1. Sangat Membekas di Hatinya

Haji Faisal juga menekankan bahwa Fuji belum sepenuhnya bisa merelakan peristiwa tersebut, dan luka yang dirasakannya masih sangat membekas di hatinya.

"Ya merelakan apa saja yang terjadi, mau ngmg apa aja terserah, fuji belum bisa merelakan dia belum terus terang belum, hubungan dengan kakanya baik, dengan kakak iparnya baik," katanya.

2. Tidak Berlebihan

Dalam pandangan Haji Faisal, Fuji tidak berlebihan dalam menyampaikan komentarnya. Menurutnya, jika orang lain yang mengalami kejadian serupa, mungkin reaksi mereka akan lebih keras daripada yang ditunjukkan oleh Fuji.

"Bagi fuji itu sangat sulit melupakan. Jadi apa yang terjadi saat ini belum lah dia bisa, luka itu masih membekas di hatinya. Jadi wajar dong dia berkomentar seperti itu, wajar siapapun manusianya ya kalau saya berkesimpulan apapun," jelasnya.

"Jadi kalau saya berkesimpulan apapun dari Fuji kalau dia sudah tidak senang sudah bawa semua, coba bawakan, Fuji tidak terlalu mencaci maki, hanya berkomentar sedikit saja," sambungnya.

3. Istrinya Masih Trauma

Ia juga bercerita bagaimana istrinya, Dewi Zuhriati, masih mengalami trauma berat setiap kali mengenang kejadian tersebut. Trauma yang dialami istrinya, bahkan sampai membuatnya harus menjalani pemeriksaan kesehatan.

"Istri saya saja kemarin menggigil, gemetaran melihat mungkin sesosok apa ya yang menyebabkan dia kehilangan anak menatu saya yang sudah capek-capek saya besarkan. Gara-gara keteledoran orang ini. Menggigil dia. Semalamnya dia nggak tidur," ujar Haji Faisal.

4. Butuh Waktu

Walaupun Haji Faisal dan keluarganya mengakui bahwa kejadian tersebut sudah merupakan takdir, namun mereka merasa waktu yang dibutuhkan untuk benar-benar merelakan masih belum tiba.

"Walaupun bagaimana anak pertama ini bagi saya, oma, adik-adiknya. Kami sulit melupakan. Ya seiring berjalannya waktu karena ini sudah takdir juga tentu ada masanya kami sudahlah. Tapi janganlah dalam waktu-waktu ini," pungkasnya.