Film 'DESA MATI', Ketegangan Baru dari Dunia Horor Indonesia dengan Sentuhan Musik Chia Mily

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Film 'DESA MATI', Ketegangan Baru dari Dunia Horor Indonesia dengan Sentuhan Musik Chia Mily
© KapanLagi.com/Sahal Fadhli

Kapanlagi.com - Rumah produksi Kami Sinema kembali menghadirkan karya terbaru mereka dalam genre horor berjudul DESA MATI. Film ini terinspirasi dari kisah nyata tentang desa-desa terbengkalai di Indonesia, termasuk sebuah cerita misterius dari daerah Majalengka. Salah satu kisah yang diangkat adalah tentang seorang anak kecil yang tinggal sendirian di sebuah desa mati, yang menjadi benang merah dalam film ini.

DESA MATI mengisahkan perjalanan lima mahasiswa yang memutuskan untuk berlibur ke sebuah objek wisata bernama Sendang yang sedang viral. Namun, liburan mereka berubah menjadi petualangan mencekam ketika mereka tersesat di sebuah desa misterius yang tampaknya tak berpenghuni.

Saat berusaha mencari jalan keluar dari desa, kelima mahasiswa ini justru menghadapi kenyataan mengerikan. Mereka menemukan potongan tubuh manusia di sungai dan menyadari bahwa desa tersebut sebenarnya tidak kosong. Desa itu memiliki penghuni abadi yang menjalankan ritual mengerikan menggunakan darah manusia sebagai bagian dari tradisi kelam mereka.

Kesan mencekam dalam film ini semakin diperkuat oleh soundtrack bertajuk Kelam, yang dinyanyikan dan diciptakan oleh Chia Mily. Lagu ini dirancang untuk melengkapi suasana horor film, memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi para penonton.

"Kalau untuk soundtrack horor, ini pertama kali buat aku. Sebelumnya aku lebih sering bikin lagu sweet pop bertema cinta. Tapi ini tantangan yang seru," kata Chia Mily di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

1. Proses Kreatif di Balik 'Kelam'

Proses kreatif Chia dalam menciptakan lagu Kelam memakan waktu sekitar dua minggu. Ia mengaku mendalami film tersebut untuk memahami suasana horor yang ingin disampaikan, sehingga lagunya dapat menyatu dengan cerita.

"Sebenarnya sih nggak ada kesulitan, cuma lebih mendalami aja. Aku nonton filmnya ini, terus aku bikin lagunya supaya suasana horornya benar-benar terasa. Alhamdulillah, terciptalah Kelam," ujar Chia.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Pesan Mendalam dalam Lirik

Selain membangun suasana mistis, Kelam juga mengusung pesan yang menyentuh tentang keikhlasan menghadapi kehilangan. Lagu ini menggambarkan perpisahan dengan orang tercinta dan menerima takdir Tuhan dengan lapang dada.

"Lagunya mengisahkan tentang setiap manusia yang datang dan pergi. Kita harus bisa menerima apa yang sudah Tuhan tentukan dengan ikhlas. Itu pesan yang ingin aku sampaikan lewat lagu ini," jelasnya.

3. Musik Jadi Prioritas

Chia Mily, yang sebelumnya dikenal sebagai anggota band Mily, kini semakin aktif dalam berbagai bidang seni. Selain sebagai musisi dan penulis lagu, Chia juga pernah menjajal dunia akting dalam film horor Janin Iblis dan menjadi produser film. Namun, ia menegaskan bahwa musik tetap menjadi prioritas utamanya.

"Emang pengen semuanya dijalani, kalau bisa. Produser, penulis lagu, penyanyi, semuanya. Tapi musik selalu jadi tempat utama buat aku berkarya," pungkas Chia.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/aal/ums)

Rekomendasi
Trending