Ini Alasan Edward Akbar Baru Laporkan Dugaan Kekerasan yang Dilakukan Kimberly Ryder ke KPAI

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Ini Alasan Edward Akbar Baru Laporkan Dugaan Kekerasan yang Dilakukan Kimberly Ryder ke KPAI
Creditt:KapanLagi.com/Bayu Herdianto/Fikri Alfi Rosyadi

Kapanlagi.com - Edward Akbar mengambil langkah berani dengan melaporkan istrinya, Kimberly Ryder, ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Langkah ini diambil setelah terungkap dugaan kekerasan terhadap anak yang diduga dilakukan oleh Kimberly.

Apa yang dilakukan istrinya itu membuat Edward khawatir akan keselamatan dan kesejahteraan psikologis buah hati mereka. Dengan dukungan kuasa hukumnya, Jundri R. Berutu, Edward berharap tindakan ini dapat mencegah kekerasan yang berulang dan melindungi masa depan anak mereka.

"Jadi, seperti ini, sebenarnya klien kami ini tidak mau mengumbar karena ini, kan, persoalan keluarga ya, tetapi mau tidak mau karena sekarang juga klien kami tidak pernah bertemu anaknya, maka dikhawatirkan tindak ini yang dilakukan secara berulang-ulang ini terus terjadi,” ungkapnya saat memberikan keterangan di kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2024).

1. Edward Merasakan Kekhawatiran Pada Anak

Kekhawatiran akan keselamatan fisik dan psikis anak menjadi alasan utama di balik laporan tersebut. Jundri menambahkan bahwa kondisi saat ini sangat memprihatinkan, apalagi mengingat masa perkembangan anak yang dikenal sebagai golden age.

"Itu terus terjadi begitu, jadi dia khawatir dengan kondisi fisik atau psikis anaknya, apalagi kan sekarang masa golden age ya. Nah mereka kan sekarang udah nggak ketemu lagi sama anaknya, sedangkan kemaren satu rumah aja sering dilakukan tindak kekerasan, apalagi tidak dalam satu rumah itu kita tidak tahu," jelasnya.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

2. Edward Mendokumentasikan Kejadian

Salah satu bentuk upaya pencegahan yang dilakukan Edward adalah mendokumentasikan setiap kejadian.

“Justru itulah upaya preventif dari seorang ayah terhadap anaknya. Jadi ter-record semuanya, tanggalnya jamnya begitu. Jadi, selain bukti CCTV, si suami juga di situ atau pengadu ketika dilakukan kekerasan maka si pengadulah yang mengangkat anaknya, melerai, kira-kira gitu,” tuturnya.

3. Kejadian Dugaan Kekerasan

Ketika ditanya mengenai upaya Edward untuk menegur Kimberly, Jundri menjelaskan, “Edward sudah menegur kalau kita lihat dari video-video itu malah ‘mama jangan keras sama anak’, bahkan beberapa kali ada anaknya terjatuh, dia melerai bahkan yang mengangkat.” Hal ini menunjukkan bahwa Edward tidak hanya pasif, tetapi berusaha aktif melindungi anak mereka.

“Kejadian itu terjadi sekitar bulan Oktober 2023, kemudian di Februari 2024, dan bulan April 2024. Itu terhadap fisik ya yang masih terekam banyak yang masih belum terekam,” jelas Jundri tentang kronologi yang terjadi.

4. Kejadian yang Menjadi Bukti Edward

Berbagai bentuk kekerasan yang dilaporkan juga cukup mencolok. Tak hanya itu, Jundri juga menjelaskan tentang kekerasan yang lebih fisik.

"Ada tiga kejadian yang kami berikan sebagai bukti. Yang pertama itu kekerasan sekitar bulan Oktober 2023, itu pelaku ini yang diduga menjewer anaknya hingga tersungkur, terjatuh dan menangis. Kemudian dilanjutkan Februari 2024 memukul perut anaknya hingga menangis," jelas Jundri.

"Kemudian yang ketiga itu terhadap anak pertama, dicakar sehingga ada bekas luka cakaran. Ketika ditanya, si anak mengakui bahwa dia dicakar oleh mamanya. Terhadap video-video bukti telah kami sertakan," ungkapnya.

5. Edward Lapor ke KPAI

Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa tindakan kekerasan tersebut tidak hanya verbal, tetapi juga fisik. Situasi ini tentunya menimbulkan kekhawatiran besar bagi Edward dan timnya. Dengan adanya laporan ke KPAI, mereka berharap tindakan ini dapat menghentikan kekerasan yang mungkin terus terjadi.

"Kita berharap KPAI dapat segera mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi anak dari situasi yang berbahaya ini," tutup Jundri.

(kpl/aal/dyn)

Rekomendasi
Trending