1. Nervous

Baim Wong tidak tahu urutan acara pengajian, siraman, hingga sungkeman yang berlangsung hari ini. Tentunya hal ini ia lakukan karena alasan yang jelas. Yaitu nervous alias deg-degan.

"Tadi yang saya bilang, 'Kenapa gak mau mikir semuanya?' Karena gak mau nervous, saya gak mau ikut. Kalau sesuatu yang besar kayak tanggal, terus vendor yang dipilih, habis itu WO, tempat, semuanya saya milih," jelasnya.

2. Tim terbaik dan ijab kabul

Alasan Baim Wong memang cukup masuk akal. Sama seperti pasangan yang mau menikah, ia jelas deg-degan dengan acaranya yang dihelat sebelumnya. Mungkin keputusan untuk tidak tahu rundown acara adalah yang terbaik, setidaknya untuk saat ini.

Selain itu Baim Wong punya alasan tambahan. Bukan sembarang cuek, keputusan itu ia ambil lantaran ia sudah memilih tim terbaik untuk mengurus acara persiapan pernikahannya. Tapi bagaimana dengan ijab kabul?

"Setelah terbentuk satu tim yang orang-orangnya sangat tidak diragukan lagi. Ada Zaki (Teuku Zaki) dan vendor lain. Jadi untuk pernikahan sudah hebat-hebat lah, saya gak mau mikirin lagi. Soal detail-detail itu saya gak mikirin lagi. Kalau ditanya, 'Besok gimana?' Saya gak tahu. Kalau dibilang tegang, enggak. Jalanin aja. Besok gak tahu juga rundownya, tapi tadi semuanya bilang, 'Udah hafal belum (ijab kabulnya)?' Saya sih paling kepikiran itu doang," tuturnya.

3. Baim Wong menangis

Air mata Baim Wong menetes di prosesi siraman. Diakuinya ia sempat berusaha untuk menahan air matanya. Namun lama-kelamaan ia tak sanggup lagi.

Saat menangis beberapa momen yang terjadi di masa lalu seolah hadir kembali memenuhi ingatan Baim Wong. Pada kesempatan kali ini ia menyebutkan momen-momen tersebut. "Pasti pas sama orang tua, karena saya kalau datang ke nikahan orang juga nangis. Ketika membasuh kaki orang tua, ketika membayangkan apa yang udah mereka lakuin, salah kita sama dia, cium kaki orang tua. Karena semua pahala, ya surga ada di telapak kaki orang tua. Jadi ya nangis lah, nangis," sambungnya.