Dari Hamish Daud hingga Dwi Sasono: Saat Surfing Jadi Gaya Hidup
Diperbarui: Diterbitkan:

(Credit: instagram.com/hamishdw)
Kapanlagi.com - Beberapa artis Indonesia diketahui memiliki ketertarikan kuat terhadap olahraga selancar atau surfing. Nama-nama seperti Dwi Sasono, Hamish Daud, hingga Fathir Muchtar kerap kali memperlihatkan aktivitas mereka di atas papan selancar.
Dwi Sasono, misalnya, terlihat sering menghabiskan waktu luangnya di pantai bersama keluarga sambil menekuni surfing sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan rileks.
Sementara itu, Hamish Daud bahkan dikenal sebagai salah satu selebritas pria yang secara konsisten menjadikan surfing bukan hanya hobi, tetapi juga bagian dari identitasnya sebagai pencinta alam dan laut.
Advertisement
1. Bukan Sekadar Rekreasi
Fenomena para selebritas yang gemar surfing turut menumbuhkan citra prestisius terhadap olahraga ini di mata publik. Dianggap sebagai olahraga yang "keren", menantang, sekaligus estetik, surfing mulai mendapat tempat dalam budaya populer Indonesia, terutama di kalangan kelas menengah ke atas yang memiliki akses terhadap destinasi pantai dan perlengkapan surfing.
Kehadiran publik figur dalam aktivitas surfing seakan mempertegas bahwa olahraga ini bukan sekadar rekreasi, tetapi juga simbol gaya hidup aktif dan berkelas.
Selain karena aspek visual yang fotogenik untuk media sosial, pengalaman bermain dengan ombak laut juga dianggap mampu memberikan efek ketenangan dan kebebasan yang tidak ditemukan dalam jenis olahraga lain.
(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)
2. Industri yang Mulai Berkembang
(Credit: Instagram/widimulia)
Dengan garis pantai yang membentang lebih dari 54.000 kilometer, Indonesia merupakan salah satu destinasi surfing terbaik di dunia. Menurut data dari Wikipedia, Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dan ratusan lokasi yang memiliki gelombang ombak ideal untuk berselancar, menjadikan negara ini sebagai tujuan favorit bagi peselancar dunia.
Kawasan seperti Bali, Mentawai, Nias, hingga Banyuwangi menjadi spot unggulan yang secara rutin dikunjungi wisatawan lokal maupun internasional. Bahkan di Bali saja, kontribusi industri surfing terhadap sektor pariwisata sangat signifikan.
Menurut laporan The Guardian, industri ini menciptakan lapangan kerja, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, dan memicu munculnya berbagai usaha seperti surf camp, toko alat surfing, hingga sekolah selancar.
Advertisement
3. Kesiapan Finansial
(Credit: Instagram/widimulia)
Namun, untuk benar-benar terjun ke dunia surfing, dibutuhkan kesiapan dari sisi finansial. Perlengkapan utama seperti papan selancar (surfboard) dibanderol dengan harga cukup tinggi, mulai dari Rp3 juta hingga lebih dari Rp10 juta tergantung jenis dan kualitas.
Selain itu, peselancar pemula juga memerlukan perlengkapan tambahan seperti leash (tali pengikat), wax (lilin untuk permukaan papan), serta wetsuit jika berselancar di daerah bersuhu rendah. Biaya pelatihan surfing juga beragam. Di Bali, misalnya, harga kursus surfing untuk pemula bisa mencapai Rp300.000 hingga Rp500.000 per sesi.
Sebelum mencoba olahraga ini, ada beberapa hal mendasar yang wajib diketahui. Pertama, penting untuk memahami jenis-jenis papan selancar yang cocok dengan tinggi badan, berat badan, dan tingkat keahlian. Bagi pemula, disarankan menggunakan softboard yang lebih stabil dan aman.
4. Kenali Kondisi Ombak
(Credit: instagram.com/hamishdw)
Selain itu, mengenal kondisi ombak dan arus di lokasi juga sangat penting untuk keselamatan. Meskipun tidak ada lisensi resmi seperti dalam scuba diving, banyak sekolah surfing yang menyediakan pelatihan terstruktur dan dikelola oleh pelatih bersertifikasi.
Dalam pelatihan, peserta akan diajarkan teknik dasar seperti cara berdiri di atas papan, membaca arah ombak, hingga etika dalam berbagi gelombang dengan peselancar lain. Hal-hal ini sangat penting untuk menghindari cedera atau insiden di air.
5. Banyak Spot Populer
(Credit: instagram.com/hamishdw)
Indonesia sendiri memiliki banyak spot surfing populer yang diakui dunia internasional. Salah satu yang paling terkenal adalah G-Land atau Plengkung di Banyuwangi, Jawa Timur. Tempat ini dikenal sebagai surganya peselancar profesional karena memiliki gelombang besar yang menantang.
Lalu ada Uluwatu dan Padang Padang di Bali yang tidak hanya menyuguhkan ombak berkualitas tinggi, tetapi juga pemandangan yang memukau. Di Sumatra, Kepulauan Mentawai menjadi primadona karena memiliki berbagai spot seperti Macaronis dan Lance’s Right yang sudah mendunia.
(Segera nikah! Clara Shinta dan Lxa posting foto pre-wedding tanpa bersentuhan.)
(kpl/tdr)
Tantri Dwi Rahmawati
Advertisement