Adam Deni Mengaku Sakit Hati karena Ahmad Sahroni Sebut Dirinya Penggiat Media Sosial yang Iri dengan Rezeki Orang Lain

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Adam Deni Mengaku Sakit Hati karena Ahmad Sahroni Sebut Dirinya Penggiat Media Sosial yang Iri dengan Rezeki Orang Lain
Adam Deni ©KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya

Kapanlagi.com - Adam Deni kembali menjalani sidang terkait kasus dugaan penyebaran dokumen elektronik milik orang lain di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (6/4). Dalam sidang tersebut, Ahmad Sahroni juga hadir sebagai saksi pelapor.

Sebelum sidang dimulai, saat ditemui awak media, Adam Deni pun mengutarakan uneg-unegnya untuk Ahmad Sahroni. Ia berujar bahwa telah sakit hati ketika Ahmad Sahroni menyebutnya sebagai penggiat media sosial yang iri melihat rezeki orang lain.

"Eh dia nyindir saya dan malah bilang saya penggiat medsos iri sama rezeki orang lain. Saya sakit hati dong," ungkap Adam Deni dari balik jeruji besi Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

1. Ahmad Sahroni Sudah Minta Maaf

KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya

Karena sakit hati, awalnya Adam Deni mengaku menghubungi petinggi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk menanyakan mobil Ferrari milik Ahmad Sahroni. Namun tak lama berselang ia mengaku ditelepon pihak Ahmad Sahroni yang meminta maaf atas ucapannya.

"Habis itu malemnya karena sakit hati saya chat petinggi OJK yang menanyakan mobil Ferrari milik AS. Lalu ketika subuh saya ditelepon dan dia minta maaf karena buat statement penggiat medsos iri," ujarnya.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

2. Ahmad Sahroni Ajak Adam Deni ke Bali

Setelah itu, Adam Deni menyebut Ahmad Sahroni meminta dirinya untuk menghapus postingan. Lalu setelah itulah Adam Deni mengaku dirinya diajak berlibur ke Bali oleh Ahmad Sahroni.

"Terus dia minta take down juga dan itu semua saya lakukan lalu endingnya dia ngajak saya ke Bali untuk ketemu dia," tukasnya.

3. Merasa Seperti Teroris

KapanLagi.com/Muhammad Akrom Sukarya

Adam Deni menyebut sidang lanjutan dugaan kasus UU ITE kali ini terasa spesial baginya. Bagaimana tidak, tampak ia dikawal ketat oleh petugas kepolisian berlaras panjang, layaknya seorang penjahat berbahaya.

Tak hanya itu, kedua tangan Adam Deni pun diborgol ketika ia hendak dibawa ke ruang sidang dari ruang tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Utara. oleh karena itu, penggiat media sosial berusia 25 tahun itu merasa dirinya layaknya seorang teroris.

"Nah hari ini pun kayak spesial. Karena hari ini dijagain sama beberapa Sabhara (Samapta Bhayangkara) bersenjata laras panjang dari Polres Metro Jakarta Utara," ungkap Adam Deni di balik jeruji besi Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (6/4).

"Saya mikirnya kok saya kayak teroris gitu, padahal kejahatan itu UU ITE. Apakah pantas seorang yang terkena pasal UU ITE diperlakukan seperti ini. Diborgol, dikawal, cuma ya nggak apa-apa lah," lanjutnya.

Rekomendasi
Trending