dari KapanLagi. Karena kalau bukan sekarang, KapanLagi?