1. Membuka Pintu Damai

Pertikaian keduanya bukan tidak mungkin bisa diselesaikan dengan baik-baik. Menurut pengacara Arfita, dengan menurunkan ego masing-masing, maka rumah tangga Yama Carlos dan Arfita bisa utuh kembali seperti sedia kala. Apalagi Arfita sudah membuka pintu damai bagi suaminya.

"Oh pasti. Pasti damai, pasti. Makanya kita datang hari ini tidak ada sedikit pun ingin gugat cerai atau apa. Karena Mbak Fita masih ngerasa keadaannya bisa diperbaiki. Asal sama-sama kedua belah pihak ini bisa saling mengalah. Jangan Mbak Fitanya aja yang dituntut berubah," ujar Husendro selaku pengacara Arfita.

"Tapi di satu sisi Mas Yama juga harus tahu yang diinginkan Mbak Fita itu apa. Jadi lebih ke komunikasi lah. Dari keluarga Mbak Fita dan Mas Yama juga nggak usah ikut dulu, biarkan mereka berdua selesaikan sambil memikirkan rumah tangga baiknya seperti apa. Tapi yang paling penting kepentingan anak. Anaknya jangan dilibat-libatkan lagi," imbuhnya.

2. Arfita Akui Kesalahan

Yama sudah menggelar konferensi pers yang menjelaskan kalau dia punya alasan tersendiri mengapa berbuat seperti ini. Bintang film RECTOVERSO ini ingin istrinya berubah. Yama lalu mengungkap beberapa perilaku Arfita yang tak disukainya seperti pulang malam dan mabuk-mabukan.

Arfita tak membantah tapi dia juga menjelaskan punya alasan sendiri kenapa melakukan hal tersebut dan tidak sering berbuat seperti itu. "Itu salah ya (sering mabuk), saya akui pernah pulang malam hingga pagi dengan keadaan tidak pantas, saya akui dan saya minta maaf untuk itu. Tapi bukan berarti saya sering melakukan itu. Dan saya punya alasan untuk melakukan hal itu. Bisa ditanyakan berapa kali saya melakukannya. Dan saya hanya cuma sekali seperti itu," kata Arfita saat ditemui di Kantor KPAI, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018).

3. Sama-Sama Tak Mau Cerai

Meski menawarkan perpisahan yang ditolak oleh Yama, Arfita percaya mereka punya visi dan misi yang sama dalam membina keluarga, yaitu fokus kepada anak. Dia juga percaya perpisahan alias perceraian adalah jalan akhir yang jika sudah tidak bisa lagi dipertahankan.

"Yang saya tahu dia tidak mau bercerai karena anak. Dia mengkhawatirkan masa depan anak. Tapi ini salah ya. Karena apa-apa, rumah tangga kamu sudah menjadi konsumsi publik dan anak pun akan terganggu psikisnya kalau anak lihat ketika dia sudah dewasa, sudah besar, bahwa orangtuanya pernah seperti ini. Itu sedih banget buat saya. Saya sayangkan sekali kenapa harus melibatkan publik dan media," pungkas Arfita.