Hotman Paris: Lidya Pratiwi Tidak Terlibat Dalam Pembunuhan

Kapanlagi.com - Model dan bintang sinetron Lydia Pratiwi diyakini oleh tim kuasa hukum Hotman Paris Hutapea tidak terlibat pembunuhan berencana terhadap Naek Gonggom Hutagalung. Hal ini disampaikan oleh Hotman dalam jumpa pers di Gedung Summitmas, Rabu (01/11) di Jakarta. Keyakinan ini timbul setelah muncul fakta dipersidangan bahwa Lydia sama sekali tidak tahu menahu terjadinya pembunuhan tersebut.

"Dan ini diakui oleh saksi kunci Toni Yusuf," tegas Paris. Menurut Paris bahwa persepsi pembunuhan berencana itu memerlukan waktu dan persiapan yang matang. Kejadian tersebut adalah proses spontanitas, karena unsur persiapan dan perencanaan tidak terdapat. "Bahkan saat Vince menyuruh untuk membunuh, Toni dan Sukardi sempat menolak dan berdebat, dan ini menjadi kunci bahwa unsur perencanaan pembunuhan tidak ada," tandasnya lagi.

Walau vonis putus pengadilan belum diketok, pengacara berlabel petrodollar ini, yakin 99% Lydia Pratiwi lolos dari tuduhan pembunuhan berencana. "Air mata di pengadilan tidak cukup untuk merayu supaya Lydia dihukum mati. Dan kalaupun dikatakan ini sebagai tindakan untuk mengalang opini publik, kenapa tidak? Kalau memang ini fakta kebenaran. Merekapun selalu membuat opini bahwa Lydia terlibat dalam pembunuhan. Kenapa kita tidak?" ujarnya lagi.

Selain tuduhan pembunuhan berencana, Lydia Pratiwi cs, sebenarnya juga dijerat tuduhan perampokan dan pembunuhan yang prosesnya masih terus berlangsung. "Untuk hal lain biar nanti, yang jelas klien kami Lydia Pratiwi secara meyakinkan tidak terlibat dalam pembunuhan berencana dan berarti misi kami untuk menyelamatkan nyawa seorang manusia telah sukses," ujarnya mantap.

Secara berseloroh Paris menilai apa yang telah dilakukan tim-nya untuk membela Lydia Pratiwi sebagai investasi di akherat. "Karena tidak ada pengacara yang bersih 100%," ujarnya. Disamping itu tindakan pengacara asal tanah Batak ini sempat menimbulkan kontroversi dikalangan tetuah ranah Sisingamaraja.

Tapi bukan Paris namanya kalau tidak bisa meredam kontroversi tersebut. "Saya ingin menunjukkan bahwa praktek hukum tidak didasarkan pada sukuisme dan saya tidak takut pada siapapun karena saya adalah asset Batak yang paling sukses," ujarnya.