Irfan Hakim Lepas 30 Ikan Arwana di Kalimantan, Sempat Alami Kejadian Mistis

1. Misi Konservasi Irfan Hakim di Kalimantan

Keputusan Irfan Hakim untuk melepas ikan Arwana Super Red ini bukan tanpa alasan. Ia tergerak untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan dan satwa langka Indonesia. Danau Sentarum dipilih karena dikenal sebagai habitat alami ikan Arwana dan memiliki ekosistem yang perlu dijaga kelestariannya. Aksi ini juga diharapkan dapat meningkatkan populasi ikan Arwana Super Red yang terancam punah.

Proses pelepasan ikan Arwana Super Red ini sendiri dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan aspek-aspek teknis agar ikan dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan barunya. Irfan Hakim tak sendiri dalam misi ini, ia dibantu oleh tim ahli dan juga bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di Kalimantan Barat untuk memastikan keberhasilan program konservasi ini.

Lebih dari sekadar melepas ikan, Irfan Hakim juga ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi lingkungan. Ia berharap aksinya ini dapat menginspirasi orang lain untuk turut serta dalam upaya pelestarian alam, khususnya di Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati.

2. Tantangan Tak Terduga: Diare di Tengah Misi

Namun, perjalanan Irfan Hakim di Kalimantan Barat ternyata tidak semulus yang dibayangkan. Di tengah kesuksesan misi konservasi, ia harus menghadapi tantangan tak terduga, yaitu diare yang cukup parah. Kondisi ini bahkan berdampak pada anggota keluarganya yang ikut serta dalam perjalanan tersebut.

"Malamnya gue makan durian banyak banget. Besoknya diare. Itu tuh wur wur 11 kali," ungkapnya dengan nada bercanda saat ditemui di kawasan Jalan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025).

Kondisinya semakin memburuk hingga harus mendapatkan perawatan medis. "Sampai didatangi dokter diinfus. Gue mikir, apa gara-gara kebanyakan makan durian? Atau gue masuk angin gara-gara pake baju adat Dayak? Atau kecapekan juga," tambah Irfan.

Namun, hal yang lebih mengejutkan adalah kondisi ini juga menular ke keluarganya. Istri dan anak-anaknya mengalami gejala serupa. Irfan bahkan sempat berpikir ada unsur mistis di balik kejadian ini.

3. Berujung Mistis

"Dari medis gue gini, ah, ada mistisnya," ujarnya sambil tertawa.

Menurut Irfan, warga setempat juga sempat memperingatkan agar tidak berteriak-teriak selama berada di Danau Sentarum.

"Ternyata orang di situ bilang, 'Mas Irfan, kan tangannya nggak boleh teriak-teriak. Nggak boleh macem-macem,'" kenangnya.

Meskipun sempat lemas, Irfan tetap melanjutkan perjalanannya dengan penuh semangat. Perjalanan di Kalimantan Barat itu mengharuskannya menggunakan berbagai moda transportasi, mulai dari perahu hingga mobil.

"Hari kedua tuh jadi gue cuman diem aja. Udah lemes. Hari ketiga perjalanan gitu gue konsentrasi fokus di perjalanan. Mana perjalanannya juga pake boat, pake mobil. Takut diare lagi," ujarnya.