1. Siap Dipertemukan

© KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya

Pastinya tampak juga Elsya Rosan dan sang ibu, Susian, setia mendampingi. Sebelum masuk ke ruang sidang, Adam Deni mengaku siap dipertemukan dengan Ahmad Sahroni, bahkan, menurutnya ini adalah momen yang ditunggu sejak lama.

"Momen yang saya tunggu, ya bertemu wakil rakyat yang bisa membungkam saya," ucap Adam Deni.

2. Berharap Tak Dibungkam

© KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya

Tak hanya itu, Adam Deni juga mengaku bahwa ia telah menyiapkan beberapa pertanyaan untuk Ahmad Sahroni di saat persidangan nanti. Ia berharap agar tidak dibungkam saat persidangan nanti.

"Saya berharap semoga kezaliman ini terbongkar. Ya semoga lancar (sidangnya). Semoga tidak dibungkam lagi ketika saya statement," ujarnya.

3. Saling Memaafkan dan Bersalaman

© KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya

Momen unik pun terjadi ketika sidang berlangsung dimana hakim ketua meminta Sahroni dan Adam Deni saling memaafkan dan bersalaman. Tapi sebelum itu, Ahmad Sahroni sebagai pelapor dan korban menjelaskan terkait postingan Instagram Adam Deni yang dinilai mengancam dirinya.

"Adam Deni kan sudah minta maaf melalui video, Saudara juga sudah minta maaf melalui video juga, tapi (Ahmad Sahroni bilang) kasus hukum tetap berlaku. Betul?" ujar Rudi Kindarto.

"Betul," jawan Ahmad Sahroni.

4. Hukum Tetap Berjalan

© KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya

Hakim pun meminta Adam Deni dan Sahroni kembali bersalaman. Meski begitu, hakim menyebut adanya maaf tidak menghapuskan hukuman, tapi silaturahmi tetap terjalin.

"Maksud saya, mumpung ketemu disini, saling memaafkan mau nggak? Hukum tetap jalan. Dengan maaf tidak menghapus hukum, tapi silaturahmi tetap jalan," kata Hakim.

"Sudah memaafkan, Yang Mulia," jawab Sahromi dan Adam Deni.

"Sudah saling memaafkan? Mau minta maaf langsung nggak?" tanya hakim.

"Boleh," ujar keduanya.

5. Ditetapkan Sebagai Tersangka

© KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya

Diketahui Adam Deni ditetapkan sebagai tersangka dan jadi pesakitan setelah mengunggah dokumen pribadi milik Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni ke media sosial tanpa izin. Postingan tersebut terkait dokumen pembelian sepeda atas nama Sahroni serta adanya narasi yang menyebut akan melaporkannya ke KPK.